Chapter 11

308 51 8
                                    

5 hari telah berlalu semenjak Chan mencium Seungmin. Setelah kejadian itu, Chan menjadi seseorang yang banyak memberikan skinship, seperti mengelus kepala Seungmin, memeluk lengan Seungmin, memegang/mengelus pundaknya. Seungmin tidak masalah dengan semua hal itu, sungguh, tapi dia hanya tidak ingin menumbuhkan sebuah perasaan diantara mereka.

"Tapi aku mencintaimu, bagaimana?"
"Apakah dia benar² mencintai ku?"
Seungmin berasa pikirannya sedang dihantui oleh kalimat Chan tersebut.

Sebenarnya tidak ada hal yang istimewa dalam beberapa hari ini, mereka hanya melakukan aktifitas mereka yang seperti biasa. Tidak pergi ke mall ataupun ke kantor, hanya di apartemen.

Seungmin telah memikirkan kalimat Chan itu hampir 15 menit pada pagi ini, hingga akhirnya dia tersadar kembali dari lamunan nya saat Chan menepuk pundaknya.
"Seungmin, HP mu berdering"
"Ah, terima kasih Chan" Seungmin berdiri dari duduknya dan pergi menjawab telfon itu di balkon.

"Halo"
"Halo Seungmin, apakah kau hari ini ada membuat rencana?"
"Tidak, hari ini aku tidak merencanakan apa²"
"Kalau seperti itu, apakah Chan ada di dekat mu?" Seungmin pun menengok ke arah belakang untuk melihat keberadaan Chan.
"Tidak, dia tidak didekat ku"

"Ok, nanti jam 12 kau datang ke kantor dan jangan membawa Chan, tinggalkan dia di apartemen mu"
"Kenapa? Kenapa aku tidak boleh membawa Chan?"
"Ada sebuah kesalah pahaman dibalik semua hal yang sedang terjadi sekarang, aku tidak dapat menjelaskan nya lewat telefon"
"Baiklah"

Seungmin tidak ingin melanjutkan beberapa pertanyaan yang ingin dia lontarkan, dia merasa kalau kondisi sekarang ini sedang serius.

"Kesalah pahaman? Kesalah pahaman atas apa?"
Entah mengapa, Seungmin merasa panik dan tegang setelah ditelfon Minho seperti itu. Seharusnya semua baik-baik saja kan?
































"Silahkan masuk"
Seungmin sekarang telah tiba di kantor nya dan dia mulai memasuki ruangan Minho.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"
"Jadi, aku mulai dari awal saja. Surat dari Chan yang kemarin kau berikan itu sudah dibalas. Dan mereka telah membalasnya dan ternyata, ada beberapa hal di dalam surat itu yang kita belum tau" Kali ini Seungmin benar² serius mendengarkan ini, karena dia yain kalau topik kali ini pasti sangat penting.

"Seharusnya orang yang dikirim ke Korea itu bukanlah Chan"

"Eh?" Seungmin sedikit memiringkan kepalanya dan mengerutkan dahinya.
"Ya, Chan sebenarnya anak dari pemimpin desa mereka. Dan dia tau tentang projek kerjasama kita ini, jadi dia kabur dan bertemu dengan tim kita"
"Jadi maksudmu, orang yang seharusnya tinggal dengan ku sekarang itu bukan Chan?"
"Iya dan kita masih belum tau apa alasan Chan kabur dari desanya."

Seungmin sangat terkejut mendengar hal ini. Akhirnya dia tau kenapa Minho menyuruhnya untuk tidak membawa Chan.

"Aku tau kau pasti sangat terkejut Seung. Jadi untuk meluruskan semua hal ini, desa Seukijeu telah mengirimkan satu orang untuk bertemu dengan kita."
"Orang baru? Bukan kah akan repot kalau mengirim orang baru lagi?"

"Untuk orang ini, dia pernah datang ke Korea, seperti Chan dan orang itu dulu dititipkan ke Changbin. Dan juga dulu pihak museum tidak bekerja sama dengan kita, tapi untuk projek baru ini, mereka sedang kekurangan pekerja, jadi dia mengajak perusahaan kita untuk bekerja sama"

"Aahhhhh, ternyata itu alasan kenapa Changbin dapat mengerti bahasa mereka"

"Jadi, kapan orang itu akan sampai?"
"Siang ini seharusnya dan dia akan menginap di rumah Changbin. Oh dan juga mungkin nanti Chan akan kebanyakan pergi bersama nya"

Kenapa Minho harus memberitahu itu di kondisi seperti ini? Seungmin menjadi sedikit khawatir mendengar kalau Chan nanti akan sering pergi bersama orang baru itu.
"Apakah itu pacarnya? Atau mungkin pasangannya?" Seungmin kembali tidak fokus sehabis memikirkan hal ini.

"Hei Seung, kalau nanti orang itu sudah sampai, akan ku kabarkan, nanti pertemukan Chan dengan orang itu di rumah Changbin"
"Baik, terima kasih Minho" Seungmin pun berdiri dan membungkuk ke arah Minho.































Sekarang jam menunjukkan pukul 16.45 dan mereka sekarang telah di dalam mobil menuju rumah Changbin.

Seungmin telah menjelaskan semua hal kepada Chan, tapi................................... Seungmin tidak menyangka kalau Chan akan merespon seperti ini. Dia meng-expect kalau Chan antara senang dan riang atau takut dan gugup. Tapi ternyata Chan hanya mengangguk² dan tersenyum kecil.

Tak membutuhkan waktu lama, Chan dan Seungmin pun sampai di rumah Changbin. Mereka pun langsung disambut oleh Changbin dan "tamu" baru itu.

"Halo kak Changbin"
"Halo Seungmin"
Changbin dan Seungmin berjabat tangan, sedangkan Chan langsung pergi memeluk orang tersebut.

"Oh iya, nama orang itu siapa kak?"
"Oh, namanya Felix, nanti dia yang akan menceritakan hal² yang kita belum tau tentang Chan" Seungmin merespon Changbin dengan sedikit mengangguk.

Posisi Seungmin dan Chan berdiri memang agak sedikit jauh, jadi Seungmin tidak mendengar percakapan Chan dan Felix sama sekali. Seungmin sekarang merasa sedikit pasrah sehabis melihat interaksi Chan dengan Felix.

"Hei, buat apa kau merasa pasrah. Mungkin Felix memang pasangannya kan? Kau bukanlah siapa² bagi Chan,



























Kau hanya teman nya saja"

















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang