Malam harinya sekitar pukul 19.11 waktu Australia. Olivia, Vincent dan Johnny berkumpul diruang keluarga.
Meninggalkan Haechan yang bermain iPad dan memakan spaghetti yang dibawa Johnny dikamar Olivia ditemani 1 maid dan 2 bodyguard disana.
"Bagaimana keputusanmu tentang sekolah Haechan nantinya" Tanya Olivia.
Johnny menghela nafas, sejujurnya ia bingung berada di situasi yang seperti ini. Keadaan Haechan yang tidak seperti anak lain membuat Johnny selalu memikirkan itu.
"Tapi aku takut Haechan kelelahan nantinya dan berujung membuat tubuhnya sakit" Johnny frustasi sekali.
"Alangkah baiknya bicarakan dengan cucuku, buatlah perjanjian jika kau mengizinkannya untuk lanjut ke sekolah umum" Putus Olivia.
"Aku tidak setuju jika Haechan bersekolag di sekolah umum lagi!" Potong Vincent. "Biarkan dia homeschooling saja, tidak ada sekolah-sekolah umum"
"Bagaimana jika nanti cucuku drop dan kita semua tidak ada yang tau. Membayangkannya saja aku tidak mau apalagi jika kejadian"
Vincent mengatakan hal itu dengan menggebu-gebu. Jiwa rumahan yang takut Olivia seakan lenyap jika kenyangkut sang cucu.
"Akan ku carikan guru profesional yang mengajar Haechan nantinya, dia tidak perlu keluar rumah lagi"
Johnny semakin bingung jika seperti ini. Bisa-bisa mereka bertengkar karena hal seperti ini.
"Keselamatan Haechan itu nomor satu, selama ini aku sadar jika cucuku tidak baik-baik saja apalagi keadaanya yang semakin hari tidak jelas baik buruknya" Vincent berbicara dengan pandangan lurus.
"Apa kau tega melihatnya sendirian tanpa teman disisinya?" Kata Olivia. Dirinya memikirkan bagaimana kosongnya pembelajaran jika Haechan tidak ada gairah untuk belajar.
"Tapi Daddy ada benarnya, Mom. Setiap hari aku memikirkan bagaimana Haechan nantinya, aku juga tidak tau apakah Haechan besok sehat atau sakit"
"Kalian tega mengurungnya disini dan membuat anak itu semakin tertekan, hah?"
"Bukan masalah tega atau tidak tega. Tapi apa kau mau cucu satu-satunya milikmu itu kembali terbaring lemah dan kembali merasakan sakit ditubuhnya?" Vincent menyahuti.
Olivia terdiam, satu sisi ia ingin cucunya baik-baik saja tapi disisi lain ingin Haechan merasa bebas tanpa merasakan tekanan disekitarnya.
"Tapi cucuku juga butuh kebebasan, anakmu masih membutuhkan dunia luar Jo"
"Maaf Mom, tapi sepertinya Daddy benar. Haechan harus homeschooling saja"
"Haech-"
"Tidak ada bantahan Olivia!! Dia akan tetap sekolah dirumah. Tidak ada sekolah umum untuk Haechan!!"
"Jadi ku tegaskan sekali lagi jika Haechan tidak akan bersekolah di sekolah umum!" Keputusan Vincent sudah bulat untuk hal ini.
"TIDAK MAU!" Semua orang melihat ke sumber suara.
Itu Haechan dengan maid yang mengantarnya, wajahnya sudah merah menahan tangis, Haechan dengar semuanya.
Dirinya tidak mau homeschooling, betapa membosankannya jika belajar sendirian dirumah.
"Adek" Lirih Olivia lalu maid itu pamit untuk undur diri karena ia tau ini adalah hal pribadi majikannya.
Haechan segera menghampiri para orang tua disitu. "Aku gak mau homeschooling, big no! Adek menolak itu"
"Adek mau sekolah umum Grandpa" Satu titik air mata jatuh dari mata kanannya disusul air kata yang keluar dari mata kiri.
"Tidak" Satu jawaban terlontar dari mulut kakeknya. Kepalanya menoleh menghadap sang Papa, harap-harap jika membolehkannya bersekolah umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ʟɪᴛᴛʟᴇ ꜱᴜɴ
RandomKehidupan matahari kecil yang bersinar dan meredup di suatu keadaan. "Terimakasih telah menjadi matahari di hidup Papa." - Johnny Christopher Louis William. Start: 06 Juni 2022 End: 20 Agustus 2023