3. 10 Permen Pemberian Haikal

357 192 74
                                    

DONT FORGET TO FOLLOW, VOTE AND COMMENT YOI

Enjoy!!

-

Avni sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, ia melangkah mendekati pintu kamarnya tapi ketika ia hendak membuka pintu.

'BRAK'

Avni terkejut karena Mahen tiba-tiba ada di depan pintunya.

"Mahen!"

"Bunda bilang cepet turun, kasian temen lo nunggu lama," ucap Mahen dengan sedikit berbisik.

"Tunggu, lo ngapain di rumah gue? terus temen gue yang mana? Fani?" tanya Avni.

Mahen menggeleng kuat, "Bukan si Fani."

"Ini cowok, gue kek pernah liat tapi lupa," lanjutnya.

"Tapi—" ucapan Avni terpotong karena Mahen menarik tangan Avni ke arah tangga, tangan Mahen menunjuk seseorang yang sedang duduk di sofa rumahnya.

"Haikal?" batin Avni.

Ia terkejut, untuk apa Haikal datang ke rumahnya dan bukannya pergi sekolah.

Bunda yang melihat Avni dan Mahen mengintip di atas pun meneriaki nama mereka keras membuat orang yang sedang duduk di sofa pun ikut menengok ke arah atas.

"Lu si ah," ucap Avni kesal.

"Ngapain juga lo kesini pagi-pagi," lanjutnya sambil berjalan kebawah.

Mahen hanya cengengesan, "Gue di ajak bunda sarapan disini hehe."

"Ih bunda mau aja ngajak nih kuda kerempeng makan di sini," gumam Avni.

"APA LO BILANG? gue sembelih juga lo," teriak Mahen.

Avni berlari menuruni tangga yang di ikuti Mahen dibelakangnya.

"BUNDAAAAA."

"Ngadu dasar bocil!" seru Mahen, Avni hanya membalas dengan meledek Mahen di belakang bundanya seperti anak kecil.

"Kalian ya, berantem terus. malu tuh sama temen kamu Av," ucap Bunda. Astaga Avni lupa ada Haikal disini, gara-gara Bagas.

Haikal berjalan menuju mereka bertiga.

"Tenang, gue harus anggunly," batin Avni.

"Nama saya Haikal tante," ucap Haikal.

"Aduhh pantes, namanya aja ganteng apa lagi orangnya," ucap bunda.

"Dan jangan panggil tante ya, Haikal. Bunda aja," lanjutnya. Haikal menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Iya bunda."

-
831
-

"Em ... Haikal."

"Hm?"

"Kamu ngapain kesini," tanya Avni.

"Aku cuman mau kita bareng ke sekolah, biar lebih deket aja sama buat ngebangun kepercayaan kamu kalau aku beneran anak baik," jawab Haikal sambil menatap Avni.

Avni menatap balik Haikal dengan tatapan yang membuat Haikal sedikit gugup.

"Kenapa?" tanya Avni.

"Kita bahkan baru kenalan kemarin, kenapa kamu sampai segini nya buat bangun kepercayaan aku ke kamu?" lanjutnya.

Haikal hanya menggedikkan bahunya , ia juga bingung kenapa dia melakukan ini. Biasanya dia tidak pernah menjemput seorang perempuan ke sekolah.

Pesona Avni sepertinya sudah membuat sang Haikal luluh lantah.

He is Haikal [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang