BAB 14: DUA HATI MENJADI SATU

2 0 0
                                    

ㅤㅤㅤ

"APA Anda, Lars Carillon, bersedia menerima Lady Cye Hill, Putri Noustfrad, sebagai istri Anda serta mencintai dan menerimanya dalam suka dan duka, sehat dan sakit, kaya dan miskin, dan segala tinggi rendah kehidupan?" tanya pendeta.

"Saya bersedia," jawab Lars dengan penuh keyakinan.

Sang pendeta kemudian menghadap Cye. "Apa Anda, Cye Hill, Putri Noustfrad, bersedia menerima Lars Carillon, sebagai suami Anda serta mencintai dan menerimanya dalam suka dan duka, sehat dan sakit, kaya dan miskin, dan segala tinggi rendah kehidupan?"

"Saya bersedia," jawab Cye dengan sama yakinnya.

"Apakah ada yang keberatan?" sang pendeta kali ini bertanya pada seluruh hadirin. "Kalau tidak ada, dengan ini saya menyatakan Lars Carillon dan Cye Hill resmi menjadi suami-istri."

Tepuk tangan yang riuh memenuhi seluruh ruangan. Sang pendeta kemudian mempersilakan mempelai laki-laki untuk mencium mempelai wanita. Lars menyentuh keruduk sutra putih Cye dengan hati-hati, seolah benda itu rapuh dan bisa saja melukai Cye. Tapi mungkin bukan itu, mungkin ia hanya ingin menyaksikan momen dimana ia akan menyibak tudung untuk melihat wajah istrinya sebaik mungkin. Begitu tudung telah tersibak dengan sempurna, Lars merunduk dan mempertemukan bibirnya dengan milik Cye.

Tepuk tangan masih berlanjut dengan meriah. Beberapa hadirin tampak menyeka air mata dengan sapu tangan, beberapa hanya menatap dengan penuh haru sembari tersenyum. Gracle sendiri menyaksikan pernikahan sahabatnya dengan senyum lembut yang senantiasa menghiasi wajahnya. Matanya sedikit berkaca-kaca, tapi ia mampu menahannya.

Sepanjang upacara, dadanya terasa hangat sekaligus sesak. Entah karena terharu, atau karena ia tahu bahwa momen bahagia mereka tidak akan berlangsung lama. Atau, mungkin jauh di dalam lubuk hatinya ia mengharapkan momen sakral itu untuk dirinya dan Grey juga.

Upacara pernikahan langsung dilanjutkan dengan pesta perayaan. Ada bagian melempar buket bunga pengantin yang terkenal di Noustfrad. Barang siapa yang bisa menangkapnya, kabarnya ia akan menjadi pengantin berikutnya dalam waktu dekat. Gracle tidak pernah mencobanya, tapi ia memutuskan untuk ikut walau sebenarnya tidak begitu tertarik.

Cye langsung berbinar begitu melihat Gracle berada di antara kerumunan para gadis yang menunggu di bagian penangkap. Ia tidak bisa bersikap tidak adil, tentu saja, tapi ia cukup senang hanya dengan melihat temannya itu berpartisipasi.

"Apa ia tahu bagaimana lempar buket ini bekerja?" tanya Lars yang berdiri di samping Cye. Mereka sudah memunggungi kerumunan.

"Hanya perlu menangkapnya, aku sudah mengatakannya."

"Bukan, maksudku yang terjadi nantinya."

Cye mengerutkan keningnya, berpikir sebentar. Oh, ia lupa memberitahu bagian yang itu. "Kurasa kita bisa melihatnya kalau ia yang menangkap ini."

"Kurasa ia akan mendapatkannya dengan cara apapun," sambung Lars, tertawa pelan. "Aku melihat mereka menyelinap keluar ke gazebo semalam dan berbicara dengan jarak yang dekat."

"Apa—"

"Ssh," Lars langsung berbisik menyela, "Jangan memberitahunya terlebih dulu. Tunggu kalau ia benar-benar berhasil menangkapnya."

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa."

Cye menyipitkan kedua matanya, hendak protes kembali tepat ketika pemandu acara berdehem mengingatkan bahwa masih ada banyak orang yang menunggu. Mereka berdua langsung memberi gestur minta maaf, lalu segera bersiap-siap. Dalam hitungan ketiga, mereka melempar buket itu setinggi dan sejauh mungkin, kemudian segera berbalik untuk melihat siapa yang menangkapnya.

GRACLE BLACKSMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang