ㅤㅤㅤ
GREY langsung menarik tangan Gracle, menatap gadis itu dan anak laki-laki (anak mereka, seharusnya) secara bergantian. Awan sihir masih melayang di udara, menunjukan Cye dan Lars yang sama, hanya saja kali ini mereka berhenti bergerak tapi tidak merespon siapapun yang menghampiri mereka.
"Gracle, apa ini?" tanyanya dengan suara tercekat.
"Jangan ikut campur Grey, biarkan aku menyelesaikan ini," jawab Gracle berusaha tenang. Ia mendorong pelan tangan Grey yang menggenggam erat pergelangan tangannya, tapi pemuda itu tak bergeming sedikit pun.
"Gracle. Kay. Apa yang kalian lakukan?" tanya Grey sekali lagi, kali ini suaranya lebih berat dan tegas. Ia kembali mengamati awan sihir itu. Gracle tak pernah memberitahu mereka soal sihir ini, tapi ia sempat membacanya sekilas dulu di perpustakaan kerajaan diam-diam di bagian terlarang. Awan yang memproyeksikan sesuatu, bisa digunakan dalam beberapa sihir untuk memantau.
Salah satunya untuk sihir boneka.
"Minggir." Kay mengangkat satu tangannya, cahaya merah kecoklatan mulai muncul di depan telapak tangannya. "Gracle, lanjutkan. Aku akan mengurusnya."
"Kau tidak akan mengusik Grey, kau sudah berjanji," geram Gracle pada Kay. Gadis itu langsung berbalik ke arah Grey, lalu merapal mantra dengan cepat hingga sangkar kuning raksasa muncul mengurung pemuda itu.
Grey menggenggam jeruji-jeruji sihir itu dengan panik. "GRACLE!"
Gracle hanya menatapnya dengan tatapan penuh harap, kedua sudut bibirnya tertekuk ke bawah. "Setelah ini selesai, aku janji kita akan pergi dari sini dan hidup bahagia berdua. Kita akan memulainya lagi dari awal, tapi mereka harus membayar apa yang mereka lakukan dulu Grey. Darius dan Jade Carillon adalah penyebab semuanya. Mereka memanggil iblis untuk menguasai Zard, sampai iblis-iblis itu mengkhianati mereka dan diarahkan ke Blacksmith."
"Dari mana kau mengetahui semuanya? Dan siapa Kay sebenarnya? Ia bukan anak kita yang kukenal, kan? Ia merasuki anak kita, kan?" cecar Grey lagi.
Gracle membuka mulutnya sedikit, kedua alisnya bertaut rendah, bingung sekaligus berusaha mencerna rasa sakit yang menggumpal di dada. Kalau ada hal-hal paling menyakitkan di dunia, ia akan menambahkan mengutarakan kenyataan pahit yang bertolak belakang dengan keyakinan orang yang kau kasihi. "Aku melihatnya sendiri di danau mata air elf di Myth. Semuanya, aku melihatnya, termasuk—"
"Termasuk apa?"
Gracle menelan ludah. "Termasuk bagaimana ayahku yang asli dan ibuku bertemu."
"Termasuk kau yang dirasuki aura iblis dan menghancurkan desanya juga," sambung Kay dengan cepat.
Kedua mata Gracle terbelalak mendengar hal itu. Ia berusaha menjaga raut wajahnya, ia masih bisa berbohong pada Grey, ia bisa—
"Kau berbohong," tukas Grey pada Kay. "Ia berbohong, benar kan Gracle?"
Iya. Hanya itu yang perlu ia katakan. Ia telah berbohong ratusan bahkan ribuan kali, apa sulitnya untuk berbohong sekali lagi? Ia telah memalsukan seluruh respon emosinya, bahkan rona di wajahnya, apa sulitnya dengan menjawab iya? "Grey, jangan lakukan apapun, ya? Tunggu aku selesai."
Ia tak bisa berbohong lagi pada Grey. Air mata mulai menggenang mengaburkan pandangannya, ia berusaha tersenyum meski hasilnya getir. Ia tak bisa lagi mengucapkan kebohongan pada pemuda itu, tidak pada Grey—
"Gracle..."
Gracle langsung berbalik, kembali memusatkan fokusnya pada sihir bonekanya. Cye dan Lars kembali bergerak, meski kali ini ia bisa merasakan tahanan yang lebih kuat. Cye mulai menyerang Lars lagi, tapi Lars berhasil menghindar di detik-detik terakhir, membuat lukanya tidak begitu parah.
"Di mana anak kita yang sebenarnya, Gracle?" tanya Grey lagi.
Gracle tidak menjawab. Ia tak tahu bagaimana cara mengatakannya pada Grey bahwa anak mereka tidak pernah ada. Ia tak sampai hati untuk mengatakan bahwa ia bahkan barusan membunuh anak mereka yang kedua, demi mendapatkan kekuatan Dagon. Ini demi membawa keadilan bagi mereka yang dibantai secara semena-mena oleh Darius dan Jade, tapi kenapa hal itu tidak membuat sesak di dadanya berkurang?
"Grey, kau membantai satu desa meski tidak menyadarinya. Siapa yang tahu kalau kematian keluargamu di sisi lain Noustfrad pun karena kau. Dalam kendali aura iblis, kau mampu teleportasi hingga jauh bahkan ke Vecidetua. Satu-satunya yang bisa kau lakukan untuk menebus dosamu adalah dengan diam dan membiarkan kami membawa keadilan pada Darius dan Jade," ujar Kay dengan suara tenang sembari membantu Gracle mengendalikan Cye dan Lars. "Gracle, kau pegang Cye, aku Lars."
Gadis itu mengangguk, sampai tiba-tiba Kay berbalik dan melontarkan serangan sihir ke dalam sangkar. Gracle ikut berbalik, mendapati Grey yang hampir melakukan sihir teleportasi kini jatuh berlutut di atas lantai. Darah mengalir di leher dan mulutnya, kemudian ia terjerembab ke lantai.
Gracle berteriak tanpa suara, langsung menghilangkan sangkar raksasa dan meraih pemuda itu. "Grey!" jeritnya.
Air mata mengalir deras dan mulutnya terbuka, meski tak ada suara lain yang keluar. Ia membalikan tubuh Grey, merapal mantra penyembuhan secepat mungkin. Tangannya dengan gemetar meraba dada kiri pemuda itu yang berlumuran darah. Jangan di jantung, jangan di jantungnya, jangan—
"...Cle... ngan..." gumam Grey lirih. "Jangan..."
"Jangan bicara, aku sedang menyembuhkanmu," Gracle berkata sembari tersenyum getir, air mata masih mengalir deras hingga menetes ke wajah pemuda itu.
Grey tersenyum. "... laikatku..."
Kemudian, tangannya terkulai ke atas lantai, dan dadanya berhenti bergerak. Gracle menatap pria dalam dekapannya, bibirnya gemetar selagi tangannya yang satu meraba wajah Grey perlahan. Tidak ada lagi nafas, tak ada lagi gerak-gerik dari pemuda itu. Gracle membuka mulutnya, berusaha untuk berteriak meski hampa. Tak ada suara yang keluar darinya, hanya tangis yang terus mengalir dari kedua matanya.
Grey.
Kenapa harus Grey.
Kenapa harus ia yang menanggung kehilangan lagi.
Kenapa?
KENAPA?
"Aku tak akan memaafkanmu." Gracle menoleh pada Kay seraya menggertakan giginya kuat-kuat. "AKU BILANG JANGAN SENTUH GREY!"
"IA HENDAK KABUR!" balas Kay dengan sengit.
"LALU APA?" Gracle langsung menghempaskan anak laki-laki itu ke dinding, kemudian menahannya dengan sulur-sulur berduri. "Apa yang bisa ia lakukan kalau kabur? Memberi tahu yang lain? CYE DAN LARS TETAP BISA KITA BUNUH!"
"Tenangkan dirimu, kau dikuasai oleh emosi!" tukas Kay lagi, meringis karena tubuhnya tertusuk duri-duri besar. "Gracle, semua telah terjadi. Kau ingin kematian Grey menjadi sia-sia? Kau ingin hanya kau yang merasakan kehilangan? Jangan buat semuanya sia-sia. Jangan—"
Sulur-sulur tanaman berduri muncul melingkari mulut Kay, membekap sekaligus melukai wajah bagian bawahnya. Gracle masih mendelik ke arahnya dengan rahang yang menggertak satu sama lain.
"Aku akan membereskannya dengan caraku. Kau diam saja, tunggu di sini sampai ajalmu menjemput," geramnya.
Kemudian, lingkaran cahayamuncul di bawah kaki Gracle, dan ia melangkah berpindah tempat ke istanaNoustfrad.
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
: : bersambung : :
ㅤ
ㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
GRACLE BLACKSMITH
Fantasiaㅤ | ❛Ketika malaikat, iblis, dan penyihir bertemu―siapa yang akan berpihak pada siapa?❜ Gracle Blacksmith telah tinggal di Myth, Hutan Gelap Noustfrad, selama lebih dari sepuluh tahun. Suatu hari, ia menyelamatkan seorang gadis bernama Cye dan seja...