Pagi ini anggota LionsKing menginjakan kakinya kembali di sekolah Rajawali, untuk mengurus sesuatu hal. Kedatangan mereka mengundang perhatian dari seluruh murid di sana.
"Va, lo beneran mau ngelakuin itu ke cewek?" Daffa menyusul langkah yang tertinggal.
Dengan wajah datar dan suhu tubuh yang panas Aravaska berjalan memimpin layaknya seorang pembunuh.
"Gue ga pernah bercanda soal nyawa!"
"Terserah lo si Va mau ngelakuin apa, tapi kalo mau bantai orang jangan di sini," ujar Erlangga yang berjalan di samping Aravaska.
Tidak terasa akhirnya tempat yang mereka tuju sudah ada di depan mata mereka. IX Ipa 1 tertulis jelas di atas pojok pintu masuk.
Brakk
Suara bantingan pintu membuat perhatian semua murid yang ada di kelas teralihkan ke sumber suara. Menampilkan cowok berbadan kekar.
Pandangan Aravaska langsung menuju kepada cewek berambut pendek yang duduk di kursinya tanpa menghiraukan kejadian barusan. Ia berjalan menghampiri meja cewek itu.
"Berdiri!" Seru cowok itu dingin.
Noha dengan wajah datar memandang Aravaska malas, ia dengan terpaksa berdiri dan memandang lekat bola mata milik cowok itu.
"Apa lagi kali ini?" Tanya Noha kesal.
Cowok itu dengan cepat menarik tangan cewek yang ada di hadapanya dengan kuat, ia membawa cewek itu menuju roftoop.
"Jangan ada yang ganggu! Atau mati lo semua!" Peringatan dari Aravaska di balas dengan tegukan saliva dari anggota geng maupun murid di sana.
•••
"Apa hubungan lo sama Liam kai?" Aravaska melepas genggaman nya.
"Maksud lo-"
"GUE BUTUH JAWABAN! PLIS JANGAN JAWAB SAMA PERTANYAAN LAGI!"
Noha dengan lekat memandang wajah cowok itu dengan seksama, menampilkan bola mata yang berkaca-kaca seakan ingin berteriak keras dari hati sang Aravaska.
"Lo nang-"
"Gue mau lo jawab!"
Aravaska berjalan menjauh menuju tepi roftoop memandang pemandangan indah dan merasakan angin sejuk yang menabrak tubuhnya pelan.
"Lo tau apa yang terjadi sama Bian?"
"Gue tau,"
"Lo tau siapa penyebabnya?"
"Gue ga ta-"
"Gue ga tau hubungan lo sama Liam, tapi yang gue tau, dia penyebab Bian jadi koma,"
"Maksud lo apa!"
Aravaska berbalik badan dan berjalan menuju Noha.
"Gue udah cari tau semuanya, dan gue ga maksa lo buat cerita hubungan lo dan Liam,"
"Dan satu hal lagi, gue ga peduli mau lo cewek, kalo lo ngerusak kebahagian gue apalagi orang terdekat gue. Gue pastiin lo ga bakal mau hidup di dunia ini lagi!"
"Gue ga pernah berniat ngerusak kebahagian siapapun termasuk lo,"
Dengan marah Noha yang awalnya malas meladeni cowok itu akhirnya ia menatap tajam mata sang cowok.
"Gue tau rasanya kebahagiaan hancur itu kaya apa, jadi lo gausah merasa paling menderita,"
"Hmph! Jadi lo punya hati juga?"
"Gue manus-"
"KALO GITU KENAPA LO GA NOLONG BIAN!" Teriakan dari Aravaska berhasil membuat Noha menangis sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYTHREADPLAN [REVISI]
Teen FictionSemua ini tentang dendam,ambisi, dan keserakahan. ⚠️⚠️WARNING⚠️⚠️ Beberapa part banyak mengandung unsur kekerasan, mohon untuk para pembaca agar bijak menanggapinya.