Hubungan Chan dan Seungmin telah berjalan dengan sangat baik. Baru² ini saja Chan telah bertemu dengan orang tua Seungmin. Dan respon orang tua Seungmin sangat welcome dengan kehadiran Chan.
"Seung"
Chan tiba² datang ke arah dapur untuk memeluk Seungmin."Ada apa Chan?"
"Kita sekarang kan telah berpacaran 4 bulan, dan aku mempunyai sebuah permintaan"
Seungmin pun membalikkan tubuhnya untuk melihat Chan."Memang apa permintaan mu?"
Chan mulai melepas pelukannya dari tubuh Seungmin dan mulai memegang lengan Seungmin."Hmmmmm, jadi,
aku ingin mentunangi mu Seungmin"
"Di desa ku"
Seungmin membelakkan matanya, tak percaya dengan apa yang Chan katakan.
"EHHH?"
Seungmin masih belum bisa memproses kalimat Chan barusan yang mengajak nya untuk bertunangan."Kau? Ingin mentunangi, aku? Di desamu?"
"Hmm, kau tidak perlu takut, aku dan felix sudah pernah mengajarkan anak² disana bahasa Korea dan juga aku akan mengajari mu bahasa desa ku sebelum kita pergi nanti"
"Bu-bukan itu Chan masalahnya"
"Maksud ku, apa kau sungguh² dengan itu?"
Chan tak merespon Seungmin, justru dia langsung mencium Seungmin tepat di bibir. Tentu Seungmin terkejut dengan itu, Chan tak memberikan aba² sama sekali.
Setelah Chan melepaskan ciuman nya, dia langsung menaikkan alisnya seakan dia baru saja menunjukkan pada Seungmin sebuah bukti yang ia inginkan.
Seungmin merasa malu dan gugup. Akhirnya Seungmin pun memutuskan jawabannya.
"B-baiklah, aku mau"
"Baguslah kalau seperti itu, terima kasih Seungmin"
Chan kembali memeluk tubuh Seungmin dan mengelus² pundak nya.Seungmin sebenarnya cukup tidak siap, tapi dia juga tidak mungkin menjawab tidak kan?
"Baiklah Chan, ayo mulai ajarkan aku"
Progres Seungmin cukup bagus, bahkan dalam 1 minggu saja Seungmin sudah lancar berbicara dengan Chan.
Belajar sudah, barang² sudah, persiapan nya juga sudah. Tinggal izin cuti dengan Minho saja yang belum.
Seungmin pun sekarang sedang dalam proses untuk bertemu dengan Minho untuk mengambil cuti.
"Bagaimana Minho?"
"Hmmmmmm, baiklah, berarti kau mengambil cuti untuk 5 hari?"
"Iya"
"Baiklah"Wow, Seungmin tidak menyangka akan secepat ini dia dapat meminta cuti dengan Minho, tapi baguslah, dia tak usah menyiapkan banyak alasan.
"Terima kasih Minho"
Sebelum Seungmin keluar dari ruangan Minho, ia pun dipanggil kembali.
"Hei Seung, kapan kau akan berangkat?"
"Besok, Sabtu, aku membeli tiket untuk jam 10 pagi"
"Seperti itu.............................jangan lupa rayakan pernikahan mu disini juga, jangan hanya di desa Chan saja"
"Eh? Bagaiman dia tau?"
"Ka-kau tau?"
Seungmin tidak menjelaskan apa alasannya pergi ke desa Chan, dia hanya mengambil cuti saja, sudah pasti Seungmin terkejut."Aku sudah melihat cincin di jarimu"
Ah, Seungmin baru saja ingat kalau baru saja semalam Chan memberikan nya cincin.
"Kau menyadari nya?"
"Aku yang membantu Chan memilihnya Seung"
Seungmin tidak menyangka kalau cincin yang sedang ia pakai ini adalah hasil dari campur tangan seorang Minho.
"Jadi? Kau tidak ingin berterima kasih?"
Minho dengan kebiasaannya pun mulai meledek Seungmin."Tidak, aku permisi dulu"
Seungmin langsung cepat² keluar dari ruangan Minho.Oh iya, semenjak Chan kembali Korea waktu itu, Minho disitu sudah mulai mempekerjakan Chan dikantor nya. Seperti membantu Minho atau Seungmin dalam membersihkan ruangannya, ataupun membereskan berkas².
Keesokan harinya, tak terasa Seungmin sekarang telah sampai di desa Chan. Seungmin merasa penerbangan ini jauh lebih cepat, mungkin efek Seungmin mual dan lebih banyak tidur jadi dia tak begitu merasakan waktu perjalanannya.
Saat Seungmin sampai, Seungmin langsung disambut dengan anak² disana dan juga sudah ada Felix yang menunggunya.
Seungmin tak menyangka kalau desa Chan akan terlihat sebagus ini, sepertinya untuk disebut suku pedalaman agak sedikit terlalu rendah. Walaupun rumah mereka tidak dilapisi dengan cat atau pun wallpaper seperti di kota, tapi dari cara mereka berkomunikasi dan melakukan aktifitas, mereka semua terlihat cukup maju.
Setelah Seungmin berkenalan dengan anak² disana, tiba² terlihat seorang pria yang cukup berwibawa dan tegas dengan muka yang cukup familiar, dan sepertinya ia tau itu siapa.
"Kau pasti Seungmin bukan? Saya pemimpin desa ini dan juga ayah dari Felix dan Chan"
Yup, betul sekali tebakan Seungmin.
Seungmin pun mulai membungkukkan badannya dan inilah saat pembuktian Seungmin terhadap pelajaran bahasa yang telah Chan ajarkan padanya.
"Selamat siang.................................Gawat, Seungmin bingung ingin memanggil ayah Chan dengan sebutan apa.
Om, tidak formal.
Pak, tidak cocok
Seungmin benar² kebingungan, akhirnya ia pun dengan seadanya mengucapkan apa yang sedang ada di dalam kepala nya sekarang.
"Selamat siang..............................
...............Ayah"
Seungmin tidak mendengar respon apapun dari ayah Chan, dia sendiri juga cukup terkejut dengan sebutan itu. Akhirnya Seungmin pun mulai menaikkan tubuhnya dan, dia tidak tau apa maksud dari respon ayah nya Chan.
"Kau, memanggil saya ayah?"
-Love "Language"-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love "Language" (Chanmin)
FanfictionSeungmin yang hanya bekerja sebagai pegawai perusahaan travelling yang tiba² mendapatkan tugas untuk mengajar dan mengurus Chan yang berasal dari sebuah suku terpencil. Apakah Seungmin mampu hidup bersama Chan dan menahan sabar? Atau justru dia tida...