FAZURA⚘
Bulan sudah memperlihatkan wujudnya, artinya malam telah tiba. Fazura masih betah berdiri di dekat jendela sambil memperhatikan ke arah luar, berharap Saint datang dan menjemput nya.Tapi nihil Saint tidak akan pernah datang untuk menjemputnya.
Dirinya sudah memutuskan untuk membenci Saint dan melupakan pria itu. Ia yakin dirinya pasti akan keluar dari sana dengan cara nya sendiri, dan tidak mengharapkan kedatangan Saint lagi.
Fazura berbalik menjauhi jendela tersebut dan berjalan ke arah tempat tidur. Menatap tempat tidur itu dengan tatapan pasrah. Iya dirinya pasrah harus tidur disana malam ini mungkin juga malam malam berikutnya.
Gadis itu merebahkan tubuhnya dan menatap langit langit kamar. Penerangan disana pun terbatas hanya ada cahaya rembulan yang menerangi nya.
Fazura sudah berniat tidur tapi suara langkah kaki yang mendekati kamar nya mengusik gadis itu.
Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita dengan baju nya yang serba hitam dan membawa nampan mendekati Fazura.
Fazura mendudukan dirinya, dan melihat nampan yang di bawa wanita tersebut yang berisi makanan dan minuman. Seketika dirinya lapar melihat makanan itu, ia baru ingat dari tadi pagi tidak memakan apapun.
"Makanlah dan habiskan" kata wanita tersebut, wanita itu salah satu pelayan di istana ini.
"Apa Naveen ada di luar?" Tanya Fazura hati hati karena dirinya merasa takut dengan tatapan pelayan itu.
"Raja sedang ada diruangan pribadi nya, cepat makan dan habiskan jika tidak mau Raja marah denganmu" setelah itu si pelayan meninggalkan Fazura di kamar dan mengunci pintu kamar nya lagi.
Fazura mengambil nampan itu dan memakan makanan yang sudah disiapkan untuk nya.
Fazura⚘
Naveen sedang berada di ruangan pribadinya bersama seorang pria tampan yang tadi pagi datang bersama Ron.
Iya, Naveen sedang bersama Hans, tidak dengan Charles. Setelah mengantar Charles dan pulang ke rumah nya, Hans kembali memikirkan cara untuk membebaskan Fazura. Jadi sore menjelang malam tadi Hans nekat pergi menemui Naveen.
Bocah tampan itu menatap Naveen dengan wajah sendu nya, namun Naveen tidak luluh dengan itu. Dirinya tetap tidak akan melepaskan Fazura.
"Kau bilang aku ini sudah di anggap sebagai adik kau kan, kenapa kau menolak permintaanku?" Tanya Hans.
"Tidak dengan permintaan ini" jawab Naveen dengan santai.
Hans berdecak, Naveen menatap Hans.
"Aku berjanji tidak menyakitinya, kau bisa pegang kata-kataku"
"Aku tidak percaya, kau adalah raja iblis!"
Naveen tidak marah, yang dikatakan Hans benar dirinya raja iblis tidak mungkin ia tidak menyakiti gadis itu.
"Pulanglah" Naveen meninggalkan ruangan tersebut, dan menyisakan Jisung sendirian disana.
Fazura⚘
Malam berganti pagi, burung burung berkicau di samping jendel kamar yang di tempati Fazura.
Gadis itu tidak terusik sama sekali dengan kicauan burung-burung tersebut. Tidurnya tampak lelap, seperti tengah memimpikan hal indah, pada kenyataan nya setelah dirinya bangun dari tidur, dirinya akan dihadapi kenyataan bahwa sekarang berada di wilayah iblis.
Naveen memasuki kamar Fazura, dirinya melihat gadis itu masih terlelap. Dipandanginya wajah si cantik dengan seksama.
Tak banyak yang tau jika dirinya sudah menyukai gadis itu sejak lama. Hanya saja sikap nya itu yang menunjukkan ketertarikan kepada Fazura disadari oleh Hans dan sepupu sepupu nya.
Sering kali Naveen memperhatikan gadis itu, bahkan ada Saint pun Naveen terang-terangan memperhatikan Fazura.
Fazura menggeliat dalam tidurnya, mencari posisi yang nyaman. Naveen masih memperhatikan Fazura tidak berniat memberikan kenyamanan dalam tidur sang gadis.
Tidak lama Fazura terbangun, dan melihat Naveen yang sedang menatapnya dengan wajah datar, sangat datar. Fazura terduduk dan menundukan kepalanya karena Naveen masih memperhatikannya.
Naveen mengelus rambut gadis itu, msmbuat si gadis tersentak kaget atas tindakannya.
"Kau sangat cantik saat bangun tidur" ucap Naveen.
Fazura menatap Naveen, wajah nya tetap sama 'datar'.
"Singkirkan tangan kotormu itu" Fazura membalas tatapan datar Naveen dengan tatapan tajam nya.
Naveen terkekeh, menurut nya Fazura sangat gemas.
"Kenapa kau sangat cantik?" Naveen mendekatkan wajahnya kepada Fazura, reflek saja Fazura menjauhkan wajahnya dari Naveen, tapi Naveen dengan cepat menahan tengkuk si gadis.
"Jangan menolakku" kata Naveen dengan tatapan tajam nya.
Fazura diam, gadis itu hanya menundukan kepalanya tidak berani menatap pria yang berada di hadapan nya. Fazura baru pertama kali melihat Naveen dengan sisi iblis nya.
Dulu Naveen tidak pernah memperlihatkan nya, karena pria itu masih tinggal di wilayah angel, berbeda dengan sekarang Naveen tinggal di wilayah iblis bahkan dirinya seorang raja iblis yang menakutkan.
Naveen mengelus pipi Fazura pelan, lalu menarik dagu gadis itu agar mendongak.
Naveen mendekatkan lagi wajahnya dengan wajah gadis manis tersebut, menyelami mata indah itu, mata yang sangat dirinya sukai.
Jantung gadis itu berdetak kencang, dirinya tidak bisa bergerak untuk memberontak seperti tadi. Tubuh nya terdiam kaku, matanya memperhatikan seluruh wajah Naveen.
Naveen sangat tampan, Naveen memiliki wajah yang sempurna, dirinya terhipnotis dengan mata yang sedang menatap nya itu.
Pria itu lebih memajukan wajah nya, sedangkan si gadis masih terdiam menunggu Naveen berbuat sesuatu.
Fazura memejamkan matanya ketika wajah Naveen tepat didepan wajah nya, sedikit saja gadis itu bergerak kedua bibir itu akan bersatu.
Naveen tersenyum miring melihat Fazura yang memejam kan matanya.
"Menunggu aku menciummu?" Naveen menjauhkan wajah nya melihat si gadis yang salah tingkah, kedua pipi nya sudah semerah tomat.
"Kau terpesona denganku?" Naveen menatap remeh gadis itu.
.
Buat part ini pendek dulu yaa
Kalau ada typo kasih tau aku
Makasih udah baca dan jangan lupa kasih bintang nyaa😊
KAMU SEDANG MEMBACA
FAZURA || END
Fantasy[Cerita dengan konflik yang sangat ringan] Naveen Tomilson memiliki darah iblis dari sang ayah dan darah angel dari sang ibu. Dengan tercampurnya darah iblis dan angel, Naveen memiliki dua kepribadian. Sifat angel adalah yang paling banyak mengalir...