"Gey naik itu yuk," Daffa menunjuk ke arah komedi putar.
"Oke,"
Keduanya berjalan menuju abang-abang penjaga dan menyerahkan uang lalu menunggu komedi putar berhenti.
"Buruan Gey,"
Daffa menarik pelan pergelangan tangan Geya dan menaiki komedi putar. Mereka duduk saling berhadapan.
"Gue seneng bisa kenal lo," ucap Daffa sembari menatap bola cokelat milik Geya.
"Gue juga seneng Fa,"
Tidak terasa komedi putar bagian Daffa dan Geya kini berada di bagian puncak.
"Oh iya," Daffa mengeluarkan kalung yang tadi ia beli dari sakunya. "Gue harap lo jaga kalung ini baik-baik,"
"Gue pakein ini kalung, dan lo bagian ngerawat nya oke?"
Geya tersenyum lebar. "Oke,"
Daffa memasangkan kalung tersebut di leher indah Geya.
"Lo tambah cantik,"
"Hehe, makasih Fa,"
"Maaf Gey, bukanya gue ga mau kasih lo kepastian. Cuma gue ga mau pacaran dan lebih nyaman kaya gini. Karena pacaran ga ngejamin apa-apa, dan gue ga mau lo terlalu sakit hati,"
"Ga papa, gue ngerti maksud lo. Gue juga nyaman ko di posisi ini, jadi jangan salahin diri lo,"
Sudah waktunya bagi mereka turun. Daffa yang turun lebih dulu memberikan tangannya untuk di raih oleh Geya.
"Pulang yuk, udah malem banget,"
"Tapi nanti kita mampir ke martabak telor dulu ya,"
"Siap bu bos," Daffa memberikan hormat kepada Geya.
•••
Kring!Kring!
Bel sekolah terdengar hingga ke penjuru Rajawali High School, tandanya para murid dan guru untuk beristirahat.
"Ikut aku!" Catrine menarik Erlangga menuju ke taman belakang sekolah.
Sesampainya di sana cewek itu melepas tanganya dan menatap marah ke arah Erlangga.
"Kenapa kamu ga bilang?"
Erlangga mengerutkan alisnya. "Bilang apa?"
"Gausah pura-pura ga tau, kamu tau kan kalo Joga udah bebas!" Sentak Catrine.
"Ka-kamu tau dari mana?" Ucapnya terbata-bata.
"Aku ga sengaja denger dari temen-temen kamu kemaren, kenapa kamu ga kasih tau aku?"
Erlangga menarik nafas panjang. "Kenapa aku ga kasih tau kamu itu ada alesenya,"
"Aku ga perlu alesan Ga, aku butuh kamu jujur! kamu tau kan aku paling ga suka dibohongin,"
"Iya aku tau,aku cuma ga mau kamu khawatir,"
"Tapi kebohongan kamu yang buat aku khawatir, kalo semisal terjadi apa-apa sama aku kam-"
Erlangga menutup mulut Catrine dengan tangan nya sembari memegang bibirnya sendiri menggunakan jari telunjuk.
"Ssstt.....Semua itu ga bakal terjadi, selagi masih ada aku kamu ga perlu takut. Aku ga bakal biarin cowok brengsekk kaya dia berani nyentuh kamu sedikitpun!"
Erlangga melepas kan tanganya lalu memeluk tubuh Catrine erat. "Itu karena aku sayang sama kamu,"
Catrine yang sedari tadi menahan tangisnya, akhirnya menangis pecah di pelukan Erlangga. Cewek itu membalas hangat pelukan Erlangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYTHREADPLAN [REVISI]
Teen FictionSemua ini tentang dendam,ambisi, dan keserakahan. ⚠️⚠️WARNING⚠️⚠️ Beberapa part banyak mengandung unsur kekerasan, mohon untuk para pembaca agar bijak menanggapinya.