21.

9.5K 149 2
                                    

    Arthan menatap Reza maupun Chindi dengan tatapan dinginnya.

"Maaf Kulkas berjalan,jangan salahkan Chindi ini salahku yang membuat Nadira menangis" ucap Reza.

Arthan melemparkan tablet nya pada Reza sedangkan Reza hanya menatap Jalang rendahan yang ada di tabletnya Arthan.

"Aku mau,kamu dan para sahabat kamu memperkosa jalang dan lonte itu,aku harap kau bisa melakukan itu semua" ujar Arthan dan meninggalkan Reza dan Chindi.

"Kau yakin ingin melakukan pada jalang itu" tanya Chindi.

"Ini hukuman kita berdua yang sudah membuat Nadira menangis" sahut Reza.

  Chindi pun mengikuti perintah Arthan,Arthan sedang mengetik pekerjaan yang ada di laptopnya.

"Bagaimana" tanya Arthan pada Alex dan Loren.

"Jangan sampai aku mendengar kabar buruk setelah kebakaran di Chain Flowers," ucapnya lagi.

"Tidak ada kabar buruk tuan hanya saja perusahaan baik baik saja dan bagian bisnis yang masih naungan Argantara aman terkendala hanya saja Tuan besar belum mengizinkan kalau ide kita belum dipuaskan" sahut Alex.

  Mata Alex terus melihat body Asisten dari Loren itu membuat Arthan hanya jengah.

"Pakailah kalau kau suka dan jangan sampai ada yang menggunakan didalam" celetuk Arthan.

   Membuat Alex dan Loren hanya menunduk saja sungguh sangat malu dihadapan Tuannya.

"Dan satu lagi masalah Kakek biarkan aku yang urus dan blok semua atm dari jalang itu" perintahnya.

"Baik Tuan" ucap Alex.

   Arthan pun meninggalkan keduanya membuat Loren menatap Alex sahabat seperjuangannya itu.

"Kenapa sih,kau suka sekali barang bekas" ucap Loren yang menusuk pada Gia selaku asistennya.

"Mencoba lebih menyenangkan" sahut Alex.

"Ohya kemarin aku bertemu dengan Bara salah satu sahabat Tuan Maxime,dia berkata untuk mengembalikan semua senjata yang bakar kemarin" ucap Alex.

"Kurasa Tuan Arthan sudah mengetahui hanya saja Tuan diam saja melihat pekerjaan kita semua" sahur Loren.

   Alex hanya mengangguk saja.

  Beda dengan Nadira wanita kesayangan Arthan sedang telanjang bulat dihadapan Arthan yang asik dunia nya sendiri.

"Hallo Daddy apakah Daddy tidak mau menjengukku" sapa Nadira dengan suara khas bayi.

"Apakah Daddy mau" sahutnya lagi.

   Arthan hanya melihat kelakuan Bumil didepannya saja,entah kenapa dimatanya Nadira semakin sexsi dan bergaira.

"Goda Daddy sayang" perintah Arthan.

"Tapi ingat kamu masih hamil loh" ucap Arthan.

   Nadira hanya cemberut saja tak ayal bagi Nadira selama menikah dengan Arthan kebutuhannya selalu dituruti oleh Daddy nya.

   Nadira mendekat dan naik dipangkuan Arthan.

"Apa aku gendut" tanya Nadira.

"Tidak,kamu sexy" sahut Arthan.

"Kamu imut,cantik,tembem dan satu lagi kamu bergairah" bisik Arthan dengan nada seraknya.

"Apa aku cantik,apa aku sexy,sampai sampai kamu selalu menatap Laptop" ucap Nadira dan mengalung tangannya karena Arthan mengangkat tubuh berisi itu.

"Semua yang ada padamu itu cantik,Tuhan telah menurunkan bidadari untukku yang selalu aku jaga sebisa ku,dan satu lagi kamu itu tanggung jawabku apapun itu sayang" bisik Arthan.

"Apakah kamu ingin bertemu dengan Daddy sayang" bisik Arthan pada cabang bayinya yang masih 2 bulan itu.

"Lakukanlah dengan baik," gumam Nadira.

   Arthan mengorek sedikit vagina ping itu dengan lembut.

"Wangi dan lezat." gumamnya.

Blash.

"Ahhh,sesak sekali" desahnya.

"Hiks hiks,goyang,goyang" pinta Nadira.

Plok.

Plok.

Plok.

    Arthan terus mengenjot Nadira dengan lembut dirinya juga takut pada cabang bayinya itu.

Vote dan komen.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang