13🌷

463 58 8
                                    

Jangan lupa vote guys

Happy Reading

Fazura⚘

Hari ini sebenarnya hari penobatan Gloria. Naveen berniat datang tapi tidak dengan Fazura, ia melarang keras gadis itu untuk ikut.

Naveen sangat tau Gloria, ia tidak akan pernah bisa di bodohi oleh wanita itu.

Jadi malam ini Naveen datang bersama Ron dan 2 pengawal lain nya. Fazura ia tinggalkan di istana, ia yakin gadis itu tidak akan berani kabur lagi.

Ya memang, Fazura sudah tidak berminat untuk kabur. Ia suka disini, lebih tepat nya suka Naveen. Entah sejak kapan perasaan itu muncul tapi Fazura sangat bahagia jika Naveen berada di dekat nya.

Tapi walaupun begitu Fazura sangat rindu rumah nya yang dulu, rindu kamar nya, rindu suasana desa nya yang sangat sejuk dan sedikit rindu Saint. Tidak banyak hanya sedikit.

"Dia yang membuatku terjebak disini, aku tidak boleh merindukannya" gumam Fazura saat tidak sengaja ia memikirkan Saint.

Fazura sedang berada di taman, meminum teh, ditemani kue kering dan membaca buku walaupun hanya diterangi cahaya bulan. Tapi entah kenapa tiba-tiba saja otak nya memutar memori saat bersama dengan Saint.

Fazura ingat sekali dulu Saint selalu membawa nya ke kebun bunga matahari, kata nya pemuda itu sangat suka bunga matahari.

Sambil melihat pemandangan biasanya Saint bernyanyi untuknya, suara Saint yang merdu mampu membuat Fazura memejamkan matanya dan tertidur pulas.

"Kenapa aku jadi memikirkan nya, tidak, tidak boleh aku memikirkan laki-laki itu"

"Tapi aku juga rindu" gumam Fazura pelan.

"Denganku?"

Fazura terkejut dan menoleh ke belakang, sejak kapan laki-laki itu ada disana? Menyebalkan sekali, dari tampang nya seperti tidak ada rasa bersalah.

Saint berjalan mendekati Fazura dan duduk dihadapan nya.

"Sedang apa kau disini? Naveen tidak ada dia pergi bersama Ron"

Saint tidak menjawab, ia sibuk memperhatikan Fazura, menatapnya dalam. Ternyata gadis nya sudah berubah, ah bukan gadisnya lagi.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Fazura yang mulai risih ditatap Saint.

"Sepertinya aku merindukan mu"

Fazura diam, mata mereka saling menatap, Saint menatap Fazura rindu sedangkan Fazura menatap Saint dengan tatapan benci.

Saint sendiri yang sudah mengubah perasaan gadis itu dan ia menyesal. Ternyata Fazura sangat berharga bagi nya.

"Aku tidak rindu dengan mu"

Saint tersenyum mendengar nya, bahkan cara bicara Fazura kini berbeda tidak lembut seperti dulu.

"Aku tau"

"Kau sudah menyukai Naveen?"

"Apa aku tidak boleh menyukainya?"

FAZURA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang