19.

10.5K 144 0
                                    

   Masih bersama Arga,ketiga pria baruh baya itu masih berbincang bincang.

"Bagaimana anakmu" tanya Lionil.

"Anakku baik baik saja" sahut Arga.

"Tunggu bukannya anakmu Arthan yang pernah berteman dengan Maxime dan Aidan kan kalau tidak salah,tapi hubungan persahabatan mereka putus karena Arthan pergi Amerika selama 10 tahun ini dan terakhir aku bertemu dia sedang bersama gadis belia" ucap Lionil.

"Hm,iya kau benar putraku sudah menikah dengan gadis yang kau lihat kemarin,aku juga tidak yakin kalau Arthan,Maxime,Aidan dan lainnya sudah bertemu terutama dengan Arthur,David dan Aidan adik dari Haykal sendiri." sahut Arga.

"Kenapa kita semua terhubung" celetuk Kevin.

"Itu yang aku pikirkan tadi,ya sudah mungkin ini takdir kita" sahut Arga.

"Kamu mau kemana" tanya Lionil.

"Mau kekantor Syeqavano dan Alexander mau bertemu dengan Axel dan Dito adik kelas kita itu" ucap Arga.

"Baiklah,kami berdua juga ingin bertemu dengan keduanya soalnya Haykal tidak bisa bertemu dengannya" sahut Lionil.

    Mereka bertiga pun menuju kekantor pusat Alexander,beda dengan Arthan pria berusia 29 tahun itu menatap Maxime dan Aidan sendiri.

"Tidak terasa sudah hampir 10 tahun lamanya kita tidak berjumpa,kuharap kalian bahagia dengan pilihan kalian" ucap Arthan dengan tenangnya.

   Kenapa,kenapa dirinya harus berurusan dengan kedua pischopat dingin ini,Alasan dirinya menjauh dari Maxime dan Aidan agar dirinya tidak mau membunuh orang tanpa kemauannya.

"Apa salahnya jika kami mau melihat dirimu mencintai gadis belia,ah tidak terasa sudah 10 tahun tidak berjumpa" sahut Aidan.

"Maxime dimana kau" teriak Bara dengan lantangnya.

"Senjata kalian hangus berantakan,Senjata atas nama Syeqavano,Alexander dan Argantara hangus diterkam api" ucap Bara dengan tersengal sengal.

   Membuat ketiga pria dewasa itu melunjur ketempat CHAIN FLOWERS dimana itu markas milik Maxime,dan diikuti oleh seluruh sahabat Maxime,Aidan Dan Arthan.

"Siap melunjur kembali Arthan" ucap Aidan.

"Dengan senang hati kita melunjur,ah tidak lama aku tidak membunuh orang" gumam Arthan.

   Begitu juga Para sahabatnya tersenyum karena Arthan sudah kembali.

  Dan kini mereka sudah ada di markas utama Chain Flower.

"Dari hasil pemeriksa,kita mendapatkan jejak bahwa ini adalah salah satu musuh kalian berdua" ucap Hendra selaku menantu Alexander.

"Musuh kita berdua" sahut Maxime.

   Otak Maxime pun berputar rupanya Dzaka Maheswara ingin menghancurkan kehidupan seseorang.

"Dzaka Maheswara,dan Yanto Utama adalah buronan Negara pantas saja om Haykal sangat membenci keluarga Archanigara dan Maheswara" gumam Aidan.

"Terus lantas apa hubungannya dengan transaksi kita,aku tidak mau bermasalah dengan negara sudah cukup aku berurusan dengan Negara" sahut Arthan.

   Aidan maupun Maxime tau kalau sifat tempramen Arthan tidak bisa ditahan kecuali mereka berdua yang menenangkan pikiran Arthan.

"Kita selesaikan besok saja,ini sudah jam 1 dini hari dan aku akan membayar semua kerugian kalian berdua,dan bersihkan tempat ini" sahut Arthan.

   Sisi lainnya.

"Ternyata Arthan mempunyai sisi lemahnya yaitu seorang gadis yang masih 20 tahun,jika Maxime kelemahannya pada istrinya maupun Aidan dan kini Arthan juga memiliki kelemahan" ucap seorang pria.

"Anda salah sasaran tuan,jangan lihat dari Cover mereka bertiga anda tau kan kalau mereka bertiga memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan bahkan para presiden saja menunduk terhadap mereka bertiga" sahut bodyguard.

Pria itu hanya menatap devil terhadap Arthan sendiri,putra dibunuh ditangan Arthan sendiri dan kini harus dibayar.

"Darah dibayar Darah" gumamnya.

   Sisi lainnya dikediaman Syaqier,Haykal terus memasang semua alat perangkap agar seluruh keluarganya baik baik saja dan kali ini adalah kehidupan Nadira dan Arthan.

"Nadira adalah keponakan ku dan sebagai pamannya aku harus melindunginya" gumam Haykal.

   Nadira Khanza Utami adalah putri dari Yanto Utama dan Khanza Utari yang tak lain sahabat Istrinya sendiri.

   Kembali lagi kepada Nadira gadis itu kedinginan sungguh dirinya bermimpi kepada Mamahnya.

"Jangan Nangis sayang" gumam Arlena.

Dirinya juga takut kalau Nadira akan memiliki Trauma pada kekerasan.Arlena terus memeluk Nadira bahkan Chindi dan Arkia terus mengosok kaki Nadira.

"Aunty apa Nadira baik baik saja,aku tidak mau bayinya juga ikut stres" tanya Chindi.

"Aunty juga tidak tau sayang,Aunty berharap Nadira baik baik saja." sahut Arlena.

   Mereka terus menenangkan Nadira yang menangis dipelukan Arlena dengan pelukan Arlena dirinya baik baik saja.

Vote dan komen.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang