20. Rindu

157 78 38
                                    

DON'T FORGET TO FOLLOW VOTE AND COMMENT YOI

HAPPY READING

-

"HAH? DARI KAPAN?!"

Teriakan dari Zara membuat kedua temannya menutup telinga mereka karena suara melengking Zara. Zara berteriak karena ada sebabnya dan itu karena Fani dan Degarka berpacaran tanpa memberitahu mereka.

Avni juga terkejut, ia tidak pernah melihat Degarka dan Fani berduaan atau hal-hal yang mencurigakan lainnya, Tiba-tiba jadian!

"Gila sih, main cepet tuh anak," guman Zara.

"Baru 3 hari, berisik amat lo!" ucap Fani kesal.

"Kok bisa sama Degarka, Fan? kan katanya dia dingin banget," tanya Avni heran

"Dingin?" jawab Fani sambil tertawa.

"Gak tuh, Kalau manja sih iya," lanjutnya membuat Avni dan Zara saling melirik.

"Yang bener?" tanya Zara.

"Ya awal nya doang dingin tapi lama-lama luluh juga dia sama gue anjay," jawab Fani.

"Tutor dong Fan," kata Zara.

"Cowok lo kan gak dingin, Ra."

"Emang siapa cowok nya Zara?" tanya Avni.

"Si Renaldi hahaha," jawab Fani dengan tawa.

"Asem emang lo, Fan!" teriak Zara.

***

Dikelas IPA 1 Renaldi dan Juan sedang menertawai si sadboy yang keduluan sama anak kepala sekolah. Padahal wajah Jasa tampan hanya saja, ia selalu menyimpan rasa itu sendirian dan beginilah akhirnya.

Tapi sepertinya rasa itu sudah hilang sekarang. Bukan gara-gara dia sudah bersama yang lain tapi karena seseorang yang tiba-tiba masuk ke hatinya.

"Lagian bukannya ajak jalan kek apa kek," ucap Juan.

"Serah lo buaya!" kesal Jasa.

"Eh, gak tau ya? gue udah setia sama Ayudia Janaya pujaan hati gue," kata Juan dengan nada yang di lebay-lebaykan.

Jasa hanya mendelikkan matanya lalu menumpukkan kepalanya di meja.

"Kalian gak akan tau kalau gue udah jatuh hati sama orang lain," batin Jasa.

"Oh iya Haikal, lo udah ke RS kan hari ini?" tanya Renaldi pada Haikal.

Juan dan Jasa yang tadinya bertengkar berubah menjadi khawatir sambil melihat ke arah Haikal.

Haikal merasakan kalau teman-temannya itu khawatir. Jadi, ia langsung mengangguk.

"Udah, santai aja," jawab Haikal sambil tersenyum.


"Syukur lah, awas aja kalau belum," tekan Jasa dan diberi anggukan oleh Renaldi tapi tidak dengan Juan.

Dia sepertinya kurang percaya dengan apa yang Haikal ucapkan.

"Lo ... gak bohong kan?" tanya Juan sambil menatap Haikal lekat.

Haikal tersenyum, "Gue gak bohong, Wan" ucapnya.

He is Haikal [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang