BAB 17: ANACRUSIS

3 0 0
                                    

" dan para serafim pun bernyanyi,

memuji dan memuliakan nama-Nya."


ㅤㅤ

SYAIR dalam senandung lagu puji-pujian saat pernikahannya masih terngiang di benaknya. Gracle menarik nafas pelan dalam-dalam, menghirup udara pagi kamarnya yang baru masih dengan kedua mata terpejam. Ia membalik tubuhnya, menarik selimutnya lebih tinggi hingga menutupi seluruh pundaknya. Erangan pelan meluncur dari mulutnya saat lengan yang melingkar di pinggangnya menarik tubuhnya ke belakang dengan lembut.

Hembusan nafas hangat menyapu kulit tengkuknya, disusul dengan kecupan-kecupan ringan yang memanjakan hingga ceruk lehernya. Tubuhnya menggulung seiringan dengan bubuh ciuman yang menjelajah kulit lehernya, menekan punggungnya pada tubuh pemuda yang berada tepat di belakangnya.

"Pagi, Cantikku." Suara parau Grey memecah keheningan.

Jantung Gracle berdetak satu kali lebih kuat saat mendengar suara yang sangat dekat dengan telinganya itu, membuat wajahnya memerah sampai ke telinga. "Pagi, Grey," jawabnya.

"Hanya Grey?" pemuda itu kembali bersuara, kali ini terdengar lirih merajuk.

Gracle menggigit bibir bagian dalamnya kuat-kuat untuk menahan tawa, geli sekaligus gemas dengan tingkah pemuda itu. Memutar balik tubuhnya hingga menghadap sang pemuda bersurai abu-abu, Gracle menatap manik keemasan di hadapannya dengan penuh afeksi seraya tersenyum lembut.

"Selamat pagi, Suamiku Sayang," ujarnya.

Grey tersenyum puas, mengangguk seolah gadis itu baru saja menjawab pertanyaan kuis dengan tepat. Dengan segera ia merengkuh tubuh yang lebih mungil di hadapannya, menariknya ke dalam pelukan dan menahannya erat-erat. Grey mengecup kening Gracle, lalu mengusap rambut gadis itu.

"Selamat pagi, Istriku."





" tanpa ragu dan tanpa henti,

melantukan nyanyian surgawi."






✧ ✧ ✧




TIGA bulan telah berlalu sejak pernikahan Cye dan Lars. Selama tiga bulan itu pula Gracle dan Grey memutuskan untuk menjalin kehidupan bersama, mempersiapkan pernikahan dan kepindahan mereka dari kompleks istana. Awalnya Cye keberatan, karena ia sama sekali tak masalah kalau Gracle dan Grey tetap tinggal di kompleks istana. House of Hill sendiri merupakan wastu yang sangat besar dan luas, ada lebih dari cukup ruangan untuk menampung keluarga kecil lainnya. Kendati demikian, Gracle dan Grey tetap menolak dengan halus. Mereka telah memantapkan hati untuk tinggal di tepi kota, memulai hidup baru yang damai dan tak terikat apapun.

Tunjangan hidup Grey sebagai bangsawan meskipun secara adopsi sudah sangat mencukupi, belum lagi tabungan Gracle berupa timbunan emas dan perak yang berasal dari peninggalan kedua orang tuanya. Grey menjelaskan bahwa ia ingin memulai hidup sebagai Blacksmith lagi, tapi tidak akan ikut ambil andil dalam politik atau apapun itu. Ia hanya ingin membawa kembali klannya, tanpa terlibat dengan masalah masa lalu yang memutuskan hubungan dengan para petinggi kerajaan.

GRACLE BLACKSMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang