Ahdan masih diam, merutuki semuanya yang mulai berani dengannya.
"Sialan" umpatnya.
Binara,Gadis itu sedang diobati oleh Ria dan ditemani oleh Septian.
"Sakit ya Nar" tanyanya Ria penasaran
"Ya sakit lah gila Lo" jawab Septian bukan Binar
"Gue tanya binar bukan Lo"
"Gue bantu jawab salah emang"
"Salah lah Lo bu...." Ucapannya terpotong karna Binar menyelanya.
"Udah"
"Hah" bingung Ria
"Maksud si Binar udah ngga papa"
"Solat dulu" Binar ngomong
"Kalo kita solat Lo siapa yang jaga"
Binar hanya menggeleng tanda tak apa, akhirnya Ria dan Septian keluar untuk solat.
Turun dari brankar untuk mengunci pintu.
Kemudian masuk kekamar mandi di UKS untuk membersihkan diri.
Sedangkan di luar,ada Rama yang tengah mengetuk pintu.
"Teh"
"Teh ini Rama"
"Buka dong, Rama bawa bubur ini"
Sepi,tapi korden tidak ditutup sedikit. UKS kosong, Rama jadi ngeri.
Duduk dikursi samping pintu UKS, kemudian mengetuk pintu lagi.
"Teh,buka dong"
Ceklek...
Berhasil, pintu terbuka dari dalam dan memperlihatkan Binara yang sedang memegang handuk.
"Ini bubur teh dimakan"
Diam, sibuk membersihkan tangan kemudian membalutnya Dengan kain kasa selanjutnya tulang kering juga.
Ini hampir magrib. Sehabis ashar mereka dibebaskan sampai sehabis magrib kemudian makan dilanjut permainan jika ada.
Dirinya memakai baju oversize marun dengan legging panjang hitam sepatu sneakers marun.
Cantik, bagi Rama. Penampilan cukup simpel tapi bagus.
"Makasih"
"Sama sama teh"
Rama kegirangan, ini untuk ke2 kalinya. Ucapan makasih untuknya.
"Teh mandi disini boleh"
"Ngga"
"Biar sekalian diluar ngantri soalnya"
"Diluar"
Oke,sepertinya tanpa bantahan. Dirinya ikut memakan bubur dengan Binara.
Selesai, mereka keluar dari UKS dengan Binara ke ruang OSIS dan Rama kekamar mandi.
Berjalan sambil membawa Tote bag, berpakaian simpel, airpods ditelinganya serta topi hitam.
Ceklek..
Pintu ruangan OSIS terbuka, didalam sunyi dan gelap.
Mungkin mereka diluar,pikirnya.Tapi salah, hendak keluar tiba tiba lampu menyala dan terkejut.
Ahdan kini dihadapannya,posisi saling berhadapan dengan Ahdan begitu dekat.
"Seneng dibantu mereka hm"
Suaranya rendah tapi bikin merinding. Dagu Binara dicekal kuat olehnya. Binara hanya diam sambil sesekali terpejam.
"Lo ngga bakal lolos dari gue"

KAMU SEDANG MEMBACA
Binara (ON GOING)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA SAYA MINTA TIMBAL BALIKNYA BUAT SAMA SAMA HARGAI KARYA ORANG TERIMAKASIH. Jika ada kesamaan nama tokoh atau tempat pemain saya mohon maaf karna tidak sengaja,ini murni karangan saya sendiri. Tentang Binara, Si gadis pe...