17 • CALON ADIK IPAR

615 74 5
                                    

"Lo sinting Alona, apa yang lo bayangin coba?!"

"Dipeluk atau dicium sama cowok tukang selingkuh itu?"

"Arghhhh, ngeselin!!! Lama-lama, gue bisa gila ini!"

Sudah berulang kali Alona mencoba menutup mata, namun tidak berhasil.  Ia benar-benar frustasi, ia bahkan melihat lagi kunci layar ponselnya yang sudah menunjukan pukul 02.30 pagi.

Alona adalah tipekal orang yang selalu tidur cepat, tidak biasanya ia kesulitan tidur seperti ini.

Bahkan, parahnya lagi. Saat ia menutup mata, hanya ada gelap dan sekelebat bayangan Dennis yang kadang muncul dan terngiang-ngiang begitu saja.

Aneh sekali, bukan? Jika saja, Mario yang ada di sana. Mungkin, Alona tidak masalah jika ia tidak tidur sampai pagi, tapi ini beda cerita.

Drrttt ....

Alona meraih ponselnya yang terletak di samping bantalnya.

Melihat nama si pengirim pesan, membuat Alona penasaran.

Bajingan! :
Kamu masih online,
belum tidur?

Alona menggigit jari jempolnya. Bingung, harus membalas atau tidak. Beberapa kali, ia mencoba mengetik pesan namun ia hapus kembali.

Mencoba tidak peduli, Alona tidak membalas pesan itu dan meletakan kembali ponselnya.

Bukannya merasa tenang, kini Alona merasa lebih gelisah daripada sebelumnya.

Drrttt ....

Ponsel Alona kembali bergetar di  samping bantalnya, Alona meraih benda pipih itu kembali.

Bajingan! :
Aku tungguin kamu ngetik.
Eh, ternyata nggak jadi.

Pesan yang ia dapat, dari orang yang sama. Alona menatap pesan itu selama beberapa saat. Ragu untuk membalas.

Read.

Bajingan :
Eh dibaca aja,
kamu belum tidur?

Pertanyaan, itu membuat Alona tergerak. Mungkin dengan membalas pesan Dennis dapat membuatnya mengantuk.

Alona :
Belum.

Bajingan! :
Kenapa, kok
belum tidur?

Alona :
Ya, nggak apa-apa.
Nggak ngantuk aja.

Bajingan! :
Kamu nggak mau,
nanya kenapa aku
belum tidur juga?

Pupil mata Alona melebar, agak bingung dengan pesan murahan yang nampak menjijikan itu. Darimana Dennis belajar menulis pesan seburuk itu?

Alona :
Honestly,
I DON'T CARE!

Bajingan! :
Coba tanya dong, Al.

Bibir Alona membentuk sebuah senyum kecil, ia tanpa sadar membalas pesan Dennis dengan cepat.

Alona :
Yaudah, kenapa?

Bajingan! :
Aku nggak bisa tidur,
karena lagi mikirin kamu.

Membaca pesan barusan, Alona memeluk erat gulingnya, merasa geli sekaligus berdebar. Ada rasa menggelitik di dalam hatinya, yang membuat Alona tanpa sadar ingin terus melanjutkan bertukar pesan dengan sang tunangan.

Another Alona (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang