12

699 91 6
                                    




Malu,  lira sampai gak bisa liat wajah sho saking malunya.  Harusnya dia gak ngelakuin hal memalukan seperti itu.  Namun dia juga harus tetap bilang makasi pada Sho karena merawatnya dan ke dua adiknya.  Sampai sho pulang malam.

"Lira,  kok wajahnya merah gitu,  hayoo mikirin apa? " tanya Amu

"Gak mikirin apa-apa kok kak Amu" namun semakin di tutupi wajah Lira makin merah.  Amu curiga memang ada sesuatu.  Jika iya amu akan mengintrogasi Sho. 





Sibuk belajar,  tiba-tiba sebuah pengumuman mengenai ulang tahun sekolah terdengar.  Seluruh Club yang ada di sekolah di minta membuat acara masing-masing. 

"Eh?  Kak toro kita buat stand makanan aja " ujar anak Club memasak yang kini sibuk diskusi.  Lira juga setuju,  namanya juga club memasak ya harus identik sama makanan. 

" boleh,  kita bakal jual makanan aja nanti kalau laku atau sisa kita kasih ke yang membutuhkan " kata Toro. 

Akhirnya usai rapat,  semua anak club memasak bubar.  Lira juga ikut bubar,  dia mau pulang duluan.  Karena akan ada pemasangan papan nama untuk tokonya. 

Namun saat melewati semak-semak,  Lira melihat Sho yang tidur di atas rerumputan.  Lira yang melihat langsung berjalan mendekati sho dengah hati-hati.  Takut jika membangunkan anak itu. 

"Kak sho kalau tidur,  imut " kata Lira yang menyentuh pipi Sho.  Yang seketika membuat wajahnya memerah.  Lira menepuk pipinya kala tersadar dia menyentuh Sho. 

"Huaaa kok aku gak sopan " Lira langsung bangkit dan ingin kabur namun sebuah tangan menarinya hingga jatuh .

"Gak sopan" suara yang serak namun begitu Lira kenal.  Dia melihat sho yang menatapnya dengan satu mata terbuka.  Lira makin malu kala ketahuan,  dia langsung bersujut minta maaf. 

"Kenapa?  Gak usah minta maaf,  kamu mau kemana?  " sho bangkit dan duduk di sebelah Lira sambil menyenderkan tubuhnya pada pohon. 

' kak sho kenapa harus pose kek gitu,  jantung aku gak aman' batin lira


" aku mau pulang,  ada pemasangan papan nama sekarang" kata Lira

"Aku temenin" ujar Sho

"Gak usah, kak sho nanti ganggu waktunya kakak.  Nanti aja paa usah opening" kata Lira,  wajah sho berubah kesal sia yakin pasti Enzo yang dimintain tolong.  Melihat wajah kesal sho,  Lira tertawa,  tanpa sadar mengusap rambut hitam sho. 

Hal yang tak Lira sadari terjadi,  dimana wajah sho memerah.  Merasakan usapan lembut tangan Lira.  Wajah sho menunduk bagai anak anjing yang sangat senang akan usapan lembut dari pemiliknya. 

"Aku pergi dulu kak,  ini makan makanan manis " Lira memberi permen lalu pergi sambil melambaikan tangan.  Sho melihat wajah Lira yang tersenyum padanya. Untuk pertama kalinya Sho tak bisa mengalihkan pandanganya dari seseorang. 

"Bahaya,  jantung ini gak baik-baik saja" Sho meremas dadanya sendiri saking tak bisa menahan debaran akibat melihat sosok wanita yang baru saja pergi. 















Tbc









WEE!!! my crush Shoto ( AU )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang