JANGAN LUPA APA?????
YA BENAR
FOLLOW
VOTE
KOMEN
TERIMAKASIH YOII
ENJOYY!!!!
-
Cahaya matahari menusuk mata gadis itu, belaian tangan lembut mengelus-elus rambut hitamnya seakan menyuruhnya untuk bangun. Dengan keadan setengah sadar, ia membuka matanya perlahan dan melihat bundanya ada di samping tempat tidurnya.
Pagi ini cuaca sedikit mendung tetapi matahari masih terlihat menyinari bumi. Dengan wajah khas bangun tidurnya ia berjalan keluar kamar mengikuti Bunda dari belakang.
Perlahan tapi pasti, ia menuruni tangga dan alangkah terkejutnya ketika Mahen dan Haikal sedang mengobrol di ruang tengah. Kenapa pagi-pagi mereka datang ke sini, baiklah Avni paham tujuan Mahen datang kesini pagi-pagi tapi Haikal? untuk apa ia datang pagi-pagi sekali? lagipula hari ini hari Minggu.
Avni mendekati mereka yang sedang mengobrol, entah kenapa tetapi saat Avni datang ke situ, obrolan mereka selesai, seakan-akan tidak ingin Avni tau tentang sesuatu.
"Haikal," sapa Avni dengan wajah heran sambil menatapnya dalam. Haikal menengok ke arah Avni dengan senyuman indahnya.
"Ngapain kamu disini?" Tanya Avni.
"Aku kangen kamu, gak boleh ya?" jawab Haikal yang membuat wajah anak orang panas gara-gara dia.
"Bukan gitu, tapi kan ini masih pagi Haikal, emang kamu gak dimarahin sama keluarga kamu datang kesini pagi-pagi?"
"Gue yang ngajak dia kesini, disuruh bunda," sela Mahen pada Avni. Avni hanya menunduk diam suasana hatinya berubah menjadi tidak enak sekarang.
"Orang tua kamu gak marah kalau kamu pergi pagi-pagi?" tanya Avni lagi dan di balas gelengan oleh Haikal.
Bunda Tari yang sejak tadi memperhatikan mereka dari jauh pun hanya tersenyum dan kembali menyiapkan makanan untuk sarapan sebelum memanggil mereka.
Di kursi meja makan ada Ayah nya Avni, karena hari ini hari Minggu, jadi ia libur bekerja. Jangan tanya kemana maid di rumah itu pergi, mereka tidak pernah datang pagi karena Bunda menyuruh mereka untuk datang di jam 8 pagi dan hari Minggu mereka diliburkan.
"Avni, Mahen, Haikal."
"Sini nak, kita sarapan bareng-bareng," teriak Bunda yang tangannya masih menyiapkan makanan. Mendengar itu pun mereka langsung menghampiri meja makan.
"Iya bunda," jawab mereka kompak.
Haikal menengok ke sebelah kanan dimana seorang Pria berbadan tegap melihatnya dari atas sampai bawah. Bunda yang menyadari itu langsung tertawa kecil.
"Sayang, ini Haikal. pacar- eh temennya Avni," ucap Bunda.
"Hallo, om," kata Haikal sambil tersenyum gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Haikal [completed✓]
Teen FictionSederhana saja, ini mengenai Haikal yang mencintai Avni dan sebaliknya. "Kamu ... jangan kaget kalau suatu saat nanti aku ninggalin kamu tiba-tiba," ucap Haikal. "Kamu jangan ngomong kaya gitu," ucap Avni pelan. "Aku gak suka," lanjutnya. 🌊Start...