BAB 27: ALUN SUNGKAWA

4 0 0
                                    

ㅤㅤㅤ

"KALI ini aku yang akan melindungimu, aku janji."

"Setelah ini selesai, aku janji kita akan pergi dari sini dan hidup bahagia berdua."

Kau tahu hal lain apa yang paling menyakitkan selain kehilangan orang yang kau kasihi? Tidak mampu menepati janjimu, yang membuat mereka berakhir kehilangan nyawanya. Melanggar janjinya sendiri sudah merupakan kepahitan yang luar biasa untuk Gracle, terlebih kegagalannya berujung pada kematian pemuda itu.

Ketika ia sampai di istana Noustfrad, ia tak mampu memikirkan apapun lagi selain membelah keramaian dan mencengkeram leher Cye dengan sihirnya. Gejolak amarah masih terlihat jelas di kedua manik merah menyalanya, pun dengan rahangnya yang menegang. Teriakan orang-orang di sekitar yang panik tak hiraukan, dan serangan-serangan mereka pun ia pantulkan dengan mudah.

"Aku sudah kehilangan kedua orangtuaku," geramnya dengan lantang, mengarah pada Darius yang berdiri ketakutan di antara para pengawalnya. "Kehilangan desaku, kehilangan masa kecilku. Aku mengorbankan banyak hal untuk sampai di titik ini, tapi kenapa harus aku yang masih perlu kehilangan seseorang?"

"Graciela!" seru Darius panik. "Kumohon, maafkan aku, jangan libatkan Cye maupun Lars untuk ini! Kalau kau ingin membunuhku, bunuh saja aku jangan mereka!"

Gracle menatap sang duke yang telah bersimbah sujud dengan tatapan gelap. Ia mengarahkan Cye agar berdiri tepat di hadapan duke, kemudian mulai menyihir gadis bersurai biru itu hingga gadis itu mengerang kesakitan. Darah mulai keluar dari rongga-rongga tubuhnya.

"Sebut namaku dengan benar, Yang Mulia Duke," ujar Gracle, suaranya terdengar datar dan tanpa perasaan, tapi semua orang yang mendengarnya langsung bergidik ngeri akan kesan yang ditinggalkan. "Gracle. Blacksmith. Keturunan terakhir Blacksmith."

"Gracle—" Darius langsung mengoreksi, mendongak untuk menatap Gracle namun justru mendapati sosok putrinya yang tengah menangis darah dan masih mengerang kesakitan. "Gracle, kumohon, aku akan membayar dosaku tapi jangan lukai Cye—"

Gracle mendengus pelan, kemudian membanting Cye ke rerumputan. Gadis bersurai biru itu langsung terbatuk-batuk, lalu bangkit duduk dengan gemetar sembari melihat sekeliling dengan bingung. Mendadak, sulur-sulur tanaman berduri muncul dan mengikat Cye dari bawah, kemudian menarik dan memposisikan gadis itu hingga ia berlutut dan tubuhnya melengkung ke belakang. Cye kembali menjerit, menyadarkan Lars yang kemudian langsung menghampiri Cye.

Gracle langsung mengikat Lars dengan sulur-sulur berduri yang sama, membuat mereka berdua bertekuk lutut di rerumputan dengan berlumuran darah. Para pengawal langsung melancarkan serangan sihir lagi ke arah Gracle secara bersamaan, tapi semuanya langsung terpental lagi.

"Gracle, Gracle kumohon—" Darius kali ini merangkak ke arah gadis itu, memegangi roknya dan mendongak dengan bercucuran air mata. "Aku sudah kehilangan istriku dan anakku yang ia kandung, apalagi yang harus kukorbankan?"

"Semuanya," balas Gracle sambil menatap ke bawah, "seperti aku kehilangan semuanya. Kau tahu, Duke. Kematian, itu adalah pengampunan. Dan aku bukan seseorang yang berbelas kasih."

Ia menggertakan giginya, kemudian mengeratkan ikatan sulur-sulur itu hingga kedua pangeran dan putri Noustfrad yang ia sandera mulai menjerit tertahan. Nafas memburu mulai terdengar dari arah mereka, bersamaan dengan suara tangisan seorang wanita. Gracle sama sekali tak mengindahkannya.

"Lihatlah," Gracle menyentuh lembut pundak Darius, kemudian mengarahkan pria itu agar menghadap Cye dan Lars. "Apa kau tak ingin menyaksikan momen-momen terakhir kedua anak-anakmu bernafas? Ah, walau aku juga berpikir, apa kau akan merasa kehilangan kalau mereka mati?"

GRACLE BLACKSMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang