Chapter 8

348 55 5
                                    

Sudah hampir 2 jam Chan duduk sendiri di ruang tengah, sedangkan Seungmin dan Jeongin bercanda ria di kamarnya. Seharusnya sekarang waktunya untuk makan malam, tapi sepertinya Jeongin masih belum lapar.

"Haruskah ku panggil Seungmin" Chan sebenarnya tidak memikirkan dirinya, dia lebih memikirkan Seungmin yang belum makan. Dia tidak ingin mengganggu acara kedua orang itu, tapi dia sangat khawatir terhadap Seungmin.

Akhirnya Chan pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Seungmin.
"Seungmin" Chan membuka pintunya perlahan.
"Eh, Chan, ada apa?" Seungmin dan Jeongin terdiam sejenak dari obrolan mereka.
"Hmmm, kalian, ingin makan malam?"
"Wah, sudah jam 7, ayo kita makan malam dulu" Seungmin dan Jeongin pun keluar dari kamar diikuti oleh Chan.

Disaat mereka makan pun Seungmin tetap mengobrol dengan Jeongin, Chan seperti pajangan untuk meja makannya saja. Hingga makan malam mereka selesai pun Seungmin Jeongin melanjutkan obrolan mereka di dalam kamar.









Chan dari tadi hanya membaca buku, menulis, dia menghabiskan waktunya hanya dengan belajar. Tapi Chan merasa waktunya berlalu sangat sangat lama jika ia belajar sendirian.

Tak terasa ia telah menghabiskan hampir 3 jam sendirian. Waktu telah menunjukkan jam 11 malam dan Seungmin keluar dari kamar dan pastinya Chan langsung menoleh ke arah pintu itu.

"Chan, hari ini kau tidur di ranjang yah" Chan bingung dan juga senang, akhirnya Seungmin mengajaknya tidur di ranjangnya.





Yah memang tidak salah Chan tidur diatas ranjang, tapi ternyata Seungmin dan Jeongin yang kali ini tidur dibawah. Chan mengira dia bisa tidur dengan Seungmin malam ini, sepertinya ekspetasi dia terlalu tinggi.
























Entah mengapa, tadi malam Chan tidak terlalu lelap tidurnya. Apakah efek ada Jeongin? Dia juga tidak begitu yakin. Tapi yang pasti, dia ingin Jeongin untuk segera pulang.

Hari ini saja Seungmin tidak mengajak Chan belajar, padahal ini sudah pukul 3 sore.

Tak lama, ia pun mendengar suara agak gaduh dari dalam kamar.
"Aahhhh Jeongin, kau cepat sekali pulangnya" Seungmin dan Jeongin berjalan keluar dari kamar bersama dengan koper² nya.

Chan yang duduk di sofa pun langsung semangat.
"Akhirnya saingan ku pulang" seperti itulah isi pikiran Chan saat ini.

"Aku harus pulang kak, tugas ku masih banyak dirumah" Jeongin berjalan menuju pintu dengan Seungmin dan Chan yang mengekori nya.

"Lain kali datang lagi yah, titip salam untuk Ayah dan Ibu" Seungmin dan Jeongin pun berpelukan.
"Pasti kak, lain kali kalau aku punya waktu aku akan datang mengunjungi mu lagi"

Seungmin dan Jeongin sebenarnya ingin berpelukan lagi, tapi tak disangka Chan tiba² menarik Seungmin dan memeluk tubuh Seungmin dari samping.

"Terima kasih atas kunjungan nya" Chan dengan dingin mengatakannya sambil membungkuk kearah Jeongin. Jeongin hanya merespon nya dengan senyum kecil di bibirnya.
"Baiklah, sampai jumpa kak"
"Sampai jumpa innie, terima kasih dan maaf juga"

Seungmin merasa sangat tidak enak dengan Jeongin.
"Ada apa dengan aksi Chan barusan?"

"Chan, kau kenapa?" Seungmin akhirnya melepas pelukan Chan.
"Aku tidak senang, kau dekat dengan dia" Chan menatap mata Seungmin dengan serius dan memegang pundak nya.

"Kenapa? Dia adik ku, kenapa aku harus menjauhinya?"
Adik..............Chan sedikit terkejut bahwa Jeongin adalah adik Seungmin, dia jadi merasa bersalah dengan Seungmin.
"Hei, kau kenapa diam?"
"Maaf Seungmin" Chan merasa bersalah dan melepas pundak Seungmin.

"Apakah...................... kau cemburu?" Seungmin mengatakan nya sambil menaikkan alis.
"Kau cemburu dengan adik ku sendiri?" Seungmin menusuk² lengan Chan. Chan tidak merespon nya dan berjalan menuju ruang tengah dan mulai membaca bukunya.

"Ha................kau lucu juga Chan ternyata" Seungmin mengikuti Chan dan duduk di sebelah nya.

Sebenarnya Seungmin tadi hanya meledek Chan kalau dia cemburu dan sepertinya Chan merasa canggung telah "ketauan". Tapi entah mengapa, Seungmin merasa senang kalau Chan memang benar² cemburu dengan Jeongin.






"Tapi kenapa aku berharap dia cemburu?"


























Seungmin akhirnya memecah keheningan mereka dengan pertanyaan.
"Oh iya Chan, apakah kau punya adik juga?"
"Ehm, aku mempunyai 1 adik"
"Wah, siapa namanya?" Seungmin sedikit antusias dan duduk menghadap ke arah Chan.
"Yongbok" Seungmin merespon Chan dengan mengangguk

"Apa kau ingin mengirimkan dia surat? Bercerita tentang pengalaman mu sejauh ini?" Seungmin sedikit memiringkan wajah nya untuk melihat Chan.
"Surat? Bisa kah?" Chan melihat ke arah Seungmin dengan muka yang antusias.

"Bisa, nanti akan ku minta Minho bantu kirimkan" Seungmin pun mengambil kan Chan kertas dan amplop
"Tulis lah sesuka mu" Chan mengambil pulpen dan mulai menulis.






















"Chan, ini aku ada mencetak beberapa foto yang kita ambil beberapa hari ini" Seungmin memasukkan surat dan foto² nya ke dalam amplop.

"Baiklah, besok akan ku berikan pada Minho"
"Terima kasih Seungmin"
"Aku akan siapkan makan malam untuk kita" Seungmin pun berdiri dan berjalan menuju dapur.


















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang