SEPERTI BIASA KALIAN HARUS VOTE, KOMEN DAN FOLLOW YOI
IH BIAR BU BOSS SEMANGAT😭😭😭
ENJOY YOI!!!!
-
Masih dengan malam yang sunyi sekitar jam 10.40 hampir tengah malam, disinilah Avni, di sofa rumahnya bersama dengan laki-laki yang sedikit lebih tua darinya. Tidak seperti 2 hari kemarin, Mahen tidak mendatanginya dan sekarang ia berada di sisi laki-laki itu yang wajahnya penuh lebam.
"Aw... ih Aw Av sakit jangan di teken!" seru Mahen ketika kapas dengan obat merah yang Avni berikan meluncur di pipi cowok itu.
"Tahan lo kan cowok ih."
"Semua cowok juga punya rasa sakit, Av. Bukan cewek doang. Aw aw—"
"DIEM!" Avni menekan kapas itu membuat Bagas mengaduh kesakitan.
"Sumpah kenapa sih Mahen berisik banget," batin Avni.
Tapi bagaimana pun juga Mahen merupakan teman terbaik yang ia miliki, Avni tidak tau jika suatu hari Mahen meninggalkan dirinya.
Semoga hari itu tidak akan pernah terjadi.
Setelah mengobati luka yang ada pada Mahen, Avni duduk menghadap Mahen, menatapnya tajam seolah-olah matanya berbicara jelaskan semuanya.
Mahen menarik napas panjang seakan sedang melepaskan beban dari tubuhnya. Kemudian ia bercerita, sekitar jam 20.00 orang tuanya pulang dari luar negeri. Tidak seperti kebanyakan anak ketika orang tuanya pulang dan merindukan anaknya bahkan sampai memberi kejutan.
Lain hal nya dengan Mahen, begitu Mahen membuka pintu, yang ia lihat bukan wajah bahagia orang tua bertemu anaknya melainkan tatapan tajam, marah, kesal, kebencian terlihat dari mata mereka. Entahlah orang tua Mahen itu gila kerja dan paling di hormati di dunia kerja nya sampai mereka sudah memiliki perusahaan nya sendiri. Dan Mahen merupakan anak tunggal dari keluarga itu dan satu satunya pewaris semua apa yang ayahnya miliki termasuk perusahaannya.
Mahen terpaksa masuk kuliah jurusan akuntansi padahal ia tidak suka dengan hal-hal tersebut.
Mungkin kalian bertanya kenapa orang tuanya memperlakukan Mahen seperti itu padahal Mahen sudah menuruti semua apa kata orang tuanya. Itu karena satu hobi Mahen, melukis. Menurut orang tuanya melukis adalah hal yang tidak berguna, lebih baik jika Mahen belajar tentang bisnis dari pada melukis, begitu.
Pada saat ini Mahen sedang makan malam yang sudah pelayan siapkan sebelum kedatangan orang tuanya. Acara makan malam itu berlangsung dengan sepi tidak ada yang memulai percakapan atau bahkan bertanya kabar.
"Pa, ma."
Benci dengan kesunyian ini Mahen pun membuka suara terlebih dahulu dan disahuti, "Hm?" saja itupun hanya dari mama nya.
"Gimana kabar kalian selama di sana?" tanya Mahen.
"Baik," ucap Mamanya.
"Kalau papa?"
"Baik juga."
Jawaban itu masih dari mama, papanya bahkan seperti enggan menjawab semua pertanyaan yang ia lontarkan. Sampai
![](https://img.wattpad.com/cover/310116778-288-k270674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Haikal [completed✓]
Teen FictionSederhana saja, ini mengenai Haikal yang mencintai Avni dan sebaliknya. "Kamu ... jangan kaget kalau suatu saat nanti aku ninggalin kamu tiba-tiba," ucap Haikal. "Kamu jangan ngomong kaya gitu," ucap Avni pelan. "Aku gak suka," lanjutnya. 🌊Start...