DON'T FORGET TO FOLLOW VOTE AND COMMENT YOI
HAPPY READING!
-
Malam yang indah dengan bintang-bintang yang bertaburan di langit membuat siapa pun terpesona ketika melihatnya. Dan malam ini belum selesai bagi mereka berdua, Avni masih bersama Haikal di rumahnya.
Sebenarnya Haikal sudah akan pulang tapi Bunda Tari menyuruh Haikal disini dulu untuk mencoba kue buatan Bunda Tari.
Haikal yang tidak bisa menolak pun akhirnya pasrah dan tetap berada disini sebentar.
"Nih cobain dulu kue nya atuh, baru boleh pulang," canda Bunda Tari sambil memberikan kue itu pada Haikal. Haikal tersenyum kemudian memakan kue itu.
"Enak Bunda," kata Haikal.
Bunda Tari tersenyum, "Abisin ya," ucap Bunda Tari sambil tertawa kecil melihat Haikal yang tiba-tiba melotot karena ucapannya tadi. Pasalnya kue itu lumayan banyak, tidak mungkin kan jika Haikal habiskan sendiri.
"Hah? beneran nih bun? waduh bisa buat bagi-bagi satu RT ini mah," canda Haikal.
"Beneran dong, jangan dibagi-bagi ini khusus buat mantu nya bunda."
"Ih, bunda!" seru Avni yang baru turun dari kamarnya, dia sudah ganti baju dengan pakaian tidurnya.
"Hm, dasar remaja monyet," kata Ayah yang sedari tadi berada di sofa bersama Haikal.
"Kok monyet om?" tanya Haikal.
"Kalian itu masih SMA, cinta monyet itu namanya, gak akan bener," jawab Ayah.
"Tapi saya serius om," kata Haikal.
"Aduh bunda liat nih, dasar anak-anak," adu Ayah pada Bunda.
"Namanya juga anak muda, yah," kata Bunda Tari.
Mereka tertawa bersama, seketika terlintas di pikiran Haikal bahwa ia merindukan keluarganya yang hangat seperti ini. Haikal merindukan kedua orang tuanya.
"Haikal pulang sekarang aja ya Bunda, Om," pamit Haikal.
"Ya udah hati-hati dijalan nya ya udah malem," ucap Bunda bersamaan dengan anggukan Ayah.
"Avni anter Haikal keluar dulu ya," kata Avni sambil melangkahkan kakinya ke pintu depan.
-Didepan pintu rumah Avni.
"Aku pulang ya Av," pamit Haikal dan dibalas anggukan oleh Avni.
"Hati-hati, jangan kebut-kebutan meski di jalannya gak ada kendaraan," pinta Avni
"Iya manis, aku gak akan ngebut kok."
"By the way Malam ini agak gelap, kalau misalnya kamu takut, peluk aja Haechan, bayangin kalau Haechan itu adalah Haikal. Karena kita belum nikah jadi gak bisa peluk-pelukan di kamar nanti kalau udah nikah baru boleh," ucap Haikal.
Avni hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Udah sana pulang, Haikal."
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Haikal [completed✓]
Novela JuvenilSederhana saja, ini mengenai Haikal yang mencintai Avni dan sebaliknya. "Kamu ... jangan kaget kalau suatu saat nanti aku ninggalin kamu tiba-tiba," ucap Haikal. "Kamu jangan ngomong kaya gitu," ucap Avni pelan. "Aku gak suka," lanjutnya. 🌊Start...