(7) Istri Kedua

68.3K 1.8K 74
                                    

Happy Reading!

Rian menatap rumah orang tuanya kemudian melirik sekilas mobil alvard putih yang terparkir di halaman. Itu mobil Elin. Bagus sekali, Rian bisa langsung menyelesaikan masalahnya.

Rian keluar dari mobil dengan hasil tes dna di tangannya serta beberapa bukti perselingkuhan Elin yang telah ia kumpulkan. Kali ini akan Rian pastikan Elin tidak akan bisa mengelak lagi.

"Di mana ibuku?" Tanya Rian pada asisten rumah tangga.

"Ada di__"

"Rian_ kau datang? Baguslah. Sekarang temui ibumu di kamarnya!"

Rian menatap ayahnya lalu melangkah menuju kamar. Dari nada bicara ayahnya sudah dipastikan bahwa Elin telah mengadu sesuatu.

Ceklek

"hiks_hikss_"

Rian menatap datar pemandangan di depannya. Elin yang menangis dipangkuan wanita paruh baya, yang tidak lain adalah ibunya sendiri.

Bugh

Tubuh Rian tersungkur akibat pukulan tiba-tiba dari seseorang yang berada di belakangnya.

"Uh_shh" Rian bangkit lalu melihat sang pelaku. Di sana ayahnya berdiri dengan amarah di wajahnya.

"Apa ini yang kami ajarkan padamu hah? Berselingkuh dari istrimu sendiri disaat ia sedang hamil." Bentak Darko pada sang putra.

"Ayah aku__"

"Jangan panggil aku ayah!" Bentak Darco kemudian memalingkan wajahnya seakan tidak sudi melihat wajah putranya lagi.

Rian melihat ke arah ibunya yang menunjukkan wajah kecewa. Wanita paruh baya itu terus saja mengusap kepala Elin yang masih menangis dipangkuannya. "Ibu tidak mengerti nak. Kenapa kamu harus melakukan ini pada Elin. Elin bahkan sudah memberi keluarga kita keturunan. Dan bahkan kini ia sedang hamil anakmu."

"Anakku? Ibu yakin?" Tanya Rian datar membuat semua orang yang ada di sana kaget. Bahkan Darco sudah siap melayangkan tinjunya kembali namun Rian lebih dulu menghentikannya dengan menunjukkan hasil tes dna yang ia bawa.

"Tidak ada kecocokan darah antara aku dan anak-anak yang Elin lahirkan." Ucap Rian membuat Darco dan Asri melotot sedang Elin langsung bangkit kemudian.

Plakk

"Cukup mas!" Bentak Elin setelah menampar wajah Rian.

"Hiks_ Kenapa mas harus memfitnah ku seperti ini? Apa kesalahanku hiks_ mas yang selingkuh tapi__"

"Hentikan omong kosongmu ini dan akui kesalahanmu!" Teriak Rian membuat Elin melotot kaget lalu mundur kemudian menyentuh perutnya.

Asri langsung menarik Elin kemudian memintanya duduk di atas tempat tidur. Sedang Darco langsung mendatangi sang putra.

"Apa ini cara kami mendidikmu hah? Beraninya kau membentak istrimu di depan kami." Marah Darco membuat Rian tersenyum kecut.

"Aku tidak akan bersikap lembut pada pengkhianat seperti dia." Ucap Rian penuh penekanan membuat Darco menggeleng lalu menarik kerah putranya keluar dari kamar itu.

"Hentikan omong kosongmu!" Pinta Darco lalu mendorong tubuh Rian ke dinding.

"Ayah_ Elin berkhianat dan kalian masih membe__"

Plakk

Darco kembali menampar putranya lalu menarik kerah kemeja Rian.

"Ayah tidak peduli Rian. Elin adalah anak dari sahabat ibumu. Mereka berteman baik dan kau tahu benar bagaimana kondisi ibumu. Keadaan seperti ini bisa saja mempengaruhi kondisi jantungnya." Ucap Darco lalu melepas kerah putranya. "Masuklah lalu minta maaf pada Elin dan ibumu!" Titah Darco membuat Rian mengepalkan kedua tangannya emosi.

"Kenapa ayah? Elin berkhianatan dan anak yang dia lahirkan bukan cucu kalian. Kenapa kalian masih ingin mempertahankannya_ Kenapa?" Tanya Rian frustasi. Ia pikir orang tuanya akan berpihak pada dirinya. Tapi ternyata semua dugaannya salah.

"Karena kau juga berkhianat. Kalian sama." Tegas Darco membuat Rian diam. Ia memang berkhianat tapi hal ini berbeda. Elin berzina dengan pria lain sedang dirinya menikahi Meylia secara siri.

Darco menghela napas lalu berkata. "Perbaiki hubunganmu dengan Elin atau kau tidak akan bertemu lagi dengan wanita yang bernama Meylia itu." Ancam Darco kemudian meninggalkan Rian yang mematung. Dari mana ayahnya tahu tentang Meylia?.

"Shit"Maki Rian lalu meremas rambutnya frustasi. Sepertinya ia salah langkah.

Brakk

Rian menutup pintu kamarnya dengan kasar lalu menguncinya kemudian mengambil foto pernikahanya dan Elin yang terpajang di atas meja kemudian melemparnya ke dinding.

Prakkk

Figura itu hancur dengan pecahan kaca yang menyebar di lantai. Ingatan bahwa tadi ia harus meminta maaf pada Elin membuat Rian semakin kesal. Wanita itu pasti sedang mengejeknya sekarang. Tapi mengingat Meylia membuat Rian harus mengalah. Ayahnya adalah orang yang kejam dan tentu saja hanya Rian dan beberapa orang yang tahu. Di rumah, pria tua itu bisa menjadi sosok lembut dihadapan istrinya namun bisa menjadi monster dihadapan musuhnya.

Rian memperhatikan setiap inci kamarnya yang ada di rumah orang tuanya lalu mendengus. Mengingat orang tuanya membuat Rian semakin emosi, Pernikahan ini terjadi karena mereka. Dan ia juga tidak bisa mengakhiri pernikahan ini karena orang tuanya.

"Arghhh_" Teriak Rian kemudian menendang sofa yang ada di hadapannya dengan kuat.

Tok tok tok

"Tuan_ tuan"

Tok tok tok

"Buka pintunya tuan! Tuan_"

"Shit!" Maki Rian lalu berjalan membuka pintu.

"Ada apa?" Tanya Rian kesal.

"A_anu tuan itu_"

"Apa?"

"Nyonya Elin jatuh dari tangga."

Deg

-Bersambung-

Meylia : Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang