18

667 88 3
                                    






Lira melihat wajah sho yang sangat berantakan  kantung mata punya kantung mata. Lira menghelah nafas sho pasti mengalami masalah tidur. 

"Kak sho minum ini ya" segelas susu hangat,  sho tentu menerimanya dengan senang hati.  Namun dia kembali tak bisa menahan sakit pada kepalanya.  Efek tak bisa tidur membuat kepalanya terasa sangat nyeri bukan main. 

"Mau terapi kak?  Daerah sini ada tempat untuk terapi.  Kakak juga bisa sedikit melepas beban.  Kalau yang buat kakak susah tidur karena masalah pribadi.  Kakak harus coba ceritain ke orang yang kakak percaya. Meski bukan aku,  aku gak masalah " kata Lira

Sho menatap Lira,  dia tentu ingin cerita banyak hal soal dirinya.  Orangtua hingga peliharaan miliknya yang di racuni oleh orang. 

"Boleh aku peluk kamu kan? " Lira memiringkan kepalanya kala sho menanyakan hal itu.  Namun dia langsung meneluk pria yang selaku terlihat bad boy,  bermulut tajam,  dan pintar ini. 

Hanya 2 menit Sho mulai menangis,  dia tidak tahu apa yang membuatnya menangis. Mungkin hidup nya,  lira mengusap lembut kepala sho kala mendengar pria itu menangis.

"Ayah dan ibuku bercerai,  aku harus mendengar perkelahian mereka setiap hari.  Hingga akhirnya aku tak tahan dan membawa kevan lalu kevin ke rumah nenek.  Hidupku agak menyedihkan, tapi aku tidak mau kevan dan kevin merasakannya.  " Lira menceritakan semua rasa sakit yang dia alami membaginya pada sho.

Bukan untuk menambah beban sho,  Lira hanya ingin Sho tahu saja soal apa yang dia alami tidak lebih dari itu. 

"Temani aku besok untuk terapi" Lira menganggukan kepalanya,  dan meminta sho untuk tidur di kamarnya saja,  dan dia akan tidur dengan ke dua adiknya. 

"Cobak kak sho bayangin hal yang buat kak sho senang.  Misalnya kak sho bayangin orang yang kakak sayang" kata Lira

"Atau hal yang kakak sukai " Sho menatap Lira dia senang karena lira lah wanita yang dia pilih.  Dan dia tak salah memilih lira. 












1 minggu kemudia,  wajah sho jauh lebih segar. Amu juga tidak mengatainya burik lagi. Lira juga kini mengatur makanan sho.  Bahkan membuat menu sarapan untuk sho agar makan teratur. 

"Wah sho tumben bawa bekal" kata Amu

"Lira yang buat,  dia marah-marah pas tahu aku makan gak teratur" kata Sho

"Dek lira perhatian banget,  aku harap amu juga nanti begitu" kata Kiki menatap amu yang langsung di balas wajah datar. 

Akhirnya mereka masuk ke dalam kelas,  dimana suasan ribut terjadi seperti biasa.  Pelajaran pak eko di mulai membahas materi yang akan di ujikan nanti.  Sho juga belajar seperti biasa,  tidur dan mendengarkan. 






At  Makan siang 

Semua menatap bekal milik sho,  amu yang paling tergiur dengan bekal milik sho.  Melihat amu yang begitu terlihat menginginkan bekal nya sho menawari si anak cebol satu ini. 

Namun dia menyesal baru berkedip amu dan Upi di ikuti kiki bagai vakum cleaner yang menghisap debu. Makanan sho habis dalam sekejap,  dan yang tersisa hanya 1 butir nasi. 

"Enak sho!!! " kata amu dan upi

"Kalau bisa pengen makan ini tiap hari" kiki

"Kalian enak,  aku makan apa dong sekarang" kata sho...

"Kamu makan ini aja sho,  Lira tadi nitip katanya udah tahu pasti bakal habis " Sho melihat bekal yang tak kalah enak.  Dia membayangkan wajah Lira dengan sayap malaikat di punggungnya. 

"Jangan di ambil ATAU AKU POTONG TANGAN KALIAN! " Sho sangar menunjukan ular yang memegang Pisau. 

" siap! " Sahut semuanya.








Tbc

WEE!!! my crush Shoto ( AU )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang