Dul

1.7K 13 0
                                    

Ini bukan bagian dari rencana Ruby, nama samaran Yuby sekarang.

Rencana dari The Hidden adalah bahwa dia akan tinggal di mansion milik keluarga Darmawan. Namun semuanya melenceng, Ruby malah di bawa ke Apartemen milik Garam.

Sial, kalau begini. Misinya bakal semakin terhambat.

"Duduk lo!" perintah Garam dengan mata tajamnya.

Ruby menghela napas. Sampai kapan dia harus bersama dengan manusia jutek ini.

Ruby berjalan menuju sofa tempat duduk Garam. "Kenapa Hubby?" tanya Ruby, dia jadi jijik kalau sedang menyamar.

Garam menyilangkan kedua tangannya, lalu bersandar di punggung sofa. "Lo mau berapa miliar?" tawar Garam.

Ruby langsung terkejut mendengarnya. Bahkan pikirannya sekarang malah ingin mengkhianati The Hidden saja.

Peraturan terpenting di The Hidden. Kalau kamu mengkhianati kami. Kamu akan tau akibatnya.

Ruby langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh terbuai uang itu. Meskipun lebih banyak dari The Hidden, namun tidak bisa di tukar dengan nyawa Visa.

Namun, nggak ada salahnya juga kalau Ruby mencoba negosiasi dengan Garam. Barangkali, Garam bisa memberikan uang sekaligus perlindungan padanya.

"Jika Client memberi penawaran. Jangan pernah kamu ambil. Karena dia bisa saja mengecohmu lalu menuntutmu karena dugaan pemerasan. Kalau Clientmu orang miskin mereka bisa dibodohi. Kalau konglomerat? Jangan berani terjebak dengannya."

Ruby menggelengkan kepalanya lagi.

"Kenapa? kurang? 10 miliar?" tawar Garam.

Ruby langsung melongo. Sepuluh miliar bisa buat dia makan sampai mati. Tapi, nyawanya dengan Visa bergantung pada The Hidden.

Ruby menarik napas panjang dan menghembuskannya. "Aku nggak butuh uang Hubby. Aku hanya butuh kamu," jawab Ruby imut, Ruby bahkan ingin muntah karena berbicara seperti itu.

"Nggak! Nggak bakal! Nggak sudi gue! Sumpah ya lo tuh sinting tau nggak! Lo mau apa? Apapun gue kasih tapi jangan jadi istri gue!" mohon Garam.

Kalau Ruby bukan bekerja, dia pasti kasihan. Sayangnya, sekarang Ruby sedang bekerja.

"Keinginanku cuma satu Hubby..."

Hidup lama bareng Visa di tempat yang layak.

"Bareng kamu selamanya Hubby."

Garam rasanya ingin pingsan. Kesialan darimana ini? sampai dia dapat pungutan cewek cantik yang sinting.

Garam mengakui, Ruby sangat cantik. Kulitnya putih bersih, rambutnya panjang, dan hidung mancung bibir mungil. Kalau ketemu baik-baik, Garam pasti jatuh hati padannya. Sayangnya, pertemuan mereka sangat menggelikan.

"Oke. Kita serius sekarang. Kita win win solution aja lah," tawar Garam.

Ruby, lo bilang aja cuma butuh tempat tinggal yang layak dan berkecukupan sebagai istri Garam. ucap Daye melalui sambungan telepon.

Ruby mendengar seksama handsfree itu. "Aku cuma butuh tempat tiggal sama berkecukupan aja kok. Hubby"

"Gue bisa kasih tapi jangan tinggal di sini."

"Tapi kita udah nikah Hubby. Kalau kata agama man, istri harus ikut suaminya."

"Kita bisa cerai. Lo dapetin apa yang lo mau."

"Tapi Aku nggak mau cerai Hubby."

"Gue mau cerai!"

"Ah banyak bacot. Kalau di terusin, misi kita bakal gagal, By! Cium aja!" perintah Vernan.

Jebakan Cinta (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang