DONT FORGET TO FOLLOW VOTE AND COMMENT YOI
HAPPY READING
-
Angin malam berhembus kencang, udara dingin yang menusuk kulit tidak gadis itu hiraukan sama sekali.
Sudah hampir satu minggu sejak kejadian Haikal bersama Dyna dan sejak itu juga Avni belum bertemu Haikal lagi, pernah saat itu Avni tidak sengaja melihat Haikal sedang asik berbicara dengan teman-temannya seolah Haikal memang benar-benar lupa tentang dirinya.
Avni sebenarnya tidak mau jika Haikal mencampakkan nya seperti ini.
Dengan tatapan sendunya, ia menatap langit yang penuh bintang.
"Bintang ya?" gumam Avni dengan tatapan yang masih tertuju pada langit malam yang berhamburan bintang.
"Haikal, apa ucapan yang kamu bilang ke aku kalau kamu gak akan ninggalin aku itu bohong?" lanjutnya.
"Hati aku rasanya sakit pas liat kamu sama Dyna, kamu juga udah gak ngabarin aku lagi sejak kejadian itu."
"Aku rindu, Haikal."
-
831
-GUBRAK
Suara seseorang terjatuh dari tempat tidurnya. Haikal, dia mengerang kesakitan. Seharusnya tadi ia pergi ke rumah sakit untuk terapinya lagi, tapi tidak ia lakukan karena janjinya dengan Dyna untuk membantunya belajar selama seminggu.
"ARGHHHH ..."
"TUHAN, SAKIT BANGET!"
Teriakan Haikal menggema memenuhi kamar miliknya, air matanya sudah mengalir keluar dengan sendirinya.
Dirumahnya hanya ada nenek dan maid nya, sementara Kakek nya sedang pergi ke acara bisnis.
Haikal mencari ponsel nya dan hendak menelepon seseorang untuk datang kerumahnya.
Jasa : Hallo, Kal? kenapa?
Haikal : Sa ... bisa kerumah gue ga-gak?
Jasa : Lo kenapa Kal? lo baik-baik aja kan?!
Haikal : Sakit Sa
Jasa : Tunggu gue, gue ke rumah lo sekarang
Setelah menelepon Jasa, Haikal kembali memegang kepalanya dan berteriak, tapi itu tidak ada gunanya karena itu tidak akan menghentikan rasa sakitnya.
Seharusnya rasa sakitnya tidak sesakit ini, kepalanya seakan terkoyak oleh binatang buas.
"Haikal ada apa?"
Kaya lirih perempuan tua dan suara decitan pintu kamarnya membuat Haikal terkejut, Haikal lupa kalau neneknya ada di rumah sekarang.
"ASTAGA! Haikal kamu kenapa nak?!" teriak nenek Mega yang berlari mendekati Haikal.
"Sakit," lirih Haikal sambil menjambak rambutnya sendiri.
Ini benar-benar sakit, tidak ada kebohongan sedikitpun.
"BI MUNAH! BI MUNAH! CEPET KESINI!" teriak Nenek Mega pada maid pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Haikal [completed✓]
Teen FictionSederhana saja, ini mengenai Haikal yang mencintai Avni dan sebaliknya. "Kamu ... jangan kaget kalau suatu saat nanti aku ninggalin kamu tiba-tiba," ucap Haikal. "Kamu jangan ngomong kaya gitu," ucap Avni pelan. "Aku gak suka," lanjutnya. 🌊Start...