Saat Seungmin melihat ke arah sofanya, pria itu pun mulai membuka matanya
"Ah gawat, aku tidak tau harus bicara apa. Aku bahkan tidak tau namanya"Dalam sekejap, pria tersebut berhasil membawa Seungmin ke dalam pelukannya.
"Ahhh, mister, lepaskan"
"@/#+$--€#÷})/&√42¢{){-" Seungmin yang mulai kehilangan nafas pun mulai memukul kecil ke lengan pria itu. Tiba² pria tersebut pun melepaskan Seungmin dan otomatis Seungmin langsung loncat dan duduk di lantai."Huh, huh, huh, terima kasih" Seungmin mengucapkan nya sambil menghela napas
"Ehm" Respon pria tersebut yang berhasil membuat Seungmin terkejut.
"Apakah dia mengerti apa yang aku bicarakan?"
Seungmin pun ingin mencoba untuk berkomunikasi dengan pria tersebut."Ehm, hi mister"
Dengan tangan yang menunjuk dirinya, Seungmin berulang mengucapkan namanya.
"Seungmin, nama aku Seungmin. Kamu?" Seungmin dengan muka bingungnya menunggu respon dari manusia yang duduk di sofanya itu"Seungmin?" Seungmin sangat terkejut seperti baru saja mendapat jawaban contekan jawaban ulangan. Akhirnya pria tersebut dapat menyebutkan 1 kata yang ia tau.
"Iya iya, Seungmin" Setelah itu, Seungmin pun menunjuk pria tersebut berulang kali. Menunggu cukup lama, akhirnya pria tersebut pun menjawab.
"Chan" Seungmin sangat terkejut hingga sedikit membuka mulutnya dan sepertinya iya speechless akan hal ini"Sepertinya pria ini tidak sebodoh itu" Seungmin pun tiba² berdiri dan mengingat bahwa Minho sempat memberinya kamus mengenai bahasa yang dipakai suku tersebut.
"Haish Seungmin bodoh kenapa kau baru ingat ada buku ini" Tapi Seungmin pun berpikir, walaupun daritadi dia memegang buku ini pun dia tetap tidak tau bagaimana caranya untuk berbicara dengan pria yg bernama "Chan" yang sedang melihatnya dengan antusias."Sepertinya aku harus mulai mengajarinya menulis dan membaca hal² dasar dulu"
"Hah akhirnya, dia dapat memahami banyak hal" Seungmin merentangkan tubuhnya pada karpet dan ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 00.30
"Ehm Chan" Yang memiliki nama pun melihat Seungmin dengan serius.
"Kita belum makan malam, hmmmmm, sebentar yah, tunggu disini" Seungmin mengucapkan nya sambil memeragakan gerakan menunggu.Untung sekali Seungmin kemarin sempat membeli beberapa mie instan di minimarket. Karena Seungmin tinggal sendirian di apartemen, dia pun tidak mau memperibet hidupnya dan lebih sering memesan makanan online, jadi dia memilih menggunakan beberapa barang yang lebih praktis, seperti kompor listrik yang sedang ia nyalakan.
"Huh sepertinya ini efek terlalu lama tidak dipakai jadinya barang ini sedikit lemot. Ah aku lupa mengambil air" Seungmin pun bergegas pergi mengambil air.Chan yang tidak mengerti apa² tentang apartemen ini pun mencoba untuk mengeksplor ruangan yang baru saja Seungmin masuki. Dan dengan rasa ingin tau yang besar, Chan pun mulai memerhatikan barang bulat yang sepertinya dapat mengeluarkan hawa panas dan ia mulai memegangnya.
"Hanya mengambil air saja aku sudah capek. Sebentar, tadi aku mematikan kompor nya tidak yah" Seungmin pun bergegas mengecek barang yang sepertinya sedang mengeluarkan suara.
"CHAN APA YANG KAU LAKUKAN" Chan yang sedang memegang kompor listrik dengan belakang tangannya pun dengan cepat menoleh ke arah Seungmin.
"Haish manusia ini" Seungmin pun bergegas membawa tangan Chan ke wastafel dan mencuci tangannya untuk memberhentikan panas rasa panas di tangan Chan. Tapi, kenapa tangan Chan tidak merah? Memang sih Seungmin tidak membuka api yang paling tinggi di kompor listriknya, tetapi harusnya di tangan Chan tetap ada bekas merah."Sebentar Chan, akan ku ambilkan salep" Saat Seungmin berbalik arah, Chan langsung menahan tangan Seungmin dan pastinya orang yang tangannya ditahan itu menoleh ke arah Chan.
"Chan, tidak, apa" Dengan perlahan Chan mengucapkan nya. Seungmin pun kaget sekaligus kagum pada Chan."Aku tau, tapi kita jaga² saja Chan, aku akan tetap mengambilkan salep untukmu" Chan pun hanya terdiam di tempatnya tanpa mengetahui apa yang Seungmin katakan. Mungkin Seungmin hanya tidak biasa berbicara dengan orang yang tidak mengerti 1 bahasa dengannya, jadi dia merasa Chan sudah mahir dalam bahasa Korea.
Mereka pun sudah menyelesaikan makan malam, walaupun agak lama karena tadi Seungmin harus mengajarkan Chan bagaimana cara memakai sumpit.
"Hah, sudah saatnya kita tidur Chan" Dan seketika Seungmin baru mengingat sesuatu. Dia hanya memiliki 1 ranjang.
"Ehmm, Chan" Yang dipanggil pun melihat Seungmin dan memainkan buku yang sedang ia pegang.
"Kalau kau tidur di lantai dengan alasan selimut, apakah kau bisa?" Ucap Seungmin sambil meratakan selimut di lantai dan menunjuk pada selimut itu. Chan hanya memerhatikan Seungmin tanpa reaksi."Eeeeehhhhhhh, tidur, tidur, disini" Seungmin lagi² harus memeragakan gerakan tidur pada Chan. Chan pun hanya mengangguk dan langsung merosot ke tempat tidurnya itu dan Seungmin bergegas untuk mematikan lampu kamarnya.
"Hah baiklah, semoga tidurku nyenyak" Baru saja Seungmin ingin menutup mata, tapi Chan tiba² memegang wajahnya dan menatapnya dalam².
"Selamat, malam..........Seungmin" Chan mengatakan nya dengan senyum yang tulus diwajahnya. Cukup butuh perjuangan untuk Chan mengatakan nya, tapi Chan berhasil mengatakan kalimat itu dengan benar.Seungmin pun hanya membeku dengan aksi Chan barusan, bahkan pipi nya sekarang sedang blushing
"Ah-ah, Selamat Malam!" Seungmin dengan cepat menutup seluruh tubuhnya dengan selimut."Manusia tampan memang sangat meresahkan"
⚠️Info: Teman² sekalian jangan ada yang ngebayangin Chan disini kayak orang zaman prasejarah yah, enggak. Itu aja sih info nya biar kalian gak ngebayangin yang kek gitu, sekian Terima kasih 😁
-Love "Language"-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love "Language" (Chanmin)
FanfictionSeungmin yang hanya bekerja sebagai pegawai perusahaan travelling yang tiba² mendapatkan tugas untuk mengajar dan mengurus Chan yang berasal dari sebuah suku terpencil. Apakah Seungmin mampu hidup bersama Chan dan menahan sabar? Atau justru dia tida...