ㅤ
"INI mata air yang dapat memberitahumu apa saja yang ingin kau ketahui," ujar elf perempuan yang menuntun mereka ke tepi danau. "Tapi hanya terbatas apa yang alam lihat, bukan apa yang ada di dalam hati makhluk hidup mana pun."
Gracle mendesak Kaelin untuk mengajarinya sihir agar ia dapat melihat masa lalu, mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa. Sayangnya, tidak ada sihir sejenis itu. Arus waktu merupakan sesuatu yang sakral, yang tidak bisa diusik sembarangan. Itu sebabnya cenayang yang mampu melihat masa depan sangat dihargai dan dihormati, karena itu bakat yang tidak bisa sembarangan dipelajari. Kalaupun ingin melihat masa lalu, harus mencari orang-orang yang bersangkutan yang telah menyaksikan kejadian tersebut.
Sebagai gantinya, pemuda penyihir itu membawa Gracle ke bagian barat Myth, dimana para elf tinggal. Di sana, ada sebuah danau yang memiliki mata air ajaib, yang mampu menunjukan apa yang sedang terjadi di seluruh penjuru Zard. Apa yang dilihat oleh langit, apa yang didengar oleh angin, apa yang dilalui oleh air manapun, apa yang disaksikan oleh setiap kelopak bunga dan dedaunan, semuanya dapat diungkap.
"Bagaimana cara kerjanya?" tanya Gracle pada gadis elf di sampingnya.
"Lihatlah ke dalam air, sampai kau melihat pantulan dirimu. Kalau kau pantas untuk mengetahuinya, danau itu akan memperlihatkannya," jawab si gadis elf dengan lembut.
Gracle berlutut di tepi danau, menatap genangan air jernih itu dengan ragu-ragu. Seberapa banyak yang akan ia lihat? Seburuk apa yang akan ia saksikan? Rahasia apa yang akan ia ungkap?
"Nona, kenapa kau mau menolongku?"
Pertanyaan itu membuat si gadis elf tertegun. Ia ikut berlutut di sebelah Gracle, kemudian duduk di rerumputan. "Kaelin pernah membantu kami mengusir kawanan manusia yang hendak mengusik wilayah dan membawa mata air sakral ini. Kami berhutang budi padanya, dan akan membantunya sebisa mungkin."
Gracle menatap si gadis elf, lalu menatap Kaelin yang berada di belakangnya. Pemuda yang menyelamatkannya, yang juga membantu kaum elf. Tersenyum tipis pada Kaelin, anak perempuan itu memposisikan tubuhnya lagi lurus menghadap danau, lalu mencondongkan tubuhnya untuk melihat pantulan diri.
"Sentuhlah airnya sekarang," kata si gadis elf saat pantulan di permukaan air mulai mengabur.
Gracle mengikuti perkataan sang elf, mengulurkan tangannya dan membenamkan sebagian jemarinya ke dalam air. Sesuatu seperti mengalir ke dalam dirinya, dan pantulan di air mulai digantikan oleh pantulan langit biru yang luas dan berawan. Tolong tunjukan siapa aku sebenarnya, bisiknya dalam hati. Dan kenapa semua ini terjadi.
ㅤ
✧
ㅤ
"Sazargh berencana menguasai Myth, sementara Irghvre akan memperluas kekuasaan mereka hingga ke Vecidetua dan Noustfrad," ujar Darius Hill sembari meletakan dokumen-dokumen ke atas meja.
"Kita mungkin masih bisa melawan Irghvre dengan kerja sama, tapi Sazargh? Mereka memiliki penyihir-penyihir hebat sepanjang masa, dari sorceress hingga cenayang. Mustahil melawan mereka, bahkan Noustfrad sekalipun." Jade Carillon berdecak kesal. "Darius, ini semua tidak akan pernah selesai sampai salah satu menguasai yang lainnya."
"Tidak, ini akan selesai." Darius meletakan sebuah buku tebal berwarna coklat kemerahan di atas tumpukan-tumpukan dokumen. "Kita akan menyatukan Zard, tidak ada lagi perpecahan di antara kita. Pertanyaanku adalah, kau akan tetap menjalin mitra dan persahabatan denganku atau tidak?"
"Noustfrad dan Vecidetua telah bekerja sama sejak enam generasi terakhir, aku tak berencana memutus hubungan kita baik secara politik maupun personal," balas Jade. "Pertanyaanku adalah, buku apa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GRACLE BLACKSMITH
Fantasíaㅤ | ❛Ketika malaikat, iblis, dan penyihir bertemu―siapa yang akan berpihak pada siapa?❜ Gracle Blacksmith telah tinggal di Myth, Hutan Gelap Noustfrad, selama lebih dari sepuluh tahun. Suatu hari, ia menyelamatkan seorang gadis bernama Cye dan seja...