14. Ngga liat.

5 1 0
                                    

Membagikan beberapa dokumen kepada anggotanya dan juga dirinya.

Semuanya beres, tinggal dirinya yang tersisa di dalam ruangan. Si sekretaris pergi ke kantin.

Binara tidak kekantin karna sudah memesan makanan lewat online.

Karna kantin cukup ramai harus berdesakan mengantri demi mendapatkan makanan.

Dirinya meminta ijin sampai waktu pelajaran habis atau sampai pulang, artinya dirinya tidak mengikuti pelajaran satu hari ini.

Membaca lembaran dokumen nya satu per satu dan akan menyerahkan kepada pak Rudi.

Merevisi semuanya sampai beberapa kali mencoret tangannya dengan bolpoint.

"Lama" gerutunya.

Makanannya belum datang dan dirinya sudah lapar saja.

Ting....

Satu notifikasi muncul di layar ponselnya, ah ternyata si sekretaris yang bilang akan kembali keruangan bersamanya.

Mengetuk ketuk meja menghalau bosan, sampai panggilan telepon masuk tertera nama gofood.

Akhirnya datang, dirinya keluar dan mengunci pintu sanggar sementara karna banyak duit anggota mereka.

Berjalan menyusuri koridor yang ramai karna masih waktu istirahat, dirinya beberapa kali berpapasan dengan adik kelasnya. Ada yang menyapa nya.

"NAR"

Suara panggilan begitu keras sampai beberapa orang ikut menengoknya.

Binara menghela napas lelah dan berhenti melangkah.

"Kemana"

Septian, pemilik suara yang keras tadi.

Bertanya sambil menyamakan langkahnya dan mengikutinya.

Binara hanya menunjukkan layar ponsel yang tertera ada nama gofood.

"Kenapa ngga di kantin"

"Males"

"Lo ngga Bilang gu..."

"Berisik"

Septian terkekeh dan tetap ikut bersamanya.

Sampai didepan gerbang dirinya menemui kurir pengantar makanan untuk dirinya.

Dirinya sudah bayar lewat ponselnya dan tinggal menerima saja.

Sedangkan Septian kini duduk bersama pak Joko di pos.

Binara berbalik dan melihat Septian yang masih asyik dengan pak Joko.

"Ikut ga" tanyanya

Septian bergegas bangun dan berpamitan dengan pak Joko, menyusul Binara yang kini sudah berjalan mendahuluinya.

Koridor sudah sepi, mungkin waktu istirahat sudah habis.

Terus berjalan dengan Septian disampingnya.

Di pintu kelas 10, ada seorang yang memiliki manik mata berwana hazel memperhatikan keduanya.

"teh"

Batinnya bertanya, karna Binara melewati dirinya begitu saja.

Mungkin benar benar tidak melihat dirinya.

Entah kenapa seseorang itu merasa tidak senang, karna dihiraukan oleh Binara.

Septian pamit, karna berbeda jalan dengannya.

Septian ke arah ruang OSIS dan dirinya ke arah sanggar.

Didepan sanggar sudah ada si sekretaris didepan pintu yang sedang menunggu.

Binara (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang