Amu yang baru datang bersama Upi melihat Sho yang duduk di kursi dengan anteng bahkan wajahnya terlihat lebih cerah meski tidak tersenyum. Auranya yang maksud, sho terlihat lebih bahagia. Biasanya yang seperti ini ada sesuatu fikir amu.
"Sho seneng banget" kata Amu
"Biasa aja" kata Sho cool namun Upi dan amu tetap tidak percaya dia yakin ada yang di sembunyikan Sho.
"Eh? Lira gak sekolah" kata Amu melihat pesan masuk di ponsel Upi. Lira mengatakan jika harus kesekolah karena ada panggilan orang tua. Mendengar kata Lira tak sekolah mood Sho langsung buruk sekali.
"HUAA HITAM " Kiki melihat Sho bahkan Toro mengeluarkan senter besar agar sho terlihat bercahaya. Sepanjang jam pelajaran mood sho sangat buruk. Bahkan dia hampir ngajak kak mahesa untuk berkelahi.
"Sho udah, jangan ngamuk kasihan sekolahnya" kata Amu
"Sho kesel kenapa? " toro menyuapi sho bakso.
"Ngomong sho" ujar Kiki memberi minum dan amu mengipasi Sho agar lebih cepat dingin. Soalnya sejak tadi sho seperti akan terbakar.
Sho menggerutu kenapa sekolah ini pulangnya lama sekali. Dia bahkan terus melihat jam di dinding, bahkan sudah ke 39x nya bertanya ini jam berapa pada toro.
Tentu ini membuat siapapun yang kenal sho akan bingung. Tidak biasanya sho bersikap seperti ini. Jikapun sho ingin pulang tentu saja dia akan pulang. Tanpa harus tanya jam, mengingat sho juga kadang bolos.
"Sho ayo nge bakso" ajak Toro
"Belum pulang ya? " tanya Sho
"Sho kenapa sih? Nanya jam terus nanyak Pulang terus. Kamu kenapa? " kiki bingung, dia terus memperhatikan sho sejak tadi. Dia jadi heran anak preman kayak sho kok jadi kebelet pulang gini. Padahal tinggal bolos manjat pagar gak akan susah buat seorang sho.
"Mau pulang aja " kata Sho
"Mau pulang apa pulang? " Upi yang nongol di belakang sho sambil noel-noel pipi pria dengan rambut hitam itu. Sho hanya berwajah datar kala Amu juga menarik pipinya.
"Amu! " Kiki mendorong Sho
"Apa? " tanya Amu
"Kenapa cuman sho? Pipi aku gak mau kamu tarik juga?" tanya kiki dengan wajah kesal, amu dengan wajah dongkol menatap Kiki lalu mengeluarkan penjepit.
"Pakai ini, kiki mau" aksi kejar-kejaran antara amu dan kiki pun terjadi. Toro hanya menatap sahabat liarnya ini. Lalu menarik sho untuk di ajak makan.
"Kak sho AKU SUKA KAKAK" wajah sho terlihat terkejut akan pernyataan Lira.
"Hah? " sho hanya bingung dan kaget kala Lira menyatakan hal yang bahkan sangat sakral untuk seseorang yang jatuh cinta. Apalagi Lira perempuan bagaimana bisa sepercaya diri itu.
"Kamu " Sho belum mnyelesaikan kalimatnya, Lira meraih tangan sho. Lira mengelus puncak kepala Sho senyum manis menghiasi wajah Lira. Seolah mengatakan jika dirinya sangat serius dengan apa yang dia katakan.
"Aku suka sama kakak sejak dulu " Lira membuka satu kancing teratas bajunya. Lalu menarik sho hingga dekat dengan dirinya. Sho melihat Lira memejamkan mata lalu mendekatkan dirinya. Entah kenapa sho tak bisa menolak sama sekali. Dia ikut memejamkan matanya.
Mereka semakin dekat bahkan bibir Lira sedikit lagi menyentuh bibir sho.
"SHOOOOOO UDAHHH PULANG!!! KAMU GAK BANGUUUNNNN SHOOOO"
"HAH?" sho membuka matanya kala Toro dan yang lain menatapnya. Dia memijat kepalanya. Ternyata dia cuman mimpi. Wajah sho kembali dongkol.
"Eh? Malah di tinggal sho!!!" Amu dan upi mengejar Sho, kiki dan toro juga ikut sambil mengembalikan TOA milik kak Mahesa yang mereka curi tadi.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
WEE!!! my crush Shoto ( AU )
Short Storynamaku Lira, seorang kakak dari 3 bersudara awalnya aku ingin sekolah percepatan. namun semua urung kala aku melihat pria dengan rambut hitam. tidak lupa kucing dan beberapa bintang yang ada di sekitarnya. " kak sho aku suka kakak " Lira hanya...