28.

7K 122 1
                                    

    Arthan pun pergi dimana bajingan itu berada yaitu di sel penjara.

"Mudah bagiku untuk masuk kedalam sel penjara" celetuk Arthan yang baru masuk dan diikuti ole Evan dan Danty.

  Yanto menatap Arthan dengan penuh kebencian.

"Tak perlu menatap benci terhadap saya tua bangka,anda dan tuan Dzaka Maheswara adalah buronan negara dan jangan lupa anda sudah berkhianat" ucap Arthan.

"Ah,rasanya saya membunuh putri anda yang bernama Angelisa Celly yang telah membuat wanita saya dalam kesusahan dan telah membuat adik anda Paman Bian tidak bisa berjalan," ujar Arthan.

"Evan tunjukkan vedeo itu pada bajingan ini" perintah Arthan.

"Baik Tuan" Evan pun menunjukkan vedeo itu pada Yanto.

   Pria baruh baya itu hanya melotot apa yang dilakukan oleh Reza dkk.

"Bagaimana,jika wanita saya menyuruh membunuh dia maka dengan senang hati saya menembaknya dan satu lagi mayat jalang itu sudah saya lemparkan pada hiu pemeliharaan negara," ucap Arthan.

"Tanpa basa basi,kembalikan lahan tembakau itu dan semua senjata yang kau jual pada negara Barat,karena saya menjual kembali,jika tidak" Arthan mengantungkan ucapannya.

"Kalau tidak apa hah" tekan Yanto.

"Putrimu  jadi sasaran mafia,kau tau kan cara kerja kotor para mafia,semua harus ada ditangan saya,apa yang saya mau harus tercapai anda masih ingat dengan tuan Maxime dan Tuan Aidan mereka menyerahkan pada saya." sambung Arthan.

"Evan,buka aib Yanto didepan publik" perintah Arthan.

"Baik tuan muda" Evan hanya menunduk.

"Ah ya satu lagi,wanita saya sedang mengandung darah keturunan Argantara jika cucumu itu akan mati ditangan anakku,ahya saya lupa Anda dan jalang itu mempunyai anak haram" ucapnya lagi.

   Arthan pun pergi dari kantor polisi,hidupnya hanya satu yaitu kebahagian Nadira hanya wanitanya hidupnya.

"Kamu hidupku,harga diriku dan sebagainya" bathin Arthan.

     Arthan pun baru sampai dikediaman Argantara dan melihat kakeknya berdiri di
teras.Arthan pun turun dan mengecup tangan sang kakek.

"Kelakuan kamu masih sama" ucap Ganta.

"Dari masa Remaja dan sampai sekarang kamu masih sama" sahutnya lagi.

"Kakek ingin bicara sama kamu,ini tentang Nadira.apa kamu beneran mencintai gadis belia itu atau mungkin karena bayimu" tanya Ganta.

"Kakek tidak perlu khawatirkan,Arthan mencintainya bukan karena bayiku jika aku menginginkannya dengan cara kotor bisa mendapatkannya,Jangan lupa Kakek keinginan Arthan harus ada semua" ucap Arthan.

   Arthan pun meninggalkan kakeknya,kakinya menuju kekamarnya dimana Nadira berada.

Clkek.

"Astaga" gumam Arthan yang begitu melihat Nadira sedang mengocok vagina nya.

"Daddy," ucap Nadira.

   Nadira pun mengangkat kakinya dengan panjang.

"Daddy,please dari tadi sangat gatal didalam tolong Aku" ucap Nadira dengan lesuhnya.

  Arthan pun menghadap ke vagina Nadira.

"Bagaimana bisa gatal hm" tanya Arthan.

"Tidak tau Daddy,tadi aku minum susu itu" sahut Nadira.

"Daddy,gatal banget" lesuhnya.

   Terpaksa Arthan mengeluarkan miliknya dan mengarah ke vagina itu.

Blash.

"Aaaaahhhh" Desahnya.

"Shit sempit sekali sayang,berapa usia kandunganmu" tanya Arthan.

"Memasuki 3 bulan Daddy,hiks hiks,goyang sedikit jangan keras" ucap Nadira sedikit menangis.

   Arthan hanya menuruti permintaan Istrinya itu apapun yang diminta Arthan selalu menuruti dengan senang hati.

"Daddy,aku mau keluar," terbukti keduanya mencapai kenikmatan.

"Tidurlah," bisik Arthan.

"Iya,jangan dilepaskan aku pengen dia didalam tubuhku" gumam Nadira dan tertidur dipelukan sang suami.

"Kamu Yang tidak pernah aku lepaskan sayang,hanya kamu hidupku harta yang sesungguhnya" bisik Arthan mencium bibir itu dengan lembut,bibir yang selalu manja terhadapnya.

"Bagaimana" tanya Arthan pada Alex.

"Aku sudah menemukan siapa pelaku yang telah menjual tembakau kita pada negara,dan Loren mengatakan bahwa susah mendapatkan Lahan itu" ucap diseberang.

"Hm,besok kita bahas malam ini aku masih dikediaman ku sendiri lebih tepatnya rumah Kakek," sahut Arthan.

   Keduanya pun mematikan telepon masing masing.

"Kamu mau selingkuh" gumam Nadira yang mendengar percakapan Arthan.

"Bagaimana aku menyukai pria hm jika ada wanita yang lebih menggoda disini" bisik Arthan dan mengelus pipi manis itu.

"Kenapa bisa aku mencintai gadis belia begini dan parahnya aku tidak bisa menahan Napsu ku padamu" ucap Arthan.

"Karena aku menarik kan," sahut Nadira.

"Bukan menarik lagi,tapi cantik,dan imut,sudah cukup kamu harus tidur sayang" ucap Arthan.

   Keduanya pun tertidur pulas bahkan milik Arthan tertancap di vagina tembem itu.

Vote yyy.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang