22. Rest In Peace, Haikal

325 78 15
                                    

DON'T FORGET TO FOLLOW VOTE AND COMMENT YOI

HAPPY READING

-

25 November 2022

Bermalam di rumah sakit dengan selang-selang yang tertempel di setiap lengannya. Haikal, dia belum sadarkan diri sejak tadi malam.

-flasback on

"Sakit."

Tubuh Haikal meluruh ke lantai dengan tangan yang memegang kepala dan dadanya. Rasa nyeri yang tak tertahankan membuat Haikal gila.

"Arghhhh!"

Haikal mengerang kesakitan, seharusnya seseorang di rumah itu mendengarnya karena suaranya begitu keras.

Dan benar saja beberapa detik kemudian seseorang datang menghampiri Haikal yang sedang kesakitan. Orang itu adalah kakeknya, dikarenakan ruangan kakeknya itu dekat dengan tangga jadi otomatis akan terdengar jelas teriakan dari Haikal.

"Astaga, Haikal!" teriak kakek Ugo.

"Kakek panggilkan ambulan dulu, kamu bertahan," lanjutnya yang langsung buru-buru mengambil ponsel nya ke dalam ruangan.

Haikal berusaha menahan sakit itu tapi tidak bisa, rasa sakit itu, seperti sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Matanya mulai tertutup menahan rasa sakit.

Tiba-tiba ia mendengar suara ketukan pintu dari luar, apa mungkin Mahen? itu pikirnya.

"Arghhh!" teriak Haikal lagi, sungguh itu sangat menyakitkan.

Krak

suara pintu depan terbuka.

"HAIKAL!"

"HAIKAL SADAR!" teriak Mahen yang langsung masuk ke rumahnya karena tidak ada yang membuka pintu.

Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat Haikal yang sudah tergeletak di lantai dekat tangga. Nenek dan kakeknya datang dengan wajah khawatir.

"Saya sudah menelepon ambulan," ucap kakek Ugo.

Mahen menatap Haikal lalu menampar-nampar kecil pipinya.

"Haikal, tunggu sebentar lagi ambulan pasti sampai," ucap Mahen.

"Haikal sayang tahan ya," ucap Nenek Mega.

Air mata yang bercucuran tak henti-henti. Siapa juga yang tak sedih melihat cucunya sendiri kesakitan, ya meski nenek Mega jarang memperhatikan kasih sayang tapi sebenarnya dia sangat menyayangi Haikal.

-flashback off

Lorong rumah sakit yang sedikit redup itu seperti mewakili perasaan sepasang kakek dan nenek yang berada di sana yang tengah menunggu seseorang di dalam ruangan yang tak lain adalah cucunya.

He is Haikal [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang