10

756 93 4
                                    





Sesuai perkataan Sho,  kini banyak yang berkumpuk di eumah Lira.  Bahkan Enzo sampai gak bisa bicara banyak.  Untung dia kenal mereka tapi dari tadi Enzo merinding mulu.  Kayak ada sesuatu yang ngawasin dia dari belakang. 

Dan tepat saat itu,  Sho yang duduk di belakang Enzo sambil bawa Uler.  Ngapain cobak fikir Enzo,  kenapa harus bawa peliharaan kayak gitu.  Kalau di patok kan bisa - bisa menuju yang maha kuasa.

"Lira jadi toko kamu bakal bukak kapan? " tanya Upi

"Dek lira biar kami aja yang bantu " kata kiki

"Iya,  kamu pasti kesusahan " amu membawa Kuas  ya amu fikir mungkin bisa nge lukis di sana. Akhirnya Lira mengajak mereka ke tempat yang sudah Lira siapkan. Kevan dan Kevin adik Lira juga ikut.

Ya mana mungkin Lira meninggalkan mereka. Sho menatap kesal dia kenapa gak bisa nahan diri sekarang fikirnya. Kenapa dia emosi sama hal sepele.

"Kak sho kok bengong? Kak sho ada acara ya? Kalau iya gak papa kok pulang duluan" mendengar itu membuat sho tersenyum. Senyum kesal maksudnya, kok dia ngerasa di usir. Padahal Lira maksudnya baik bukan mau ngusir.

"Gak kok, udah cepet" Sho malah langsung narik tangan Lira yang membuat yang lain bengong. Wajah mereka dongkol sendiri melihat Sho yang melakukan adegan bak sinetron.


3 jam akhirnya berlalu, toko Lira sudah selesai di tata. Sisanya tinggal masang plang nama. Yang mungkin bakal di pasang sama tukang nanti. Lumayan menghabiskan uang fikir Lira.

"Masakannya udah jadi" Lira membawa makanan yang dia masak. Kebetulan karena dia tahu bakal banyak yang bantu makanya bawa bahan masakan sekalian test dapur.

"MAKAN!" teriak semuanya kevan dan kevin makan dengan di temani Enzo. Lalu sho dan kawan-kawan sibuk makan sambil cerita.

"Lira calon istri yang baik ya, kalau nikah sama Sho pasti sho bucin terus " goda upi membuat amu juga ikut mengerlingkan matanya. Seolah setuju

"Ehh? Ga gak kok.. Kan kebe be betulan aja.. Lagian aku gak cocok sama kak sho" wajah Lira memerah padam sho yang mendengar itu langsung menopang kepalanya dengan tangan di atas meja. Dia menatap lira sambil ngemut sendok.

"Hu huaaa.. Kak sho" Lira yang di tatap tentu gugup dan langsung mendorong wajah Sho. Upi sibuk merekam dan amu jadi punya inspirasi buat bikin komik karena adegan di depannya.

"Sho jangan ganggu Lira kasihan liranya " toro kasihan soalnya makananya keburu lenyap di makan Upi sama Amu. Kan kasihan kalau Lira gak kebagian.

Sementara itu Enzo melihat tingkah dua sejoli itu langsung paham akan situasi yang terjadi. Dia tertawa ternyata Lira suka Sho dan sho sendiri, mungkin tertarik dengan Lira.

"Pantesan dia mau ke rumah Lira dan ngelarang aku nginep" kata Enzo sambil menyuapi Kevin dan kevan.







"Makasi ya kak buat hari ini, nanti kalau udah opening aku bakal undang kalian sekalian nyobain Cake dan roti yang bakal aku jual " kata Lira

"Selama ada makanan kami pasti datang" kata Amu

"Lira kalau butuh pelayan bilang ya aku siap kok" kata Upi

"Kalau butuh bantuan bilang ya nanti aku bantu" toro

"Dek lira kalau butuh band buat nyanyi depan calling aja ya " kiki

"Jangan banyak kerja, istirahat yang cukup. Kalau sakit nanti kevan sama kevin juga kasihan gak ada yang jagain. Kerja boleh tapi inget waktu, mereka juga butuh kamu " kata Enzo
Wajah Lira memerah bukan karena malu atau suka Enzo. Tapi senang saja karena ada sosok kakak untuknya. Jadinya bebannya berkurang, Sho mengepalkan tanganya.

"Pulang aku anter,  kevan kevin ayo! " sho langsung menggandeng tangan ke dua adik Lira meninggalkan yang lain.  Lira langsung menyusul melambaikan tangan ke yang lain. 

"Enzo suka Lira?" tanya Amu

"Dek lira punya sho lo enzo nanti kamu di gebukin sho" kata kiki

"Aku suka lira?  Ahahahha...  Gak lah kita temen dari SMP bisa di bilang keluarga Lira kerabat jauh papa.  Jadi kami masih ada hubungan saudara" kata Enzo

"AAAAAA...... SHO CEMBURU " kompak mereka










Tbc

WEE!!! my crush Shoto ( AU )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang