4. Nama Hatimu Aneh, Haikal

321 190 50
                                    

SEPERTI BIASA DON'T FORGET TO FOLLOW, VOTE AND COMMENT YOI

ENJOY!!!!

-

Saat ini Avni duduk di kursinya dengan Zara yang ada di depannya menatapnya penasaran setengah mati karena kejadian tadi pagi.

flashback on

"Pulang sekolah temenin aku beli cat lukis yu," ajak Zara.

"Ay-"

"Pulang sekolah dia udah ada rencana sama gue," tekan Haikal yang memotong omongan Avni tadi pada Zara. Zara melihat ada Haikal di samping Avni membuat dirinya terkejut.

"Av, itu Haikal anak terpinter di sekolah ini kan?" bisik Zara pada telinga Avni. Dia tidak menjawab karena masih heran dengan semua ini.

Bibir Haikal terangkat ke atas melihat Avni yang kebingungan karena tadi ia sudah berbicara seperti itu. Haikal meletakan tangannya di pundak Avni membuat Avni terkejut dan berbalik ke arah Haikal.

"Aku ke kelas duluan," kata Haikal tepat di depan mata Avni.

Kalian pasti tau kelanjutannya, pipi Avni memerah bahkan Zara yang ada di sebelahnya pun terkejut dan seperti terabaikan. Avni mengangguk-angguk kepalanya tanpa melihat ke arah Haikal.

flashback off

"Jadi..."

"Jadi apaan sih Ra ah," ucap Avni pada Zara yang sejak tadi menatapnya.

Zara mendengus kesal "Ih, lo jalan bareng sama Haikal lagi kok bisa?"

Avni menidurkan kepalanya pada meja sambil menutup matanya, angin dari jendela kelas yang ia biarkan terbuka membuat suasana menjadi sejuk dan membuatnya mengantuk. Avni bukannya tidak ingin menceritakan bahwa Haikal datang ke rumahnya, tapi ia hanya malas untuk bercerita saat ini.

Perkataan Zara yang sejak tadi ia lontarkan pada Avni yang sama sekali tidak ada jawabannya membuat Zara kesal dan pasrah.

"Oke, kalau lo gak mau cerita sekarang. Pulang sekolah aja," titah Zara yang mungkin hanya angin lalu bagi Avni. Zara pergi ke kantin untuk beli ciki untuk dia nyemil di jamnya pak Danu.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu kelas terdengar di telinga Avni namun ia tidak menghiraukannya dan kembali menutup mata.

Laki-laki tinggi dan berkulit putih beserta teman-temannya itu masuk ke kelas dan bertanya pada salah satu siswa disini.

"Di sini kelas IPA 4 kan?"

Avni membuka sedikit matanya merasa pernah mendengar suara ini kemudian tidak ia hiraukan lagi. Bisikan-bisikan orang yang mengobrol itu membuat Avni semakin mengantuk.

"Makasih," kata laki-laki tadi.

"Kal, ngapain kesini sih?" tanya Jasa sinis.

Ya, yang tadi bertanya pada murid di sini adalah Haikal dan teman-temannya.

Haikal berjalan dengan memancarkan aura cerah dan berwibawa menjadikan dia pusat perhatian di kelas IPA 4. Dia berjalan menuju perempuan berambut pendek yang sedikit berantakan karena terkena hembusan angin dari jendela.

He is Haikal [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang