15

713 93 13
                                    







2 Hari Lira tidak masuk akhirnya dia kembali sekolah.  Dia juga harus bantu pembuatan stand untuk club memasak.  Badan Lira agak sakit karena kejadian 2 hari lalu. 

Tentu di menangkan Lira,  bahkan Lira menghajar ayahnya hingga tergeletak.  Jika saja beberapa warga tidak datang Lira pasti akan membunuh ayahnya.

Beruntung para warga percaya pada Lira yang mereka juga tahu jika Lira anak baik.  Bahkan membesarkan 2 adiknya dengan baik.  Para warga juga marah kala ayah Lira berusaha mengambil pakaa Kevan dan Kevin bahkan melimpahkan hutang yang besar pada Lira. 

"Aku udah denger,  ayah kamu di bui,  papa juga bantu kemarin dan akhirnya ayah kamu juga terbukti menjadi tersangka atas jual beli otab terlarang" Enzo prihatin

Seketika wajah Lira memerah,  Dia tak bisa menahannya.  Lira menangis dia mengutuk kehidupannya kenapa harus hiduo seperti ini.  Enzo membuka jaket dan menutup kepala Lira.  Dia juga sedih akan Lira,  karena dia tahu lira hanya anak remaja yang harus dewasa sebelum waktunya. 



"Sho kamu mau meledak" kata Amu mengibaskan kerdus agar tali di kepala Sho tak terbakar.

"Cemburu itu mah,  kalau mau nyatain dong" Upi mengompori sambil makan .

"Ayahnya Lira masuk penjara,  terus 2 hari lalu Lira berkelahi karena ayahnya mau bawa kevan sama kevin" toro menjelaskan dia tahu karena kemarin datang menjenguk Lira yang tidak masuk. 

"Sho kalau suka nyatain aja,  jangan gengsi di tolak belakangan yang penting hati kamu tenang" kata Kiki,  Amu seperti di sindir akan kata-kata Kiki. 

"Dah lah " kata Sho yang langsung pergi. 











Lira akhirnya menutup Toko kala sudah Jam 10 malam.  Ke dua adikmya tidur di kasur kecil yang ada di ruangan kerja di sana.  Lira menyapu dan membereskaan beberapa Roti yang belum habis. 

Beberapa si bawa pulang, dan beberapa di berikan pada orang membutuhkan dan tetangga.  Sebuah ketukan pada Pintu membuat Lira melihat siapa yang datang. 

"Kak sho " Lira mempersilakan Sho masuk ke toko.  Dia juga menutup tirai yang belum di tarik.  Sho melihat ada perban pada tangan,  kaki dan mungkin ada di bagian lain juga. 

"Kamu gak apa-apa? " Tanya Sho

"Gak kok,  udah baik-baik aja " Lira membuat susu coklat dan juga membawa beberapa Cup cake di tambah sandwich. 

"Adek-adek kamu mana? " tanya Sho

"Tidur di dalem,  aku mau pindah kesini,  rumah mau aku jual.  Rentenir dateng kemarin buat nagih hutang.  Kalau aku abaikan bakal jadi masalah panjang.  Jadi aku bakal jual aja buat bayar hutang.  Anggap hutang budi selama aku di rawat ayah" ujar Lira

Sho menarik Lira memeluknya dengan erat.  Hal itu membuat Lira kembali emosional.  Dia balas memeluk sho memeluk erat lelaki yang dia sukai. 

"Aku lelah kak " Lira menangis

"Istirahat" kata sho

"Aku mau bahagia" Lira

"Kalau gitu bahagia " sho

"Aku suka kakak" Lira


Deg

Sho sadar akan ucapan Lira,  Sho juga mendengar jelas jika Lira mengatakan jika dia menyukai dirinya. 

"Lira,  kamu suka aku? " tanya Sho

"Iya " jawab Lira menunduk malu,  dia tak tahu kapan lagi menyatakan perasaan karena dia memutuskan di kenikan kelas nanti dia ambil percepatan. 

"Aku..  Aku aku..  Juga suka kamu" Lira menatap sho dimana wajah lelaki itu memerah,  Sho membuang wajah karena malu akan pengakuannya. 

Cup










Tbc

Yahooo

WEE!!! my crush Shoto ( AU )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang