BAB 21: DAL SEGNO (2)

4 0 0
                                    

ㅤㅤ

"ADA apa antara kau dan Darius?" Vassago bertanya selagi ia memainkan rambut wanita yang berada dalam dekapannya.

Rebeca bergerak sedikit, mendekatkan tubuhnya pada Vassago. "Ia melamarku dulu, aku menolaknya. Entah mengapa aku tak ingin menikah dengannya, walau ia seorang pangeran sekalipun. Ia sangat marah saat aku menolaknya kesekian kali, dan kurasa ia masih marah hingga sekarang hingga mengirimmu ke sini. Kau sendiri, bagaimana kau bisa mengikat kontrak dengannya?"

"Ia dan Marquiss of Laveurin ingin menyatukan Zard, agar pertikaian antar kerajaan berhenti. Lalu, mereka ingin menguasai Zard yang baru."

Rebeca mendengus geli, ia tersenyum seraya menggeleng pelan. "Berambisi seperti biasa, Darius."

"Rebeca."

"Ya?"

"Sebaiknya kita berhenti. Aku tidak bisa meninggalkan neraka terlalu lama, dan aku tidak bisa membawamu ke sana juga."

"Aku tidak masalah menunggumu. Istri para pelaut pun menunggu suami-suami mereka pulang berlayar cukup lama, berbulan-bulan." Rebeca menjawab dengan tenang. Pelukannya pada pria iblis itu semakin mengerat, pun dengan rengkuhan pria itu padanya.

"Kau yakin?" Vassago menatap Rebeca.

Wanita itu tersenyum, mengangguk. "Sangat yakin." Kemudian, ia mengecup bibir pria iblis itu.



Suara bayi menangis memenuhi seluruh ruangan. Rebeca menggendong bayinya secara hati-hati. Air mata bahagia menggenang, sedang bibirnya merekah manis membentuk senyum cerah. "Malaikat kecilku. Gracle. Namamu Gracle, Sayangku."

"Gracle kita yang manis." Vassago ikut tersenyum, merengkuh istrinya dari samping sembari mengagumi sosok wanita dan buah hati mungil mereka.



"Aku dari Ordo Malaikat, anakmu merupakan jelmaan iblis." Seorang pemuda bersurai coklat gelap dengan manik hijau menghampiri Rebeca yang tengah menggendong bayinya. Vassago baru saja kembali ke neraka beberapa hari yang lalu.

"Apa kau akan membunuh anak yang tak berdosa?" tanya Rebeca, memiringkan tubuhnya agar bayinya terlindung dari orang asing itu.

"Kau tak akan menyerahkannya pada kami, kan?"

"Tidak akan."

"... Batu Amber ini dapat menjaga aura iblisnya. Warnanya yang keemasan akan berubah menjadi hitam saat menyerap banyak aura jahat. Jangan pernah menyentuhnya saat batu ini retak atau pecah, karena aura jahatnya dapat merasuki makhluk hidup terdekat. Kecuali warnanya sudah kembali keemasan di sekeliling, itu baru tidak masalah."

"Kau tidak memaksakan diri untuk membunuh bayiku?"

"Nyonya," ujar pemuda itu dengan tenang dan sopan, "kami bukan manusia yang menghakimi sebelah pihak sampai berani mengambil nyawa orang yang belum pasti akan berdosa."



"Ordo Malaikat sedang memperketat penjagaan di perbatasan dan sekitar, aku mungkin tak bisa kembali selama beberapa tahun atau bahkan selamanya." Vassago menggenggam tangan Rebeca, suaranya terdengar lirih. "Rebeca, carilah seseorang untuk mendampingimu, tapi tolong jangan lupakan aku."

GRACLE BLACKSMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang