(15) Istri Kedua

38.5K 1.2K 20
                                    

Happy Reading!

Bukk

Rian menatap mantan adik iparnya yang kini berdiri dihadapannya. Pria itu nekat memasuki kantornya lalu melempar semua bukti perselingkuhan Elin yang ia kirimkan.

"Apa kau pikir aku akan percaya. Kakakku tidak mungkin melakukan hal sebejat itu." teriak Reza membuat Rian tersenyum tipis.

"Benarkah? Bukti itu sepertinya tidak cukup. Apa kau ingin aku menyeret selingkuhan Elin kehadapanmu?" tantang Rian membuat Reza mengepalkan tangannya.

"Aku tahu kau ingin memfitnah kakakku. Kau yang selingkuh tapi kakakku yang harus menanggungnya. Dasar biadab. Akan ku pastikan keluarga kecilmu bersama pelacur itu akan hancur." Teriak Reza disertai ancaman membuat Rian langsung berdiri dan melangkah mendekati manan adik iparnya itu, kemudian.

Plakk

Tamparan kuat berhasil Rian layangkan. "Jaga bicaramu! Wanita yang kau sebut pelacur itu adalah istriku. Perempuan yang aku cintai. Aku tidak akan segan-segan menghancurkanmu jika kau berusaha mengusik keluarga kecilku. Ingat, Reza! Keluargamu tidak sebanding dengan keluargaku. Kau tidak akan bisa mengusik milikku." ucap Rian membuat Reza terkekeh.

"Benarkah? Tante Asri belum tahu kan kalau putra kebanggaannya ini telah mengkhianati menantu kesayangannya. Apa aku harus memberitahu tante Asri?" ancam Reza membuat Rian tersenyum sinis.

"Sebelum itu, aku akan mengirim video tidak senonoh yang Elin lakukan dengan selingkuhannya pada ibumu. Kita lihat, apa ibumu bisa menerimanya." ancam Rian balik membuat Reza membelalak dan bersiap menampar Rian. Namun untungnya Rian dengan cepat menahannya.

"Terima saja kenyataan bahwa kakakmu adalah pengkhianat dan akhiri semua ini." Ucap Rian dingin lalu mendorong Reza ke dinding.

"Pergi!" Usir Rian membuat Reza menatap mantan kakak iparnya itu dengan penuh kebencian lalu bergegas keluar sembari membanting pintu dengan keras.

Brakk

"Hahh" Rian menghela napas lalu duduk di kursinya. Melihat reaksi Reza, sepertinya semua ini tidak akan berakhir.

Ceklek

Rian mendongak untuk melihat siapa yang datang.

"Mas_" Panggil Meylia pelan membuat Rian segera berdiri dan menyambut istrinya.

"Sayang_ ke sini sama siapa?"Tanya Rian sembari memeluk tubuh istrinya.

"Sama anak kita, adek katanya mau ketemu papa." Ucap Meylia sembari mengelus perutnya membuat Rian tersenyum lalu menunduk untuk bicara ada anaknya yang masih di perut Meylia.

"Oh ya? Adeknya yang mau atau mamanya?" Tanya Rian membuat Meylia menggeleng.

"Ya dedeknya lah."Ucap Meylia merajuk membuat Rian segera mencium perut istrinya lalu berdiri.

"Kemari! Kalau dedeknya yang kangen berati dia minta ditengokin, sayang." ucap Rian dengan senyum mesum membuat Meylia membelalak lalu memukul lengan suaminya.

"Ih mas_ nggak gitu dong. Dedeknya bukan mau ditengokin tapi mau dimanja." ucap Meylia membuat Rian memasang wajah berpikir.

"Iya. Cara mas manjain dedek bayi kan dengan nengokin. Semakin sering mas tengokin semakin dedek bayinya senang soalnya dia nanti ada teman main." ucap Rian membuat Meylia tertawa lalu lengannya perlahan merambat disekitar paha atas suaminya yang masih tertutup kain celana.

Meylia : Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang