10 |DIA, MIKA CADRASWATI

120 77 192
                                    

Assalamualaikum


Siang itu Mika tunangan dari Cakra datang seperti biasa untuk memberi makanan kepada anggota LordEagle di markas.

"Assalamualaikum semuanya," ucap Mika sembari berjalan menuju meja kecil di tengah-tengah sofa dan meletakan keresek berisi martabak telur.

"Walaikumsallam," balas para anggota LordEagle serentak.

"Duh panas bolong begini liat neng Mika, langsung adem nih badan," gombalan maut dari Habib berhasil membuat seluruh orang di sana terkekeh.

"Punya gue ini, lo cari sendiri sono," Cakra merangkul bahu kecil Mika.

"Iye iye gua tau, kan cuma temenan ya neng,

"Mau cari mati lo," umpat Cakra bercanda.

"Sini duduk," titah Cakra sembari memukul sofa di sebelahnya. Mika dengan tulus hati duduk di samping Cakra dan melihat semua anggota LordEagle yang senang akan kehadiranya.

"Lo ko mau si pacaran sama si Cakra, padahal kan gua lebih ganteng," ujar Habib bangga.

"Ya karna cintalah tolol," umpat Cakra untuk yang kedua kalinya.

"Yee, gua kaga nanya lu bagong,"

Cakra menarik nafas sedalam-dalamnya dan mengeluarkan kata-kata mutiara nya, " gue masa depan dia, anak bahlul, kentut sapi, jigong kuda,"

Habib mengekspresikan wajah datar dan memandang kesal ke arah Cakra. "Seenak puser lo ngatain gue kaya begitu,"

Mika hanya tertawa kecil melihat perdebatan antara keduanya, ia memukul pelan paha Cakra. "Udah ah, kasian tuh si Habib,"

"Iya sayang," balas Cakra mesra.

"Duhai senangnya ayang-ayangan, berasa dunia milik berdua. Gimana nanti kalo nikah,"

"Sewot banget sih, makanya cari cewek sono,"

"Banyak noh bejibun di hp, di sekolah juga, cewek gue dimana-mana,"

"Kena azab baru mampus lo!"

"Doain yang baik kek, gimana sih lu,"

"Jadi nikah?" Ucapan dari Lucas seketika membuat semua orang terkejut heran.

"Siape?" Tanya Agam.

"Noh, pasutri haram," Lucas memalingkan wajahnya ke arah Cakra dan Mika.

"Enak aja pasangan haram, gue udah tunangan say," Cakra menunjukan jari jemarinya dan memperlihatkan cincin tunangan di jari manisnya.

"Anjay, tunangan dia boy," teriak Agam histeris.

"Alhamdulillah tinggal nimang ponakan," sahut Habib.

PLAYTHREADPLAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang