Happy Reading!
Rian memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh Meylia kemudian menatap wajah istrinya yang terlihat sangat marah.
"Maaf_ mas hanya tidak bisa percaya akhirnya kita diberikan kepercayaan oleh Tuhan." Ucap Rian lalu menarik Meylia kepelukannya.
Sedang Meylia langsung membalas pelukan suaminya. "Kenapa mas mengatakan hal itu. Mas tahu kan betapa aku menghormati hubungan kita." Ucap Meylia pelan namun mampu membuat dada Rian berdenyut.
Menghormati?
Apa itu artinya tidak ada cinta di dalam pernikahan mereka.
Apa benar, selama ini Meylia hanya membutuhkan uangnya?
Oh Ya Tuhan. Dulu mungkin Rian bisa terima jika Meylia bersamanya karena uang. Tapi sekarang sungguh ia merasa terluka.
"Mas__" Panggil Meylia saat tak mendengar suara suaminya.
"Hm?" Rian melepas pelukan mereka lalu menatap istrinya. Ia tidak bisa marah dan menuduh Meylia berselingkuh karena jika itu terjadi maka semua kebejatan yang Elin lakukan serta rahasianya juga akan ketahuan. Rian tidak ingin kehilangan Meylia.
"Mas bahagia kan?" Tanya Meylia pelan. Sungguh ekspresi dari suaminya sangat diluar dari ekpektasinya. Meylia pikir, Rian akan sangat bahagia. Bahkan pria itu mungkin saja menari karena terlalu bahagia. Tapi yang ia lihat hanya wajah datar dan suara yang dingin.
Rian berusaha tersenyum. "Tentu saja mas bahagia. Kita akan segera memiliki seorang anak."Ucap Rian datar lalu membuka pintu mobil dan berjalan memasuki rumah.
Meylia terdiam dengan tubuh kaku. Suaminya masuk ke dalam rumah sendirian dan bahkan tidak mengajaknya atau setidaknya membukakan pintu mobil seperti biasa.
Meylia perlahan membuka pintu lalu keluar dari mobil. Sungguh hatinya sangat kecewa. Tapi itu mungkin karena suaminya kelelahan setelah bekerja lalu membawa anak-anak ke taman, setelah itu mereka bahkan pergi ke dokter. Ya mungkin suaminya hanya kelelahan. Meylia akan berusaha mengabaikan kata-kata suaminya tadi.
Meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Meylia melangkah memasuki rumah. Sebelum ke kamar, ia menyempatkan diri dulu untuk ke kamar anak-anak.
Meylia menatap wajah Lia dan Adel yang nampak tidur dengan lelap. Perlahan ia menunduk untuk mengecup kening keduanya lalu membenarkan letak selimutnya.
"Selamat tidur." Ucap Meylia pelan lalu melangkah keluar dari kamar. Ia langsung menuju ke kamar baby Mia yang tidur dengan pengasuhnya.
"Apa Mia sudah tidur?"
"Sudah nyonya."
Meylia mengangguk. Ia bisa lihat bahwa Mia sudah terlelap di ranjang bayinya.
"Baiklah. Kau juga segeralah istirahat." Ucap Meylia lembut lalu keluar dari kamar itu.
Ceklek
Meylia menyerngit heran. Bukankah suaminya lebih dulu masuk. Lalu kenapa tidak ada di kamar. Perlahan kakinya melangkah menuju kamar mandi.
"Mas_"
Tidak ada di kamar mandi, Meylia segera menyusuri kamar mereka dan suaminya tetap tidak ada di mana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meylia : Istri Kedua
RomanceHarap bijak memilih bacaan! 21+ Selama ia bisa tinggal di tempat yang nyaman, kuliah di kampus yang bagus, dan kedua orang tuanya bisa mendapatkan perawatan terbaik. Meylia sungguh rela menjalani kehidupan seperti apapun. Bahkan jika itu artinya ia...