22

561 79 1
                                    





Lira dan Sho akhirnya kembali bersekolah,  setekah 1 minggu,  Kira juga kena marah Sho karena terlaku memaksakan diri.  Namun Lira juga tipe gadis yang tidak mau mengganggu acara Sho dan para sahabatnya. 

Sho menyadari itu,  Lira tak mau mengekangnya.  Hak yang menbuat Sho sedikit merasa mendapatkan privasi.  Hal yang jarang bisa di dapat kala sudah memiliki pacar,  ya meski tidak semua. 

"Kak sho makan ini saja,  dan yang ini buat temen kak sho.  Aku harus nyusul ulangan harian sama ngelengkapin data sekolah" kata Lira

"Emm..  Nanti pulang sekolah aku bantu beli bahan " kata Sho yang di acungi jempol oleh Lira. 










"Makanan! " kata Sho yang membuat 4 manusia abstrak langsung lari mengerubungi meja sho.  Masing-masing sudah dapat satu, itu karena Lira memberi nama pada kotaknya. 

Akhirnya acara makan mereka jadi sangat tenang,  sho jadi teringat soal apa yang akan dia lakukan setelah lulus?.  Lira menyarankan membuka pet shop,  namun dia juga berfikir untuk jadi dokter hewan. 

"Bagusan bukan pet shop atau dokter hewan? " tanya Sho

"Sho kan pinter jadi dokter hewan aja nanti bukak klinik sama pet shop kan double kill" jata Amu sambil nyomot makanan Sho. 

"Kamu harus pilih sesua yang kamu mau" kata Toro sambil mengusap mulutnya dengan baju Kiki.  Membuat kiki melotot ke arah toro,  untung temen fikir kiki. 

"Aku gak mau bebanin Lira nanti,  jadi aku mikir mau buat Lira bahagia juga dengan usaha ku sendiri" kata Sho hal itu membuat Amu dan upi menganga,  kiki bahkan tak bisa berkata-kata akan ucapan sho.

Toro merasa bangga anaknya sudah besar,  dia sampai menangis menggunakan baju kiki sebagai saputangan untuk menampung ingusnya. 

"TORO!!  BAJU GUE BELI DI PASAR NIH belinya nunggu diskon lagi! " kata Kiki,  lalu Toro memberikan blackcard yang menbuat kiki tersenyum bagai se ekor kucing. 

"Bagus sho,  biar kamu jadi calon husbun yang baik buat lira " kata Amu

"Sho baby bisa romantis juga ya,  jadi pengen deh sama ayang enzo" kata Upi,  seketika enzo yang baru saja menginjakan kaki ke kelas Amu.  Tidak jadi masuk,  saat mendengar namanya di sebut Upi.  Seolah hawa buruk menyelimuti dirinya. 

"AYANG!!!!  TUNGGU AKU!!! " teria Upi

"Gak!  GAK HUS...  HUSSS...  UDAH GUE PASANG JIMAT KENAPA MASIH NGIKUTIN!!!!! " teriak Enzo







Lira mengusap keringatnya kala meletakan beberapa bahan untuk membuat cake dan roti.  Sho juga menarub buah segar yang di beli ke dalam kulkas. 

"Kamu mau langsung buat?  Mandi dulu" kata Sho mendoro Lira masuk ke dalam pintu menuju kamarnya.

"Jagain bentar ya,  jangan di acak-acak " kata Lira memberi peringatan

1 jam kemudian sho juga sudah mengenakan baju santai,  keduanya mulai bergelut dengan adonan.  Kalau sho sih hanya menonton, sambil membantu jika Lira butuh. 

"Capek ya? " Sho mengusap wajah Lira yang penuh tepung.  Lira hanya tersenyum lalu kembali membuat adonan.  Sho memeluk Lira dari belakang,  dia merasa jadi beban untuk Lira yang sangat pekerja keras. 

"Jangan mikir kak sho jadi beban,  kak sho udah bantuin sejak tadi,  lagian ini udah tugasku soalnya.  " kata Lira

"Maaf ya " Sho makin memeluk Lira erat,  membuat Lira tertawa,  dia membiarkan sho memeluknya selagi dia menaruh adonan dalam cetakan. 

"Kak sho" panggil Lira

"Apa? " tanya Sho menatap Lira

"Makasi " Kata Lira tersenyum mencium pipi Sho,  yang membuat sho blushing.  Kenapa dia selalu saja kalah duluan dari Lira.  Dia jadi malu sendiri,  namun dia juga senang. 

"Lain kali biarin aku duluan " kata sho memeluk Lira.












Tbc

WEE!!! my crush Shoto ( AU )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang