16 • DIFFERENT

641 71 2
                                    

Senyum di bibir Bella terbit, ia sudah mencari keberadaan Dennis selama beberapa menit, dan menemukan pria itu berada di halaman depan.

Sebenarnya, ia merasa tidak nyaman atas pertemuan Dennis dan Jefri barusan.

Bella berdiri di belakang tubuh Dennis. Pria itu, nampaknya juga sudah selesai menelepon.

"Dennis," panggil Bella lembut sambil memegang pundak Dennis pelan.

Dennis menoleh ke arah Bella. "Eh, Bel. Sejak kapan kamu di sini?"

"Baru aja, kok."

Bella menangkap gerak-gerik mencurigakan dari pria di depannya, ekspresi Dennis yang ia lihat kali ini pun terasa beda.

"You fine?"

"Apanya?"

"Kamu kelihatan gelisah banget."

Dennis bahkan tidak menyadari hal itu. Ia menatap pergerakan jarum jam yang terpasang di pergelangan tangan. Waktu terus berlalu tanpa ia sadari.

"Maaf, Bel ... aku harus pergi dulu." Dennis mengusap rambut Bella, lalu mengecup lembut kening wanitanya itu.

"Den, ada apa? Kamu kelihatan cemas, don't be afraid just tell me," kata Bella, tangannya menahan Dennis untuk tidak pergi sebelum menjelaskan apapun padanya. "Please ...." Wajah Bella ikut cemas.

"I have to go, Alona masuk rumah sakit."

Mendengar hal itu, Bella terdiam.

"Oh, gitu," kata Bella agak terkejut. Ia melepaskan tangannya pada lengan Dennis.

Tidak membalas ucapan Bella, Dennis segera berlari dan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh.

Sementara, Bella hanya berdiam diri di tempatnya dan menatap punggung Dennis yang perlahan menjauh, hingga menghilang ketika pria itu masuk ke dalam mobil.

"Dennis ... sekarang aku takut untuk kehilangan kamu yang kedua kalinya."

***

Dennis tiba di rumah sakit, mencari-cari keberadaan Alona. Namun tidak semudah itu, untuk menemukan tunangannya itu dalam waktu singkat.

Ia berdiri di koridor rumah sakit, mencoba menghubungi Alona berkali-kali. Hanya berdering, dan tidak ada jawaban.

Wanita itu memang kebiasaan! Selalu mengabaikan Dennis.

"Terima kasih buat traktirannya."

"Never mind."

Dennis mengenali salah satu suara, dari percakapan dua orang tersebut. Ia menoleh ke belakang, menemukan dua sejoli yang tengah berjalan beriringan dan baru saja melewatinya.

"Alona," panggil Dennis memastikan.

Firasatnya benar, wanita bercepol itu menoleh ke arahnya dengan tatapan heran.

"Dennis?"

Dengan cepat, Dennis menghampiri Alona. Berdiri di depan sang tunangan, ia menatap sebentar pada sosok pria yang berdiri di samping Alona.

Dennis tidak suka pemandangan yang ia lihat sekarang ini.

"Kamu ngapain di sini?" Alona menyeritkan kening bingung. Seingatnya, ia tidak menghubungi ataupun memberitahu siapapun bahwa ia berada di rumah sakit.

"Kamu nggak apa-apa, aku dengar kamu kecelakaan," balas Dennis sambil memegangi tubuh Alona, memastikan tidak ada luka serius di tubuh gadis itu.

"Kayak yang kamu lihat, aku baik-baik aja."

Another Alona (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang