Chapter 10

363 46 15
                                    

Dari awal film, Chan memang banyak bertanya dan Seungmin selalu menjawab Chan dengan senang hati.

Film nya telah berjalan hampir ½ jalan. Sejauh ini sebenarnya tidak ada hal yang aneh, hingga saat sebuah momen ketika kedua pemeran utama wanita dan pria nya, memulai sebuah "aksi".

Saat melihat hal itu, Chan bertanya dengan bisikan ke arah Seungmin.
"Seungmin, apa yang mereka lakukan?" Seungmin bingung, bagaimana cara untuk menjawabnya
"Bagaimana cara aku menjelaskan berciuman kepada Chan?"

"Eh, eh, itu namanya cium Chan"
"Untuk apa mereka melakukan itu?"
"Orang melakukannya sebagai tanda cinta"
"Di desa, kita tidak melakukan itu untuk orang yang kami cintai"
"Ooohhhhhh" Seungmin merasa sangat canggung sekarang.

Untung sekali mereka duduk didekat tembok dan orang yang disebelahnya sedang tertidur, jadi seharusnya tidak ada orang yang mendengar percakapan mereka.

Tak tersangka, ternyata sekitar 20 menit sebelum film berakhir, scene "cium" itu pun muncul lagi. Seungmin tidak mengira bahwa film seperti ini akan ada banyak "kissing scene" nya.

"Untung tidak ada hal yang lebih jauh dari itu"
Bahkan hingga masuk mobil pun Seungmin masih merasa canggung dengan Chan, karena Chan sangat fokus dari awal hingga akhir film, apalagi saat "kissing scene" itu muncul.































"Chan, sudah ku siapkan tempat tidurmu" Seungmin pun ingin membuka pintu untuk keluar. Saat dia ingin membuka pintu, Chan pun masuk dan mata mereka bertemu.

"Tidurlah Chan" Seungmin sudah hampir melangkahkan kakinya keluar, tapi tiba² Chan menarik tubuh Seungmin, menutup pintu, dan mendorong punggung Seungmin ke pintu.

"Ch-chan?"
"Seungmin......................................





















apa kita bisa cium?"
Seungmin membeku, tidak tau bagaimana cara membalas pertanyaan Chan barusan.

"Ch-chan, cium hanya untuk orang yang saling mencintai" Seungmin berusaha mendorong Chan. Tapi Chan memegang pundak Seungmin dan menatapnya dengan serius.

"Tapi aku mencintaimu, bagaimana?" Seungmin blank, pikirannya kosong, dia benar² shock dengan aksi Chan kali ini. Seungmin tidak bisa menjawab apa² sekarang.

Tanpa aba², Chan tiba² mencium bibir Seungmin. Chan tidak bermain dengan mulut Seungmin, dia hanya menempelkan bibir nya pada bibir Seungmin. Tapi tetap, Seungmin tidak membalas apa², hanya terdiam bagaikan patung.




















Sudah hampir 30 detik, akhirnya Chan melepas bibir mereka berdua dan menatap Seungmin dalam², lalu mengecup dahi nya. Seungmin yang terdiam ditempat hanya dapat menatap Chan yang berjalan menuju tempat tidurnya.

Seungmin sangat-, entah lah, dia tidak tau bagaimana cara mendeskripsikan kondisi ini.

Kakinya lemas, tapi dia tidak dapat jatuh.

Perut nya terasa aneh, tapi dia menyukai nya.

Dia ingin berbicara, tapi mulutnya terasa terkunci.

Mukanya, benar² merah, mau dibandingkan dengan tomat pun sepertinya tomat masih kalah dengan kondisi Seungmin sekarang. Seungmin pun langsung mematikan lampu dan berjalan keluar menuju dapur untuk mengambil minum.

Seungmin langsung meminum 1 gelas air dengan cepat.

"Bagaimana ini?"

"Aku harus bagaimana?"

"Aku merasa sangat canggung"

"Kenapa dia seperti itu?"

"Haish, sepertinya aku akan tidur di sofa malam ini." Kondisi seperti inilah yang membuat seorang Kim Seungmin dapat berbicara sendiri.










































"Hmmmm, kenapa hari ini sofa terasa dingin?"

"Kenapa sofa nya empuk sekali?"

Seketika, Seungmin langsung membuka matanya dan Seungmin menyadari kalau sekarang dia sedang diatas ranjangnya.
"Eh? Kenapa aku bisa ada di ranjang?"
Saat Seungmin melihat ke arah atasnya, yup, seperti biasa Chan ada di ranjang bersamanya.

"Apa dia menggendong ku masuk?" Seungmin ingin mencoba membenarkan posisinya.

Akibat pergerakan kecil Seungmin, Chan pun bangun dan langsung menatap ke arah Seungmin.

"Hmmmm, selamat pagi Seungminie"
Ha.............................sebuah aksi Chan yang membuat Seungmin me-merah lagi.
"Se-selamat, pagi, Chanie"

"He? HE? KENAPA AKU MEMANGGILNYA CHANIE?!" Entah kenapa, Seungmin tiba² memanggil Chan dengan sebutan baru itu secara spontan.

"Ch-chan, permisi, aku ingin ke toilet" Seungmin bangun dan langsung berjalan cepat ke arah toilet. Dia tidak dapat berada di kondisi seperti ini terlalu lama atau merah di muka nya tidak akan mereda.

































"Chan, piring mu, aku ingin mencucinya" Sekarang mereka baru saja menyelesaikan makan malam dan Seungmin sedang membereskan dapur.

Chan datang dengan piringnya dan meletakkan nya di depan Seungmin, Seungmin langsung mengambil piringnya dan menggosoknya dengan sponge di tangannya.

Tiba², Chan memeluk pinggang ramping Seungmin dari belakangnya.
"Eh-eh, Chan, kau kenapa?" Seungmin mencoba untuk menatap kebelakang tapi tubuhnya ditahan oleh Chan.
"Sebentar Seungmin, tubuh mu sangat nyaman"

Bulu kuduk Seungmin berdiri merasakan geli dari Chan yang bernafas di punggung dan lehernya. Seungmin mencoba untuk melepas tangan Chan, tapi Chan bahkan tidak bergerak sama sekali.



















"Chan aku sudah selesai mencuci, lepaskan" Seungmin tidak merasakan ada pergerakan dari tubuh Chan. Jadi Seungmin membiarkan Chan, hingga akhirnya dia merasa ada suatu kejanggalan.

"Chan? Chan?" Seungmin akhirnya dapat melepas lengan Chan dari pinggangnya dan, Chan tertidur di punggungnya.

"Bagaimana manusia ini bisa tertidur saat kondisinya sedang berdiri?" Seungmin pun menaruh lengan Chan dipundak nya dan membawa Chan menuju kamarnya.

Ah iya, Seungmin belum membuat tempat untuk Chan. Seungmin akhirnya memutuskan untuk langsung menaruh Chan diatas ranjangnya.

Sebenarnya dia senang dengan aksi Chan yang seperti ini. Tapi di satu sisi dia juga takut. Dia harus ingat, kalau ini adalah tugas yang diberikan padanya. Chan hanya dititipkan padanya untuk sementara, tidak lebih. Karena itulah dia takut



































kalau dia akan jatuh cinta pada Chan.


















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang