Happy Reading!
Rian meminum kopinya lalu menatap kedua putrinya yang sedang bermain di halaman rumah mertuanya. Ya, ia saat ini tengah berada di rumah Elin. Mereka baru saja tiba beberapa jam yang lalu.
"Hi bang."
Rian menoleh lalu mengangguk saat melihat adik iparnya. Reza adalah satu-satunya saudara yang Elin miliki.
"Aku baru tahu kalau mbak Elin hamil lagi." Ucap Reza sembari duduk di samping kakak iparnya.
"Ya_baru dua bulan."Ucap Rian seadanya membuat Reza tersenyum tipis.
"Abang beruntung loh bisa dapetin mbak Elin. Soalnya mbak Elin itu nggak pernah dekat sama laki-laki. Pertama dekat ya sama abang terus nikah." Ungkap Reza membuat Rian mengangguk singkat. Kalimat inilah yang dulu membuatnya menikahi Elin. Dan anehnya kenapa bisa adik iparnya itu mengatakannya dengan sorot mata penuh keyakinan. Sangat berbanding terbalik dengan kenyataan aslinya. Meskipun ia sendiri tidak pernah melihat secara langsung Elin bersama pria lain atau mungkin Elin memang tidak pernah bersama pria lain setelah menikah. Namun tetap saja tubuh Elin membuktikan bahwa wanita itu pernah dekat dengan seorang pria bahkan sekedar dari kata dekat.
"Bagaimana kuliahmu?"Tanya Rian mengalihkan pembicaraan.
"Tahun ini sudah selesai kok bang dan tadi mbak Elin bilang kalau aku bisa bekerja di kantor abang." Jawab Reza membuat Rian diam. Kenapa tiba-tiba Elin mengatakan hal itu. Bukannya dulu Elin bilang bahwa Reza akan mencari kerja di kota ini agar tidak meninggalkan orang tua mereka.
"Apa abang keberatan?"Tanya Reza membuat Rian menggeleng.
"Selesaikan kuliahmu dulu baru kita bicarakan lagi." ucap Rian membuat Reza mengangguk pelan.
Malam harinya, setelah makan malam Rian langsung memasuki kamar dan membuka laptop miliknya. Memeriksa beberapa laporan bawahannya kemudian menyelesaikan pekerjaannya yang lain. Agar nanti begitu ia menjemput Meylia, pekerjaannya tidak banyak lagi.
"Mass__"
Rian memejamkan matanya sejenak begitu mendengar suara Elin.
"Ada apa?"Tanya Rian menatap Elin yang mendekatinya dengan secangkir teh.
"Mas kerja? Bukannya kita ke sini karena mas tidak sibuk." Tanya Elin setelah meletakkan segelas teh di atas meja.
"Ada beberapa hal yang harus mas selesaikan." ucap Rian kemudian kembali fokus menatap laptop miliknya sedang Elin langsung mengambil posisi di belakang Rian kemudian mengulurkan lengannya memeluk sang suami.
"Banyak banget ya mas?" tanya Elin manja.
"Lumayan."
"Yahh_ kapan dong kita bisa mesra-mesraan."Keluh Elin membuat Rian menghela napas lalu berusaha melepas lengan Elin yang memeluk lehernya.
"Ada sesuatu yang ingin mas tanyakan."Ucap Rian lalu menarik Elin untuk berdiri di depannya.
"Ada apa mas?" tanya Elin bingung.
"Apa kamu mengatakan pada Reza untuk bekerja di kantor mas?" Tanya Rian membuat Elin mengangguk.
"Kenapa?"Tanya Rian lagi membuat Elin mengelus wajah sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meylia : Istri Kedua
RomanceHarap bijak memilih bacaan! 21+ Selama ia bisa tinggal di tempat yang nyaman, kuliah di kampus yang bagus, dan kedua orang tuanya bisa mendapatkan perawatan terbaik. Meylia sungguh rela menjalani kehidupan seperti apapun. Bahkan jika itu artinya ia...