5. Kenapa datang, Haikal?

314 189 53
                                    

YOI DONT FORGET TO FOLLOW, VOTE AND COMMENT

ENJOY YOI!!!!

-

Hari sudah menjelang sore, suasana senja yang begitu indah membuat siapa pun terpesona olehnya. Di saat orang lain terpesona oleh senja lain hal nya dengan perempuan cantik itu, Avni.

Dia terpesona oleh sosok laki-laki yang berada di hadapannya seperti pangeran berkuda bedanya dengan motor bukan dengan kuda.

Indah, sungguh indah.

"Av."

Avni tanpa sadar tersenyum pada Haikal yang terlihat sangat keren dengan latar senja di belakang nya.

"Avni, kamu kenapa?" tanya Haikal

"Hah? aku gapapa kok," ucap avni sambil tertawa menahan malu.

"Senyum-senyum sendiri, dih. Gila ya?" canda Haikal yang tak lama mendapat tamparan kecil oleh Avni pada tangannya.

"Heehehe iya maaf, ayo."

"Kemana? aku mau pulang Haikal."

"Iya ini kan mau pulang, biar aku anterin."

"Kenapa?" tanya Avni

Haikal mengabaikan pertanyaan Avni dan memasangkan helm yang Avni pakai saat berangkat ke sekolah. Helm bermotif hitam bertabur bintang. Begitu juga dengan Haikal yang mengenakan helm serupa.

Avni yang sedikit kesal pun tidak menjawab pertanyaannya, tapi ia hanya diam membiarkan Haikal memasangkan helm padanya.

"Naik."

Sesuai perintah Haikal, Avni kemudian naik ke motor nya dengan bahu Haikal sebagai pijakan tangannya.

Seketika, motor itu mulai melaju keluar dari gerbang sekolah dengan perlahan, melewati siswa yang ikut berjalan keluar.

Senja yang indah bersama orang yang indah.

Laju nya pelan seakan ia tidak ingin mengakhiri momen ini dengan cepat, Sinar matahari yang menyinari mata seakan menjadi candu bagi sang pangeran.

"Nanti malem mau keluar? kalau mau nanti aku jemput," tanya Haikal yang sedari tadi hanya diam tanpa suara.

Avni terdiam, apa ia boleh pergi keluar dengan orang yang baru ia kenal beberapa minggu yang lalu?

"Em... gak tau, lagian ada ayah aku sekarang lagi di rumah."

"Emang kenapa? takut dimarahin? nanti aku yang minta izin mau?"

"Kalau gak di izinin?"

"Aku seret aja kamu keluar," ucap Haikal dengan suara keras kemudian tertawa.

"Enak aja, emangnya aku apaan," kesal Avni, tak lama setelah itu mereka tertawa bersama memikirkan hal yang sama, mungkin.

***

"Hati-hati."

"Siap cantik."

***

Detak jarum jam terdengar keras karena keadaan kamar yang begitu sepi tidak ada suara bahkan hembusan angin didalam kamar. Avni hanya membaca buku sejak makan malam selesai, bergulat dengan pikiran yang masih terbayang akan seorang Haikal Alpadita yang tiba-tiba saja datang dikisah nya.

ting

ting

Dua notifikasi pesan yang berasal dari ponsel nya membuat Avni sedikit terkejut.

He is Haikal [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang