BAB 8: DIA, GRACIELA

2 0 0
                                    

ㅤㅤ

GRACLE diantar ke ruang kerja Duke of Rjosttird oleh para pengawal dan beberapa pelayan. Meskipun ia telah meyakinkan Cye dan yang lainnya bahwa ia akan baik-baik saja, tapi tetap saja ia merasa gugup. Bagaimana pun juga, ini adalah adik Yang Mulia Raja sendiri, yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi langsung setelah raja. Lars bilang bahwa menurut analisisnya, seharusnya masalah Blacksmith merupakan masalah politik belaka. Sejauh ini, masih belum ada bukti otentik mengenai masalah tersebut.

Apapun kenyataannya, yang terjadi sekarang adalah keluarga Blacksmith telah menjadi nama keluarga terkutuk di Noustfrad. Selama satu dekade ini pula tidak ada pembelaan dari pihak kerajaan yang seharusnya dulu menjalin hubungan baik dengan Blacksmith. Memang belum ada bukti otentik bahwa mereka memiliki masalah politik atau hubungan dengan iblis, tapi Gracle akan dengan senang hati untuk tidak menjadi bagian yang dikutuk oleh satu Noustfrad dan pihak kerajaan.

"Ah, tamu kita!" seru Duke of Rjosttird dengan senyum berseri, sedikit mengingatkan Gracle pada Cye kecuali aura Duke lebih lembut dan tidak terlalu cerah.

"Yang Mulia," sapa Gracle seraya mengangkat kedua sisi gaunnya dan membungkuk hormat. "Saya Graciela, yang dibawa oleh Yang Mulia Putri Cye."

Kalau dipikir ulang, berita menyebar dengan sangat cepat di istana. Kecuali Cye sekaligus mengatakan bahwa ia akan membawa seseorang untuk tinggal di House of Hill, maka kabar mengenai rencana tinggalnya di tempat itu benar-benar menyebar bagai terbawa angin.

"Duduklah," ujar sang Duke lagi, mempersilahkan gadis belia di hadapannya untuk duduk di sofa beludru yang berada di seberang meja kerjanya.

"Terima kasih, Yang Mulia," jawab Gracle sembari tersenyum tipis, kemudian duduk di tempat yang dipersilakan.

Duke of Rjosttird telah menyediakan berbagai jenis canape dan dua cangkir teh. Entah sebagai formalitas jamuan untuk menunjukan keramahtamahan, atau itu berarti perbincangan ini akan cukup lama. Gracle sangat berharap yang akan terjadi adalah opsi pertama.

"Kudengar kau akan mengajari Cye sihir, ia membawa kalian ke taman pribadinya dan membawa buku-buku pelajarannya," kata sang Duke lagi.

Gracle tersenyum tipis, mengangguk pelan. "Benar, Yang Mulia."

Benar-benar menyebar secepat angin kencang. Ada berbagai mata, telinga, dan mulut di dalam sini, batin Gracle.

"Anak itu benar-benar memanfaatkan posisinya," dengus Duke, tetapi dengan seutas senyum hangat di wajahnya—tampaknya ia bangga akan tindakan putrinya itu. "Tidak heran kalau ia ingin mempelajari sihir dari orang yang menyelamatkannya di Hutan Myth. Ah, maaf—penyihir yang menyelamatkannya di Hutan Myth."

Gracle menunggu pria berusia pertengahan itu selesai bicara, jangan sampai ia menyela seorang pangeran. Setelah yakin bahwa sang Duke telah selesai mengucapkan bagiannya, barulah ia angkat suara, "Tidak apa-apa, Yang Mulia. Saya pun masih termasuk orang, walau memiliki kemampuan sihir lebih." Kita semua masih manusia, tepatnya, tambahnya di dalam hati.

"Ohh, gadis yang rendah hati, rupanya." Kedua netra biru tua sang Duke terbelalak sedikit. "Dengan kemampuanmu menghabisi Para Peri Hitam dalam sekejap, bahkan aku menduga bahwa kau seorang sorceress."

"Bukan, saya seorang witch, Yang Mulia," jawab Gracle dengan lebih santai kali ini.

"Witch, ya... seorang witch memang dapat menyaingi seorang sorcerer." Duke of Rjosttird mengangguk-angguk pelan.

Campuran Wizard, sebenarnya, batin Gracle. Namun ia tak mengatakannya, karena itu sama saja membongkar identitas. Keluarga witch bercampur wizard tidak jarang di Zard, tetapi dengan penampilan dan latar belakangnya hal itu akan memperkuat dugaan bahwa ia seorang Blacksmith—keluarga penyihir terkenal, yang garis keturunannya murni campuran witch dan wizard.

Seorang sorcerer harus memiliki darah keturunan, secara kasar kemampuan sihir mereka dipengaruhi oleh genetik. Penyihir jenis ini merupakan yang paling langka sekaligus yang paling kuat, karena kekuatan mereka bukan hanya berasal dari latihan-latihan dan belajar, melainkan dari bakat genetik mereka juga. Seorang witch pun memerlukan darah sihir, tapi tidak perlu dalam jumlah besar. Latihan dan kegiatan belajar yang tekun dan disiplin akan menjadikan mereka lebih dari kompeten. Seorang witch umumnya sangat ahli dalam sihir-sihir yang menyembuhkan, ahli dalam membuat ramuan, serta sihir-sihir dengan elemen alam. Wizard—well, sebenarnya lebih merupakan sihir yang berkutat pada kimia dan persenjataan.

"Apa yang membuatmu tinggal di Myth?" tanya Duke of Rjosttird, kali ini sembari menyesap tehnya.

"Ayah saya seorang pengembara. Ia satu-satunya keluarga yang dulu saya miliki, sampai akhirnya ia tewas di Myth karena diserang Para Peri Hitam. Kami sudah sempat tinggal di Myth cukup lama untuk melatih kemampuan pengembara kami sebelum akhirnya Ayah tewas. Sejak saat itu, saya memutuskan untuk tetap tinggal di Myth walau nyawa taruhannya. Myth merupakan tempat dengan kenangan terbanyak, dan saya juga dapat berlatih menjadi lebih kuat kalau berhasil bertahan hidup."

"Kau kehilangan tujuan setelah kehilangan ayahmu, ya...?" sang Duke berbicara dengan nada iba.

Gracle hanya tersenyum tipis dengan mata sendu pada Duke. "Saya benar-benar berterima kasih pada Yang Mulia Putri Cye yang memberikan tawaran ini. Seperti keajaiban dapat kembali ke pemukiman."

"Graciela, keajaiban adalah kau bertahan hidup di Myth dan menyelamatkan putriku. Anggaplah House of Hill sebagai rumahmu sendiri, semoga kau betah di sini," ujar Duke lagi sembari tersenyum lembut.

"Terima kasih banyak Yang Mulia," Gracle menyahut dengan sopan. "Saya rasa sekarang saya tahu darimana Yang Mulia Putri Cye mewarisi kebaikan hatinya."

Sang duke tertawa pelan akan komentar tersebut. Perbincangan dengan Duke of Rjosttird dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan mengenai pengalaman Gracle bertahan di Myth, hingga akhirnya mereka hanya berbincang ringan mengenai perkembangan Zard—terutama Noustfrad. Tidak begitu banyak yang berubah, jadi aman untuk mengatakan bahwa Gracle tidak ketinggalan perkembangan sosial.

Setelah sekitar setengah jam, Duke of Rjosttird mempersilakan Gracle untuk kembali pada Cye dan yang lainnya. Gadis itu mengundurkan diri dengan sopan, keluar ruangan dengan lega karena semuanya berjalan dengan lancar, lalu diantar kembali oleh beberapa pelayan dan pengawal yang sama ke taman pribadi Cye.

Seperti sebelumnya, Cye meminta para pelayan yang mengikuti Gracle untuk kembali ke wastu, dan mereka memastikan bahwa tidak ada sihir atau gelombang energi lainnya yang biasa digunakan untuk menyadap suara. Setelah semuanya aman, Gracle menceritakan apa saja yang terjadi selama pertemuannya dengan sang duke.

"Itu cerita yang mulus sekali," puji Cye dengan mata berbinar begitu Gracle selesai. "Maaf karena kau harus memikirkannya secara mendadak."

Gracle tersenyum lebar kali ini. "Jangan khawatir, semuanya sudah beres sekarang. Nah, jadi, sampai di mana tadi kita?"

"Mengingat mantra-mantra dasar yang paling efektif sebagai kombinasi pertahanan dan penyerangan," jawab Grey dengan semangat.

"Bagus, sekarang saatnya kalian mempraktikan apa yang sudah kuajarkan sekilas." Gracle mengangguk mantap. "Tapi sebelum itu, aku akan memberi rangkuman singkat mengenai alasan kita perlu menghafal mantra yang penting-penting saja."




: : bersambung : : 



GRACLE BLACKSMITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang