11.

17.6K 225 2
                                    

   Keesokan harinya keluarga Argantara sedang duduk di taman lebih tepatnya Arga dan Arthan,kalau Nadira dan Arlena sedang di dapur untuk masak keluarga Argantara.

"Nadira,kamu sudah menikah dengan Arthan nak" tanya Arlena.

   Nadira hanya mengeleng kepalanya sungguh dirinya juga bingung dengan status dirinya dengan Arthan sendiri yang pengangguran kek dia.

"Saya tau kok pasti kamu belum menikah dengannya,karena saya tidak melihat cincin ditanganmu," sahut Arlena.

"Kita sama sama perempuan yang mencintai kedua keturunan Argantara saya mencintai ayahnya Arthan dan kamu mencintai Arthan,seenggaknya kamu bisa merasakan kasih sayang nak,tidak dengan saya" ucap Arlena.

"Aunty salah besar,Nadira juga merasakan siksaan keluarga jangan kan keluarga tapi semua teman aku,Nadira hanya berteman dengan Reza dan Chindi sendiri,kadang kala aku iri banget sama Keduanya yang bisa merasakan keluarga utuh dan tentram" sahut Nadira.

"Saya tau kamu bisa melawan keluarga kamu nak,Saya ada bersama kamu,kamu boleh anggap saya ini mamahmu kok" ucap  Arlena.

  Jangan tanya Arkia dimana gadis kecil itu dibawa oleh Chindi dan Reza katanya untuk belajar menjadi orang tua dan Arkia mau mau saja.

"Boleh tidak aku memeluk mu" tanya Nadira.

"Silahkan nak"

   Nadira pun memeluk Arlena dengan erat.

"Terasa mempunyai anak gadis usia 20 tahun" ucap Arlena dengan terkekeh.

"Heheh" Nadira hanya tersenyum saja.

"Apa kalian sudah selesai masaknya,saya sangat lapar sekali" celetuk Arga.

   Membuat kedua wanita beda generasi itu pun melakukan apa yang dilakukannya.

"Arthan menikahi Nadira seminggu dari sekarang,jika Yanto tidak menyetujuinya maka aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan" ucap Arthan dengan tiba tiba.

Entah kenapa mendengar nama Yanto membuat sangat muak dengan bajingan itu.

"Aku tidak sudi dia jadi penghulu ku lebih baik dengan paman Bian yang selaku adik dari bajingan itu," tutur Nadira.

"Ok,kalau itu permintaanmu itu"

   Mereka pun makan bersama,kini Nadira ada dikantor dan melihat Alex sedang mengoda Ketty.

"Bajingan" gumam Nadira dan melewati Ketty dan Alex.

"Jika kalian tidak bisa sewa kamar hotel lebih baik kalian sewa kolom jembatan saja" celetuk Nadira.

   Ketty yang mendengar itu pun menjadi emosi kenapa dengan Nadira membuatnya naik darah.

"Apa,mau berantem jika ayo kesini" cetus Nadira.

"Sudah Nadira kamu masuk saja sebentar lagi nama absen mu akan dihapus" lerai Alex.

   Nadira pun mengibaskan rambutnya dan berjalan santai.

"Perkataannya benar Ketty,kau adalah jalang disini ingat Hanya Nadira yang masih gadis tidak ada yang bisa melawan Nadira simulut pedas itu,jangan kau Aku saja dia bisa melawannya" ucap Alex.

   Alex pun pergi meninggalkan Ketty dengan emosi.

"Kau akan hancur berantakan gadis kecil,aku tau kau sudah tidur dengan Pak Arthan" gumam Ketty.

"Aku bisa membantumu" celetuk Angel.

"Kau siapa" tanya Ketty.

"Angelisa Celly,panggil saja Angel,aku dan Nadira adalah saudara tiri aku bisa membantumu,dan ini ambillah ini adalah rekaman dia dengan adiknya pak Arthan,aku tidak sengaja merekamnya" ucap Angel dan menyerahkan Plastise pada Ketty.

"Semoga beruntung" Angel pun meninggalkan Ketty yang masih sendiri.

"Kau akan mati Nadira seperti mamahmu itu" bathin Angel.

   Skip.

   Jam menunjukkan pukul 11:45 wib,Nadira menuju ketempat Arthan karena merindukan pria itu.

Tok.

Tok.

Tok.

"Masuk"

   Nadira pun membuka pintu dan melihat Arthan dengan memakai kacamata.

"Selamat siang pak bos,apa hari ini tidak melakukan itu" tanya Nadira dengan manjanya.

"Lakukan apa yang kamu mau Nadira" perintah Arthan.

   Nadira pun mengunci pintu dan berjalan kearah Arthan dan duduk diatas pangkuan Arthan dan menggoyangkan pinggulnya.

"Punyamu sudah mengeras," gumam Nadira.

  Nadira terus mengoyangkan pinggulnya terbukti Nadira bangun dan melihat kejantanan Arthan mengembung.

"Tanggung jawab sayang" gumam Arthan.

"Dengan senang hati sayang"
 
Nadira pun jongkok dan membuka resleting celana Arthan dan menyembulkan jantan berurat itu.Nadira pun mengemutnya dengan lembut bahkan Arthan selalu mendesah dan mendesah atas perlakuan Nadira.

"Sudah cukup baby girl" ucap Arthan dengan lirihnya.

Plop.

"Enak banget" gumam Nadira.

   Arthan pun mengangkat tubuh lentik itu keatas meja dan membuka celana dalam milik Nadira.

"Wangi," ucap Arthan.

   Tangan besarnya pun mengorek vagina itu dengan lembut bahkan mengocok dengan keras.

"Ah," desah Nadira.

"Mendesahlah sayang" perintah Arthan.

"Lebih dalam,uhh,gatel banget,garuk lagi" gumam Nadira.

   Arthan menambahkan dua jarinya membuat Nadira mengeluarkan spermanya.

"Ahhh,shit" desah Nadira dengan kerasnya.

  Arthan pun membawa kejantanannya kedepan kemaluan Nadira.

Blash.

   Arthan mendiamkan kejantanannya dan melihat Nadira mengatur nafasnya dan mengangkat tubuh itu.

Plok.

Plok.

Plok.

   Arthan terus dan terus mengenjot Nadira bahkan wanita itu kewalahan.

Votenya sayang.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang