EXTRA PART

184 58 39
                                    

Hey cuy bu boss balik buat kasih kalian semua lope-lopenya bu boss bonus buat cerita "He is Haikal"

Setelah meneliti, mengkaji, mencatat, menerawang ANJAY awkwk

Bu boss mutusin buat kasih extra part cuy😎
btw cuy kalian harus baca dari part 1 biar paham

JADI ENJOY CUY!

-
831
-

Empat tahun kemudian

"Dok, istri saya gapapa 'kan dok?" tanya laki-laki itu dengan nada panik.

"Istri anda baik-baik saja, ia hanya kelelahan pasca melahirkan itu wajar," ucap dokter itu.

Laki-laki itu sekarang sedikit tenang karena ucapan dokter itu. Perlahan, ia mengusap kepala perempuan yang ia sebut sebagai istrinya dengan lembut.

"Syukur lah, Av."

"Kamu gapapa," lanjut Jasa dengan senyum yang terukir jelas di wajah nya.

Perempuan yang terbaring di atas bed pasien itu adalah Avni Bagaterra. Lima tahun sudah Haikal meninggalkan mereka dan selama itu juga Jasa selalu ada di samping Avni.

Setelah kepergian Haikal, Avni merasa sangat kehilangan ditambah dengan Mahen yang berangkat ke Kanada untuk studinya. Namun, di saat Avni merasa sendirian itu lah, Jasa Reitan teman dekat Haikal yang sama-sama kehilangan sosok Haikal perlahan mulai mengisi kekosongan itu dengan segala caranya.

Avni dan Jasa,mereka berdua selalu bersama saat kuliah, dan benih cinta itu mulai tumbuh karena kedekatan mereka.

Memang bagi Avni melupakan Haikal itu susah tapi Jasa pernah mengatakan ini padanya.

"Gak usah terlalu keras buat ngelupain dia, gak baik buat otak sama hati kamu, aku percaya perlahan-lahan kamu akan sepenuhnya jadi milikku. Mungkin di sana Haikal gak akan maafin aku karena aku ngomong kaya gini, tapi Av, gue suka sama lo."

Kala itu ungkapan perasaan Jasa menyadarkan Avni bahwa jangan terlalu keras untuk berusaha melupakan seseorang, akan ada masa dimana kita ingat tapi hanya sebatas mengingat tidak lebih.

Sekarang Jasa sedang melihat wajah istrinya yang penuh keringat setelah bertarung antara hidup dan mati. Ia melihat bagaimana Avni berusaha sekuat tenaga. Jasa, dia tidak ingin merasakan kehilangan lagi.

"Kamu hebat Av," ucap Jasa sambil menghapus keringat yang tersisa di dahi istrinya.

"Lo beruntung, Kal, bisa nemuin orang kaya Avni," gumam Jasa dengan tatapan yang menatap lekat Avni.

"Gue akan jaga dia lebih dari lo ngejagain dia, gue akan mencintai dia lebih dari lo mencintai dia."

"Dan..."

"Gue akan berusaha untuk tetap berada di sisi dia lebih dari pada lo, Kal," gumam Jasa meski hatinya sedih karena terbayang-bayang sosok Haikal.

Jasa terdiam, perlahan ia mendudukkan dirinya di kursi samping bed pasien lalu menutup matanya.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

"Jasa~"

Suara lembut itu membuat mata Jasa terbuka lebar. Senang dan kaget karena istrinya sudah membuka matanya.

"Av, jangan gerak nanti sakit," ucap Jasa yang masih cemas akan kondisi Avni.

"Ih ini juga gak gerak kok, khawatir kamu berlebihan," jawab Avni.

Jasa mendekat lalu mencium dahi Avni cepat.

"Ah Sa, apa-apaan sih," ucap Avni yang masih malu-malu jika melakukan hal itu di tempat umum. Jasa tertawa kecil karena melihat istrinya yang tak pernah berubah.

"Mana Kenzo?" tanya Avni membuat Jasa heran, di pikiran Jasa sekarang.

'Siapa Kenzo?'

'Kenapa istri gue nyari cowo lain?!'

Avni juga heran karena Jasa tidak menjawab pertanyaannya tadi.

"Jasa, Kenzo man—"

"Kenzo siapa?!" tekan Jasa membuat Avni terkejut dengan mata yang berkedip cepat.

"Ngomong Av, siapa Kenzo?" tanya Jasa dengan nada sendu. Avni tidak tau kenapa Jasa menjadi begitu emosional.

"Ih, anak kita ayang!" seru Avni dengan malu-malu, Jasa terdiam.

"Hah? jadi maksud kamu Kenzo itu nama anak kita? bukan selingkuhan kamu?"

Avni tersenyum melihat Jasa yang kebingungan, ya mana ada juga yang sudah melahirkan tiba-tiba mencari laki-laki lain.

"Iya, nama anak kita Altair Kenzo Reitan. Bagus gak?" tanya Avni.

"Bagus tapi dari mana kamu tau anak kita cowok sayang," ucap Jasa.

"Kan udah pernah di cek, bego," ucap Avni membuat mata Jasa melotot karena ucapannya.

"Oh jadi udah berani ngomong gitu sama suami sendiri?" tanya Jasa sambil tersenyum sinis. Avni memalingkan wajahnya ke arah lain dengan sedikit menahan tawanya.

"Siapa di sini yang suka peringkat pertama?" tanya Jasa.

"Kamu."

"Siapa di sini yang suka peringkat ke empat?"

"Aku."

"Jadi siapa yang bego?"

"Kamu."

"Eh, kok jadi aku, ah udah lah lagian kamu juga gak mau salah," ucap Jasa sambil menyentuh bibir Avni.

Avni menyingkirkan tangan Tara yang menyentuh bibir nya, "Lagian, kamu bego," gumam Avni.

"Apa?"

"Ngga, jadi Kenzo mana?" tanya Avni yang langsung mengganti topik pembicaraan.

Belum sempat Jasa menjawab, suster datang sambil membawa bayi mereka di tangannya.

"Ini bu, bayi ibu yang sudah ibu kandung selama 9 bulan, anak ibu masih kecil aja ganteng apalagi kalau sudah besar bu," ucap suster itu dengan tawa kecilnya lalu meletakan bayi kecil Avni secara perlahan.

"Kalau begitu saya permisi dulu," lanjut suster itu.

"Terimakasih banyak suster," ucap Jasa dengan tersenyum.

Avni tersenyum begitu bayinya ada di dalam pelukannya.

"Selamat datang ke dunia sayang," gumam Avni yang tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Seneng?" tanya Jasa sambil mengelus-elus pelan pipi anak nya dan istrinya secara bergantian.

"Banget," jawab Avni dengan kepala yang mengangguk seperti anak kecil.

Jasa tertawa kecil karena jawaban Avni tadi, "Lucu," gumam Jasa.

"Lo tenang disana Kal, serahin Avni sama gue. Gue gak akan pernah lepasin dia, gue gak akan pernah nyakitin dia. Makasih karena udah ngasih Avni ke gue, gue sangat bersyukur," batin Jasa.

-
831
-

Awokwok gimana cuy?😎

Bu boss gereget sendiri nulisnya
mwhehe

THANK YOU CUY
SEMOGA HARI KALIAN SENIN TERUS😎

eh kaga cuy bu boss becanda

SEMOGA HARI KALIAN SENENG TERUS😎

❤️nih lope buat kalian cuy

He is Haikal [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang