Chapter 13

303 47 7
                                    

Pagi ini Seungmin bangun dengan kondisi mata yang sedikit bengkak. Seungmin sendiri saja malas untuk melihat kondisi wajahnya sekarang.

"Sepertinya hari ini Chan bersenang²"

Seungmin tak menyangka kalau dia akan bangun jam 11. Seungmin tidak pernah bangun sesiang ini. Atau mungkin efek menangis tadi malam.

Suasana hari ini terasa sangat amat, tidak mendukung.

Langit tidak terang, tapi tidak mendung juga.

Tetangga sebelah bahkan tidak mengeluarkan suara juga.

Dan Chan juga tidak ada disini................................

"Hari ini apa yang akan aku lakukan?"
Setelah Seungmin berpikir agak lama, akhirnya dia pun memutuskan untuk melihat² koleksi buku² nya yang sudah cukup lama tak ia baca.

Seungmin memang orang yang gemar dengan buku dan membaca. Terkadang kalau dia sedang liburan, ia pergi ke perpustakaan nasional untuk menghabiskan waktu nya dari pagi hingga sore.

"Buku apa yang harus ku baca?"

"Mystery? Aku sedang malas berpikir"

"Horror? Tidak mau"

"Romance......................................."

Seungmin terdiam sejenak saat melihat koleksi buku romance nya. Entah mengapa, hatinya seperti menyuruh nya untuk membaca buku² itu. Tapi memang Seungmin sekarang sedang malas untuk menguras tenaga otaknya dan romance adalah salah satu genre yang cocok untuk ia baca sekarang. Tapi akibat suasana hari ini, dia pun berpikir kembali, haruskah ia membaca genre romance?

"Ah sudahlah, romance saja"
Seungmin pun akhirnya memilih 1 buku yang menurutnya akan membuat suasana hatinya kembali membaik, semoga.































"Aku benci hari ini"
Semua yang Seungmin lakukan hari ini bukannya membuat dia tambah senang, malah membuat nya tambah sedih.

Bagaimana tidak, buku yang tadi ia baca menceritakan seorang laki laki yang putus dengan kekasih nya karena telah dijodohkan oleh orang tua nya. Lalu Seungmin memutuskan untuk menonton film dan film itu malah menceritakan seorang wanita yang diselingkuhi oleh suami nya.

Mungkin hari ini memang ditujukan untuk membuat Seungmin galau.
"Apa aku mendengar musik saja?" Seungmin akhirnya mengeluarkan HP nya dan mulai mencari musik.

Yup, seperti yang diduga, semua yang Seungmin temukan hanya lah lagu galau.
"Apakah dunia sengaja melakukan ini kepadaku?"
Seungmin pun akhirnya memutuskan untuk hanya mendengar musik² instrumental saja. Setidaknya itu bisa membuat nya sedikit lebih tenang.





































Seungmin sekarang terbangun akibat perutnya yang berbunyi meminta makan. Terakhir Seungmin makan itu pukul 11.30, dan sekarang jam telah menunjukkan pukul 20.00.

"Haruskah ku menunggu Chan pulang untuk makan bersama? Ah, tapi dia juga pasti ada makan" Seungmin sudah tak tahan lagi, perutnya sudah keroncongan.

Makan malam Seungmin cukup sederhana, hanya mie instan dan telur rebus. Mungkin kalau ada Chan, Seungmin dapat lebih mudah untuk memakan makanan yang agak "ber-effort". Tapi karena ini untuk dirinya sendiri, mie instan pun sudah lebih dari cukup.

Sekitar 30 menit setelah Seungmin menyelesaikan makannya, ia pun mendengar suara bel dari pintunya. Seungmin langsung bergegas membuka pintunya.

"Chan? Kau sudah pulang? Kau diantar siapa?"
"Changbin yang mengantar ku pulang"
"Kau tau lantai nya?"
"Ehm, aku waktu itu sempat menghafal lantai dan nomor apartemen nya"
Seungmin cukup takjub dengan Chan yang ingin mengingat nomor apartemen nya.

Hari ini Chan terlihat sangat lemas, sepertinya Chan hari ini banyak menguras tenaga. Seungmin pun langsung menarik tubuh Chan dan mendudukkan nya di karpet dan menyenderkan badannya ke sofa.

"Chan ini ku ambilkan kau minum"
"Terima kasih"
"Apa kau sudah makan? Akan ku buatkan kalau kau belum makan"
"Aku tadi sudah makan bersama mereka"
"Baiklah"

Seungmin pun akhirnya duduk di sebelah Chan. Dan saat Seungmin duduk, Chan langsung menaruh kepala nya dipundak Seungmin.
"Ch-chan?"
Seungmin mendengar Chan menghela nafas nya dengan keras, bahkan kaki Seungmin dapat merasakan hembusan nafas nya.

"Aku kangen Seung, aku tidak suka pergi bertemu perempuan² diluar sana, mereka semua aneh." Chan mengatakannya tetap dengan kepalanya di pundak Seungmin dan mata tertutup.

"Ah-ah, seperti itu kah? Memang kau tadi ada kemana saja?" Seungmin pun mulai bertanya agar ada topik percakapan diantara mereka.

"Tadi Felix mengantar ku ke mall dan kalau tidak salah, ke tempat yang bernama Club"
Pantas saja Chan mengatakan perempuan² itu aneh.

"Mereka semua selalu datang tiba² dan aku tidak nyaman dengan mereka"
Entah kenapa, mendengar Chan mengatakan itu membuat Seungmin senang. Sekarang saja Seungmin sedang tersenyum sendiri.

"Hmmmm, aku sudah nyaman dengan mu Seungmin"

Seungmin yang dipuji hanya dapat blushing mendengarnya. Siapa yang dapat menahan pujian seperti itu kan?

"Iya, terima kasih Chan." Seungmin pun mengelus kepala Chan hingga ia tertidur.










"Ku kira aku tidak akan bisa mendapatkan kesempatan itu,



































tapi sepertinya aku salah"


















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang