Binara, gadis itu kini berjalan ke arah sekolah. Berjalan santai dan acuh terhadap sekitar.
Sekolah tampak ramai karna acara PPDB, dirinya menginjak kelas akhir sekarang dan menduduki kelas unggulan,lagi.
Di lapangan utama sangat ramai dan diaula juga. Semua siswa siswi baru sibuk memperhatikan sekitar.
Kini awal sekolah lagi bagi semua murid kelas 11 dan 12. Setelah libur akhir semester dan memasuki kelas baru mereka.
Dirinya hampir saja telat karna menunggu bus yang lumayan lama.
Berjalan dikoridor ada yang menyapa dan dibalas lirikan saja, katakan sombong tapi itu dirinya, yang acuh pada sekitaran.
Berjalan santai dengan airpods hitam ditelinganya, cardigan rajut crop hitam dan ransel hitam di bahu kirinya.
Semua mata murid baru melihat kearahnya, sesekali melirik mereka dengan tangan yang sibuk memegang almamater dan ponsel.nya.
Akhirnya tinggal beberapa langkah sampai ke ruang OSIS, tapi dirinya sedikit terhuyung ke belakang karna tabrakan orang itu.
"Maaf teh saya lagi buru buru, maaf banget" maaf seseorang itu dengan tangan yang dikatupkan depan dada.
Sekali lagi,dirinya hanya acuh tidak mengangguk atau hanya jawab iya.
Ceklek...
Pintu OSIS terbuka,dirinya lah pelakunya.
Semua mata anggota melihat kearahnya, tidak mengucap salam karna dirinya non Islam disini.
Setelah nya mereka sibuk dengan tugas masing masing.
Dirinya tau semua sibuk, akhirnya duduk di samping si ketos dan hampir menyentuh kertas tapi suara berat mengintrupsinya.
"Udah kelar, minggir Lo" sentaknya.
Dirinya seperti tidak kaget karna emang kenyataannya sudah berlaku cukup lama, mungkin saat awal masuk sebagai anggota OSIS.
Entah apa salahnya yang jelas si ketos itu selalu berucap kasar dan tinggi, anggota pun tidak berani menjawab.
Dirinya tahu diri, karna memang betul atau ngga mata mereka melirik dirinya dengan tajam dan sinis.
Bangkit dari duduk dan kemudian menghampiri di bendahara.
"Lo bantu itung duit ya Nar" mohon bendahara itu.
Tanpa bantahan, langsung dikerjakan dan mencocokan dengan buku ternyata benar serta bertanya ke bendahara benar juga, syukurlah.
"Lo bawa aja ke pak Rudi ya Nar bilang aja duit kemaren" sekali lagi.
Dan,tanpa bantahan juga dirinya bergegas keluar menuju ruang guru, ah ya jangan lupakan airpods yang tidak lepas ditelinganya.
Keluar dari ruang OSIS ke ruang guru artinya harus naik ke lantai 2, dibelokan dirinya terhuyung lagi,tapi kali ini sampai jatuh dan airpods pecah.
"Sialan" batinnya.
Jangan lupa baca ya follow juga.
Saya butuh dukungan kalian sebagai rasa timbal balik
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Binara (ON GOING)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA SAYA MINTA TIMBAL BALIKNYA BUAT SAMA SAMA HARGAI KARYA ORANG TERIMAKASIH. Jika ada kesamaan nama tokoh atau tempat pemain saya mohon maaf karna tidak sengaja,ini murni karangan saya sendiri. Tentang Binara, Si gadis pe...