BAB 11: LAPIS LAZULI

2 0 0
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤ

"TEMPAT untuk membuat perhiasan?"

Gracle mengangguk pada pertanyaan konfirmasi Cye. "Pernikahanmu dan Lars akan digelar minggu depan, aku ingin menghadiahkan perhiasan sebagai hadiah pernikahan kalian. Buatan tangan," jelasnya.

Kedua mata Cye terbelalak kaget mendengar pernyataan itu. Mulutnya ternganga, bersamaan dengan gemerlap girang pada kedua manik biru tuanya. "Oh Gracle—terima kasih! Aku tidak tahu kau bisa membuat perhiasan."

Gracle terkekeh pelan, menggaruk pelan pipinya yang tidak gatal. "Keluarga kami memang pembuat senjata, tapi yang perempuan juga suka membuat perhiasan. Ibuku sempat mengajariku dulu, dan kurasa aku masih mengingat jelas bagaimana caranya. Tidak ada garansi hasilnya akan bagus, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin."

"Gracle, hadiah apapun darimu akan kusimpan sebaik mungkin! Terima kasih banyak, aku benar-benar terharu." Cye menggenggam tangan gadis bersurai perak itu erat-erat dengan mata berkaca-kaca.

Seulas senyum malu-malu terukir di wajah Gracle. "Kau akan memakainya walau sebentar, kan?"

"Aku akan memakainya hingga hari pernikahan, bahkan seterusnya juga."

"Hanya kalau hasilnya bagus, ya?"

"Bahkan kalau tidak bagus sekalipun."

"Cye, aku malu—" Gracle meringis, menatap balik dengan memelas. "Kau boleh mengenakannya terus-terusan kalau hasilnya bagus."

"Baiklah." Sang putri tersenyum lebar, mengangguk dengan penuh antusias. "Aku akan mengantarkanmu ke tempat langganan kerajaan. Sekaligus memberitahu mereka untuk membiarkanmu bereksperimen di tempat kerja mereka."

"Terima kasih!"

"Aku yang berterima kasih Gracle, karena aku yang akan mendapat hadiah," balas Cye seraya tertawa lembut.

Gracle berhasil menahan tawa girangnya, tapi tetap saja seringai manis dan atmosfer berbunga tetap lolos darinya. Hari itu sudah satu minggu sejak ia pindah ke kediaman Hill. Duke of Rjosttird sangat sibuk, hingga mereka jarang sekali hanya untuk sekadar berpaspasan. Namun untuk Cye dan Lars (dan Grey, yang selalu bersama Lars—ini membuat Gracle merasa sedikit iri pada pangeran Vecidetua tersebut), mereka telah bersikap sangat baik padanya.

Membantunya beradaptasi di wastu dengan mengajaknya berkeliling sekaligus menceritakan banyak hal, mengajaknya bercanda agar ia tidak canggung, serta selalu bersikap ramah dan terbuka—seolah-olah ia memang bagian dari mereka. Ia sempat mengira bahwa tinggal di tempat asing sendirian secara mendadak akan sangat sulit. Namun nyatanya yang terjadi adalah kebalikannya—ia merasa nyaman.

Memberi Cye dan Lars hadiah buatan tangan adalah hal kecil yang setidaknya bisa ia lakukan, terutama Cye sangat menghargai benda buatan tangan. Ia harap mereka akan menyukai hadiahnya nanti.




✧ ✧ ✧




Cye dengan luwes memperkenalkan Gracle pada Pak Jose, pemilik pengrajin logam dan batu mulia langganan kerajaan Noustfrad. Pak Jose terlihat galak, tapi mungkin itu hanya perawakannya saja—karena begitu Cye meninggalkannya, Pak Jose mulai memandu Gracle dengan cukup sabar.

Proses pembuatan perhiasan seharusnya memakan waktu cukup lama, hampir satu bulan. Dimulai dari merancang konsep, bentuk, detil, hingga batu apa yang ingin dipakai. Well, Gracle tidak memiliki waktu selama itu. Lagipula, ia sudah memiliki rancangan tersendiri di benaknya.

Sepasang anting-anting dengan bingkai emas yang diukir dan lapis lazuli berbentuk tetesan air mata di tengahnya. Untuk Lars, ia berencana membuatkan bros dengan bingkai dan ukiran yang sama dengan anting-anting Cye, hanya dengan kesan maskulin yang lebih menonjol. Batu yang ia gunakan pun sama, Lapis Lazuli. Berwarna biru elegan dan cantik, seperti Cye. Berkesan kuat dan dingin juga, seperti Lars.

Selain itu, Lapis Lazuli dikenal sebagai batu mulia yang dipercaya dapat membantu pemiliknya memiliki pikiran yang terbuka serta pencerahan. Batu ini juga dikatakan terkait dengan energi dalam yang berpusat di pikiran serta bagian leher ke bawah. Semua itu hanya makna simbolis, tentu saja. Tidak ada kaitan sungguhan akan efeknya—setidaknya belum ada penelitian terkait mengenai hal itu. Berbeda dengan Amber dan Amethyst, yang memang merupakan batu suci di Zard.

"Kau bekerja dengan cepat juga," komentar Pak Jose saat Gracle sudah memoles tiga batu Lapis Lazuli, dan kini sedang mengerjakan bingkainya. "Kau memiliki bakat, Nak."

"Terima kasih, Pak," jawab Gracle dengan sopan seraya menatap balik pria berusia lima puluhan itu. "Apa menurut Anda rancangan saya pantas untuk dipakai?"

"Kita harus melihat hasil akhirnya, tentu saja. Tapi sejauh ini rancanganmu tidak buruk. Lagipula, kalau kau berteman dengan Yang Mulia Putri Cye, apapun yang kau buat ia akan memakainya dengan bangga."

"Oh—Anda mengetahuinya juga?" Gracle membelalakan matanya sekilas.

Pak Jose mendengus cukup keras, lalu menarik nafas panjang. "Yah, sudah rahasia umum bagi kami bahwa Putri Cye sangat menghargai orang-orang yang ia anggap dekat. Kau beruntung, Nak, sangat beruntung. Jangan kecewakan dia."

Perlahan, kedua ujung bibir gadis itu tertarik ke atas. Gracle mengangguk mantap sembari berkata, "Tidak akan."

Tidak akan.




✧ ✧ ✧




"Ini anting-anting untuk Cye, lalu ini bros untuk Lars." Gracle dengan tersipu menyerahkan dua kotak mungil berwarna keemasan pada Cye dan Lars saat mereka berkumpul di taman keesokan paginya. "Aku membuatnya sendiri."

Kedua bangsawan itu menerima kotak hadiah dari Gracle dengan hati-hati, lalu membukanya. Lars masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat; bros berwarna biru tua dalam bingkai emas yang diukir mewah. Begitu pula dengan Cye, sekalipun gadis itu telah mengetahui rencana Gracle perihal hadiah ini (benar, ia tak memberitahu Lars).

"Aku tidak tahu kau bisa membuat perhiasaan," kata Lars setelah kembali memusatkan pandangannya pada Gracle. Persis seperti yang Cye utarakan saat pertama kali mengetahui hal ini.

"Bagaimana pun juga aku masih seorang Blacksmith. Yang perempuan juga membuat senjata sihir, tetapi mereka juga suka berkreasi membuat perhiasaan-perhiasaan." Gracle menjawab dengan penuh percaya diri sekaligus kebanggaan atas keluarganya. "Semoga kalian menyukainya."

"Sangat!" Cye menyahut dengan penuh semangat. "Aku akan mengenakan ini saat pesta pernikahan nanti. Warnanya juga selaras dengan rambut dan mataku."

"Aku juga," sambung Lars dengan senyum lembut terpampang. "Warna bros ini mengingatkanku akan Cye. Mengenakan perhiasan satu set akan sangat romantis nanti."

Sejenak, Gracle hanya mampu tersipu mendengar penuturan mereka. Seolah ia tak menyangka bahwa mereka benar-benar akan menyukai rancangannya, bahkan akan mengenakannya selama pesta pernikahan nanti. Beberapa saat setelah ia tertegun, barulah ia tertawa pelan dengan angguk kecil.

"Terima kasih telah membawaku kemari, aku benar-benar bersyukur bertemu kalian," kata Gracle di sela-sela tawanya.

Kali ini aku benar-benar tulus, tambah Gracle di dalam hati. Terima kasih telah membawaku masuk.




: :  bersambung  : :



GRACLE BLACKSMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang